Sumber: VnExpress International,AP News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Nama Chen Zhi muncul sebagai terduga dalang di balik operasi kejahatan siber tingkat global yang berpusat di Kamboja. Miliarder asal Kamboja ini sekarang diintai ancaman penjara hingga 40 tahun.
Chen Zhi, yang masih berusia 37 tahun, didakwa oleh Departemen Kehakiman AS atas tuduhan pencucian uang, penipuan, dan mengoperasikan "kompleks penipuan" di Kamboja.
Semua aksi tersebut diduga bergerak di bawah Prince Holding Group, konglomerasi yang dikendalikan oleh Chen.
Jaksa mengatakan, grup tersebut meraup miliaran melalui investasi daring dan skema mata uang kripto yang mengeksploitasi pekerja hasil perdagangan manusia.
Baca Juga: Berkenalan dengan Aliko Dangote: Orang Terkaya di Afrika, Raih Kekayaan US$30 Miliar
1. Pemimpin Salah Satu Kerajaan Bisnis Terbesar di Kamboja
Nama Chen besar sebagai pendiri Prince Holding Group Kamboja, sebuah konglomerat besar yang bergerak di bidang real estat, barang konsumsi, hingga perbankan.
Menurut Channel News Asia, proyek milik grup tersebut di Kamboja bernilai lebih dari US$2 miliar. Salah satu yang paling besar adalah kompleks perbelanjaan Prince Plaza di Phnom Penh.
Sebagai buntut dari kasusnya, nasabah Kamboja berbondong-bondong menarik uang mereka dari Prince Bank.
Baca Juga: Kisah Amancio Ortega, Bos Zara yang Bangun Kerajaan Mode Global
2. Diduga Menjadi Dalang Jaringan Penipuan Siber Global
Departemen Kehakiman AS telah mendakwa Chen dengan konspirasi jaringan penipuan dan pencucian uang. Seluruh aksi tersebut diduga ada di bawah naungan Prince Group.
Departemen Keuangan AS menggambarkannya sebagai perusahaan kriminal multinasional yang mencakup China, Singapura, dan Myanmar.
Baca Juga: Kisah Jan Koum, Pendiri WhatsApp dari Keluarga Yahudi Miskin Ukraina
3. Memanfaatkan Korban Perdagangan Manusia
Tidak hanya menjalankan aksi penipuan di dunia maya, Chen dan jaringannya diduga merekrut pekerja melalui skema perdagangan manusia.
Pihak berwenang AS menuduh Prince Group menjalankan kompleks penipuan kerja paksa di Kamboja Ribuan orang bekerja di sana, dengan sebagian besar diperdagangkan dengan tawaran pekerjaan palsu.
CNBC mengabarkan, para pekerja diduga dipaksa dengan ancaman dan kekerasan fisik untuk melakukan penipuan kripto yang menargetkan warga negara AS dan orang lain di berbagai benua.
Para penyidik menduga jaringan Chen memikat korban melalui media sosial dan aplikasi pesan, dengan menjanjikan investasi mata uang kripto dengan imbal hasil tinggi.
Baca Juga: Mengenal Red Emmerson, Sang Pemilik Tanah Terluas di Amerika Serikat
4. Berhasil Mendapatkan Kripto Senilai Lebih dari US$15 Miliar
Selama memimpin operasi kriminal di dunia maya, Chen telah berhasil mengumpulkan lebih dari US$15 miliar (sekitar Rp 249,4 triliun) dalam bentuk mata uang kripto.
Pihak berwenang AS menyita uang tersebut dan menyebutnya sebagai salah satu penindakan penipuan keuangan terbesar dalam sejarah. Dana tersebut disimpan dalam 25 dompet di bawah kendali langsung Chen.
Jaksa menduga hasil penipuan tersebut digunakan untuk pembelian barang-barang mewah, termasuk kapal pesiar, jet, dan rumah mewah. Jika terbukti bersalah, Chen yang kini masih buron terancam hukuman penjara hingga 40 tahun.
Baca Juga: Eve Jobs Tidak Menerima Warisan Kekayaan Steve Jobs, Ternyata Ini Alasannya
5. Tidak Menghadapi Tuduhan Hukum di Kamboja
Prince Holding Group telah memenuhi semua persyaratan hukum untuk beroperasi di Kamboja. Pemerintah negara tersebut juga memperlakukan grup tersebut layaknya perusahaan besar lain yang berinvestasi di sana.
"Kami tidak melindungi individu yang melanggar hukum. Pemerintah Kamboja sendiri tidak menuduh Prince Holding Group atau Chen Zhi melakukan kesalahan," kata Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Kamboja, Touch Sokhak, dikutip AP News.
Sikap pemerintah Kamboja saat ini adalah menunggu bukti yang jelas dari AS dan Inggris yang menuduh Chen Zhi telah menjalankan bisnis gelap di dunia digital.
Baca Juga: Buffett Lebih Kaya dari Munger? Ini 3 Rahasia Investasinya!
Selanjutnya: Top Gainers dan Losers Altcoin Senin (27/10): MAVIA Naik 181%, Zerebro Turun 7%
Menarik Dibaca: Jadwal BWF World Tour 2025 Lengkap Total Hadiahnya, Siap-Siap Hylo Open
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













