kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.348.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.725   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.414   -5,56   -0,07%
  • KOMPAS100 1.163   -1,38   -0,12%
  • LQ45 846   -2,34   -0,28%
  • ISSI 294   -0,29   -0,10%
  • IDX30 440   -1,80   -0,41%
  • IDXHIDIV20 510   -4,13   -0,80%
  • IDX80 131   -0,28   -0,21%
  • IDXV30 135   -0,09   -0,06%
  • IDXQ30 141   -1,39   -0,98%
SOSOK /

Profil Lengkap Tobi Lutke, Founder Shopify yang Juga Pembalap Profesional


Jumat, 21 November 2025 / 14:06 WIB
Profil Lengkap Tobi Lutke, Founder Shopify yang Juga Pembalap Profesional
ILUSTRASI. Pendiri dan CEO Shopify, Tobi Lutke

Sumber: Business Insider,The Verge,Forbes | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Tobias “Tobi” Lutke adalah pengusaha teknologi berkebangsaan Jerman-Kanada yang dikenal sebagai salah satu pendiri dan CEO Shopify. Selain itu, dirinya juga aktif sebagai pembalap profesional.

Lutke memulai kariernya sebagai programmer, mengembangkan platform open-source, lalu mengubah sebuah toko snowboard online menjadi perusahaan publik bernilai miliaran dolar.

Di luar kantor, ia mengejar hobi balap ketahanan (endurance racing) dan tampil di ajang lomba mobil tingkat internasional.

Baca Juga: Operasi Scam Terbesar di Filipina: Alice Guo Resmi Dipenjara Seumur Hidup

Minat pada Komputer Sejak Kecil

Lutke lahir di Koblenz, Jerman, pada tahun 1980. Dirinya menunjukkan minat pada komputer sejak kecil, diawali dengan memodifikasi permainan. Saat masuk usia remaja, dirinya mulai berani memodifikasi perangkat keras.

Minat itu mendorongnya belajar teknis praktis ketimbang pendidikan formal lanjutan. Keahlian pemrograman inilah yang menjadi fondasi ketika ia membangun solusi e-commerce pertama untuk bisnisnya sendiri.

Pada 2004 Lutke bersama rekan-rekannya mendirikan Snowdevil, toko online peralatan snowboard. Karena solusi toko yang tersedia dianggap kurang memadai, Lutke membangun platform e-commerce sendiri menggunakan Ruby on Rails, lalu memutuskan untuk mengkomersialkannya.

Dari keresahan itu, Shopify berdiri sebagai layanan yang memudahkan pelaku usaha membangun toko online. Shopify berkembang pesat dan melantai di bursa pada 2015. Hingga kini Shopify menjadi infrastruktur penting bagi ratusan ribu pedagang online.

Baca Juga: Profil Eric Sprott: Legenda Investasi Emas dan Perak dari Kanada

Mendorong Penggunaan AI

Sebagai pendiri, Lutke tetap memiliki porsi saham dan kontrol suara yang signifikan. Forbes melaporkan, Lutke memiliki sekitar 6% saham di Shopify. Struktur saham Shopify memberi ia pengaruh besar meskipun kepemilikan saham secara absolut lebih kecil.

Mengutip Reuters, keputusan-keputusan korporat penting seringkali terkait dengan visinya untuk menjaga misi perusahaan. Isu tata kelola sempat mendapat sorotan publik ketika pemegang saham mempertimbangkan penguatan hak suara pendiri.

Lutke juga kerap tampil sebagai sosok teknis yang lebih banyak berbicara soal sistem, efisiensi, dan budaya produk.

Dalam beberapa tahun terakhir, ia mendorong adopsi kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan produktivitas di Shopify.

The Verge melaporkan, kebijakan AI Lutke memberikan tantangan kepada para karyawan, karena dituntut untuk menunjukkan mengapa pekerjaan tidak bisa digantikan oleh AI sebelum meminta sumber daya tambahan.

Langkah-langkah tersebut mencerminkan fokusnya pada efisiensi operasional dan eksperimentasi teknologi.

Pada tahun 2024, Shopify berhasil mendapatkan keuntungan hampir US$9 miliar. Layanan mereka digunakan oleh lebih dari dua miliar bisnis, termasuk nama besar seperti Kylie Cosmetics, Allbirds, dan Gymshark.

Baca Juga: Steven Spielberg: Perjalanan Karier hingga Jadi Sutradara Terkaya di Dunia

Menjadi Pembalap Profesional

Hidupnya tidak hanya soal Shopify. Di luar, Lutke mengejar passion pada balap mobil. Saat ini dirinya berhasil mengambil bagian dalam balapan ketahanan dan perlahan meningkat menjadi peserta pada perlombaan besar seperti Rolex 24 at Daytona dan balapan IMSA.

Dalam wawancara dengan Business Insider pada bulan Oktober 2025, motivasi Lutke mengejar passion di dunia balap bukan sekadar menang melainkan peningkatan diri yang terukur lewat data. 

"Balap memberi saya tantangan pribadi dan pelepasan adrenalin yang berbeda dari pekerjaan sehari-hari," ungkapnya.

Baca Juga: Jeff Bezos Comeback Jadi CEO Startup, Kini Pimpin Project Prometheus

Masuk Daftar Orang Terkaya di Kanada

Kesuksesan Lutke bersama Shopify membawanya ke jajaran teratas orang terkaya di Kanada versi Forbes.

Berdasarkan data terbaru, per 21 November 2025, kekayaan Lutke saat ini ada di angka US$12,5 miliar atau setara dengan Rp 208,9 triliun.

Jumlah itu untuk sementara menempatkannya di peringkat keempat dalam daftar orang terkaya di Kanada. 

Baca Juga: Cara Jack Dorsey Pertahankan Status Miliarder Setelah Tinggalkan Twitter

Selanjutnya: Penyaluran Kredit Investasi Melesat 15% di Oktober 2025 Mencapai Rp 2.355 Triliun

Menarik Dibaca: IHSG Sesi I Jumat Turun 0,24%, TPIA Pertahankan Posisi Saham Keempat Terbesar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×