Sumber: SoftBank,Time,Time,Forbes,Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Mari mengenal lebih dalam Masayoshi Son, CEO SoftBank yang kini menjadi orang terkaya di Jepang. Lewat SoftBank, Masayoshi sukses menghidupkan banyak perusahaan teknologi dunia.
Masayoshi Son lahir pada 11 Agustus 1957 di kota Tosu, Prefektur Saga, Jepang, dalam keluarga keturunan Korea atau disebut Zainichi.
Keahliannya di sektor investasi sepertinya mulai tumbuh setelah menempuh pendidikan di University of California, Berkeley, jurusan ekonomi. Dirinya kemudian kembali ke Jepang untuk memulai kariernya di bidang teknologi dan bisnis.
Mengutip TIME, Masayoshi menjual desain penerjemah elektronik ke Sharp Corporation pada awal dekade 1980-an. Pada tahun 1981, ia mendirikan perusahaan yang kemudian akan menjadi SoftBank Group Corp.
Perusahaan tersebut awalnya bergerak di distribusi software dan buku komputer, kemudian berkembang ke banyak lini bisnis teknologi dan telekomunikasi.
Baca Juga: Cara Jack Dorsey Pertahankan Status Miliarder Setelah Tinggalkan Twitter
Perkembangan Bisnis SoftBank
SoftBank dimulai sebagai perusahaan distribusi perangkat lunak di Jepang. Perusahaan ini memasuki era internet ketika menginvestasikan dananya pada layanan seperti Yahoo! JAPAN dan memperkenalkan broadband ke rumah-rumah di Jepang.
Selanjutnya perusahaan memasuki bisnis mobile broadband serta akuisisi operator telekomunikasi, memperlihatkan ambisi untuk menjadi pemain teknologi global.
Pada tahun 2002, SoftBank menggabungkan empat anak perusahaan untuk memperkuat infrastruktur broadband melalui Yahoo! BB.
Langkah besar diambil pada tahun 2018, saat SoftBank mendapatkan persetujuan untuk IPO unit telekomunikasi domestiknya senilai ¥2,4 triliun. Dari sini, SoftBank mulai tampil sebagai pemain besar dalam dunia investasi teknologi global.
Baca Juga: Profil Keluarga Walton: Keluarga Terkaya di Dunia, Pengendali Jaringan Walmart
Mendominasi Dunia Teknologi
Dalam laporan perusahaan SoftBank, Masayoshi Son menyebut “end-to-end chip design” sebagai bagian dari strategi group. Dirinya juga mencantumkan Arm, Graphcore, Ampere (chip-design) sebagai inti dari platform teknologi SoftBank.
Memasuki era kecerdasan buatan (AI) beberapa tahun terakhir, Masayoshi meyakini akan muncul sistem AI yang mampu melampaui kecerdasan manusia ribuan kali lipat dalam satu dekade ke depan.
Belakangan, SoftBank mengalihkan portofolio besar ke teknologi AI, semikonduktor, dan infrastruktur data besar. Misalnya, fokus investasi melalui unit seperti Vision Fund sangat besar.
Salah satu keputusan investasi yang paling dikenal adalah investasi awal ke Alibaba Group. Baru-baru ini, Masayoshi meluncurkan arah baru dengan investasi besar dalam AI dan infrastruktur, termasuk kerja sama dengan OpenAI dan peluncuran proyek “Stargate” yang melibatkan pusat data besar di AS.
Beberapa contoh perusahaan teknologi raksasa yang tumbuh berkat strategi investasi Masayoshi Son di antaranya adalah Uber Technologies (AS), Ampere Computing (AS), OpusClip (AS), Didi Chuxing (China), Paytm (India), Arm Holdings (Inggris), Improbable (Inggris), hingga TravelPerk (Spanyol).
Baca Juga: CEO IBM Arvind Krishna: Dari India Pimpin Raksasa Teknologi Dunia
Berapa Kekayaan Masayoshi Son?
Hingga artikel ini ditulis, Forbes masih menempatkan Masayoshi Son sebagai orang terkaya di Jepang dengan kekayaan mencapai US$67,1 miliar (sekitar Rp 1.122 triliun).
Angka itu juga sudah cukup untuk menempatkannya di posisi 29 dalam daftar orang terkaya di dunia. Mengingat tren teknologi masih terus tumbuh, kekayaan Masayoshi Son sepertinya masih akan bertambah.
Untuk tahun fiskal yang berakhir 31 Maret 2025, SoftBank mencatat laba bersih sebesar ¥1,15 triliun atau sekitar US$7,8 miliar.
Selanjutnya, untuk kuartal yang berakhir 30 September 2025, SoftBank melaporkan laba bersih sebesar ¥2,502 triliun atau sekitar US$16,2 miliar. Pertumbuhan itu didorong oleh keuntungan investasi besar-besaran, terutama pada OpenAI.
Baca Juga: Tertukar Saat Lahir, Sopir Truk Miskin Jepang Ternyata Anak Keluarga Kaya Raya
Selanjutnya: GOTO dan Grab Dikabarkan Sedang Negosiasi Tawarkan Golden Share kepada Danantara
Menarik Dibaca: Rekomendasi Menu Diet Tanpa Nasi untuk Turunkan Berat Badan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













