Sumber: Fortune,Fortune,Bloomberg | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Persaingan di papan atas klasemen orang terkaya di dunia semakin ketat sejak Gemini 3 dirilis. Larry Page yang sempat memimpin Alphabet berhasil menggeser posisi Jeff Bezos.
Lompatan kekayaan Page terjadi usai peluncuran Gemini 3, model kecerdasan buatan terbaru milik Google yang memicu antusiasme besar dari para analis, investor, hingga pelaku industri kecerdasan buatan (AI) global.
Mulai pekan ini, Larry Page resmi menjadi orang terkaya ketiga di dunia. Namanya hanya tertinggal dari Elon Musk dan Larry Ellison.
Larry Page adalah salah satu pendiri dan pemimpin Google, bersama Sergey Brin, sejak tahun 1998. Page adalah CEO Google pertama (hingga 2001), kemudian kembali menjabat sebagai CEO dari 2011 hingga 2015
Page dan Brin kemudian menjadi CEO perusahaan induk Google, Alphabet, hingga mundur pada 2019. Setelah mundur dari posisi operasional harian, Larry Page tetap menjadi anggota dewan direksi Alphabet dan pemegang saham penting.
Baca Juga: Saham Golden MV Turun 76%, Manuel Villar Kehilangan Status Orang Terkaya Filipina
Lonjakan Kekayaan Berkat Saham Alphabet
Pada perdagangan Rabu (19/11/2025) lalu, nilai kekayaan Page meningkat sekitar US$6 miliar, sehingga total kekayaannya menjadi US$252 miliar.
Peluncuran Gemini 3 yang dianggap sebagai terobosan AI membuat saham Alphabet melonjak hampir 3%, mencerminkan kepercayaan besar dari pasar.
Page naik ke posisi ketiga Bloomberg Billionaires Index, menyalip Jeff Bezos yang tergeser ke posisi empat karena tekanan performa saham Amazon beberapa waktu terakhir.
Sergey Brin, pendiri Google lainnya, juga menikmati dampak positif dari reli saham tersebut, bertambah sekitar US$5 miliar dan kini berada di posisi kelima orang terkaya dunia.
Analis menilai, fenomena ini membuktikan bahwa industri AI kini menjadi salah satu penentu terbesar dalam perubahan kekayaan para miliarder global. Situasi ini mirip dengan apa yang terjadi pada Larry Ellison dan Elon Musk dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Cara Jack Dorsey Pertahankan Status Miliarder Setelah Tinggalkan Twitter
Keistimewaan Gemini 3
Mengutip Fortune, para analis menilai Gemini 3 berada pada kategori AI yang mampu mengubah dinamika pasar secara drastis.
Saat merilis Gemini 3, Google menyatakan bahwa sistem baru ini menghadirkan peningkatan penting dalam cara AI memahami konteks perintah pengguna.
Mereka menjelaskan bahwa model ini mampu menjawab pertanyaan kompleks dengan presisi lebih tinggi, tidak lagi memerlukan prompt panjang dan rumit, serta mampu memahami konteks, maksud, dan nuansa pertanyaan dengan lebih konsisten.
Google juga memastikan bahwa Gemini 3 tidak berdiri sendiri, melainkan akan menjadi inti dari sejumlah layanan seperti Google Search generasi baru, aplikasi Gemini, dan layanan enterprise Google Cloud.
Baca Juga: Kisah Tim Berners-Lee, Penemu WWW yang Tidak Mengejar Kekayaan
Firma riset D.A. Davidson menyebut Gemini 3 sebagai model yang benar-benar kuat berdasarkan hasil uji awal.
"Kami berani mengatakan bahwa model terbaru dari Google DeepMind ini benar-benar mendorong batas kemampuan AI frontier, dengan performa yang dalam beberapa area jauh melampaui ekspektasi generasi model AI saat ini," ungkap Davidson.
Para analis Bank of America Securities menyebut Gemini 3 sebagai langkah positif berikutnya bagi Google untuk mengejar kesenjangan performa model bahasa besar (LLM) yang selama ini dianggap menjadi kelemahan Google.
Google dianggap berhasil memanfaatkan kekuatan ekosistemnya untuk memastikan dominasi jangka panjang di pasar AI. Bagi Larry Page serta Sergey Brin, hasilnya langsung tercermin dalam kenaikan valuasi pribadi mereka.
Baca Juga: Tom Grogan Jual Rp 8,5 Triliun Saham Wingstop UK, Kini Bosan Jadi Kaya
Selanjutnya: 15 Makanan yang Membantu Sembuhkan Flu dengan Cepat
Menarik Dibaca: 15 Makanan yang Membantu Sembuhkan Flu dengan Cepat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













