Sumber: The Straits Times,The Straits Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Manuel “Manny” Villar kehilangan statusnya sebagai orang terkaya di Filipina setelah nilai pasar Golden MV Holdings miliknya anjlok hingga 76% hanya dalam waktu tiga hari.
Dalam tiga hari perdagangan terakhir, hingga 19 November 2025, nilai pasar Golden MV Holdings anjlok hingga memicu kerugian besar pada kekayaan pribadi Manny yang selama ini dikenal sebagai taipan properti terkemuka Filipina.
Menurut data Bloomberg Billionaires Index, penurunan dramatis saham tersebut telah menghapus lebih dari US$16 miliar dari kekayaan Villar.
Fenomena itu menjatuhkannya dari posisi orang terkaya Filipina dan kini berada di kisaran US$5.6 miliar, di bawah taipan lain, Enrique Razon.
Baca Juga: Profil Lengkap Tobi Lutke, Founder Shopify yang Juga Pembalap Profesional
Saham Golden MV Anjlok 76%
Anjloknya nilai saham Golden MV terjadi hanya beberapa hari setelah perdagangannya dibuka kembali setelah bulan disuspensi oleh regulator.
Perdagangan saham Golden MV kembali dibuka pada 13 November. Hanya dalam hitungan hari, nilainya meluncur tajam hingga jatuh 76%, mencatatkan performa terburuk sejak IPO.
Dalam keterangannya kepada otoritas bursa pada 14 dan 17 November, perusahaan mengaku tidak mengetahui penyebab penurunan ekstrem tersebut. Pihak Golden MV belum memberikan komentar tambahan kepada media internasional.
Baca Juga: Profil Eric Sprott: Legenda Investasi Emas dan Perak dari Kanada
Valuasi Dianggap Terlalu Tinggi
Melansir The Straits Time, sejumlah analis menilai penurunan ini bukan sekadar aksi jual panik.
Menurut Toby Allan Arce dari Globalinks Securities & Stocks, investor kembali menilai apakah harga saham mencerminkan kondisi fundamental perusahaan setelah suspensi dicabut.
"Pasar mungkin menyimpulkan bahwa valuasi Golden MV sebelum suspensi terlalu tinggi untuk ukuran fundamental perusahaan," ungkap Arce.
Suspensi sendiri dipicu oleh keterlambatan laporan keuangan akibat perbedaan penilaian aset antara perusahaan dan auditor eksternal.
Perlu diketahui, Golden MV selama ini berfokus pada pengembangan kawasan pemakaman modern, memorial park, dan perumahan berharga terjangkau.
Perusahaan ini juga tengah mengembangkan proyek berskala besar Villar City, yang diklaim sebagai rencana transformasi kawasan selatan Manila menjadi “pusat gravitasi baru” ibu kota Filipina.
Baca Juga: Profil Robert Kuok: Dari Penjual Gula, Jadi Penguasa Jaringan Hotel Shangri-La
Kontroversi Valuasi Lahan
Kontroversi Golden MV muncul dari transaksi pembelian lahan dari Manuel Villar sendiri pada tahun 2024. Golden MV membeli aset tanah itu seharga sekitar US$93 juta, namun kemudian direvaluasi menjadi US$23,3 miliar.
Lonjakan nilai yang mencurigakan itu praktis membuat komunitas finansial Manila heran. Perubahan nilai itu terjadi saat harga saham Golden MV meroket hingga mendorong price-to-earnings (P/E) ratio tembus 1.000 kali, salah satu yang tertinggi dalam sejarah pasar modal Filipina.
Villar dan perusahaan terkait juga menguasai 89% saham perusahaan, memperkuat kontrol bisnis di tangan sang pendiri.
Dalam laporan tahunan 2024, Golden MV menyatakan bahwa perusahaan akhirnya sepakat menggunakan metode valuasi yang direkomendasikan auditor eksternal, yang menghasilkan nilai lebih dekat dengan harga pembelian awal.
Baca Juga: Cara Jack Dorsey Pertahankan Status Miliarder Setelah Tinggalkan Twitter
Selanjutnya: Wall Street Menghijau setelah Spekulasi Pemangkasan Bunga The Fed Menguat Lagi
Menarik Dibaca: Ramalan 12 Zodiak Keuangan dan Karier Hari Ini Sabtu 22 November 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News












