Sumber: Britannica | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto resmi memberikan gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 RI Soeharto pada Senin (10/11).
Acara pemberian gelar ini digelar bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional tahun 2025. Putri Soeharto sekaligus mantan istri Presiden Prabowo, Titiek Soeharto, mewakili pihak keluarga untuk menerima gelar pahlawan nasional tersebut dari pemerintah.
Presiden Prabowo kemudian menyerahkan gelar pahlawan nasional secara simbolis kepada putra ke-3 Soeharto, Bambang Trihatmodjo.
Perlu diketahui, gelar pahlawan nasional ini diberikan sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116/TK Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.
Baca Juga: Kisah Sundar Pichai: Dari India Menuju Kursi CEO Alphabet
Profil Soeharto
- Nama: Soeharto
- Tanggal Lahir: 8 Juni 1921
- Tempat Lahir: Desa Kemusuk, Kecamatan Godean, Yogyakarta
- Wafat: 27 Januari 2008, di Jakarta
- Jabatan: Presiden ke-2 Republik Indonesia, menjabat selama 32 tahun dari 1967 hingga 1998
Baca Juga: Intip Kisah Ernest Garcia II Si Raja Mobil Bekas dari Amerika Serikat
Latar Belakang dan Karier Militer
Mengutip Encyclopedia Britannica, Soeharto memasuki dinas militer pada masa penjajahan Jepang dan Belanda.
Diawali dari KNIL (Koninklijk Nederlands-Indisch Leger/Tentara Kerajaan Hindia Belanda), kemudian bergabung dengan PETA (Pembela Tanah Air), dan setelah kemerdekaan menjadi bagian dari TNI (Tentara Nasional Indonesia).
Soeharto diketahui aktif dalam perjuangan kemerdekaan dan konflik internal Indonesia pasca-kemerdekaan. Setelah kemerdekaan, karier militernya berjalan cukup mulus.
Soeharto mencapai pangkat Letnan Kolonel (Letkol) pada tahun 1950, dan menjabat komandan resimen di Jawa Tengah. Promosi menjadi Kolonel didapat sekitar tujuh tahun setelahnya.
Pada tahun 1960, Soeharto meraih pangkat Brigadir Jenderal (Brigjen). Hanya dua tahun setelahnya, pangkat Soeharto naik ke Mayor Jenderal (Mayjen). Saat itu, dirinya ditunjuk sebagai Komandan Kostrad (Komando Strategis Angkatan Darat).
Sebagai Komandan Kostrad, Soeharto memiliki peranan signifikan sebelum dan sesudah peristiwa 30 September 1965.
Saat peristiwa berdarah itu terjadi, Soeharto sebagai pemimpin Kostrad secara cepat mengambil alih kendali militer untuk menghadapi kudeta yang dikenal sebagai Gerakan 30 September 1965.
Baca Juga: Profil Anthony Tan: CEO Grab yang Sukses Mereformasi Transportasi Asia Tenggara
Menjadi Presiden di Era Orde Baru
Soeharto akhirnya naik ke kursi pemimpin tertinggi negara Republik Indonesia dalam situasi krisis politik dan ekonomi setelah peristiwa 30 September 1965.
Pada 12 Maret 1967 ia secara resmi menjadi Presiden RI menggantikan Sukarno, yang kemudian dipilih penuh oleh MPRS pada 27 Maret 1968.
Masa pemerintahan Soeharto kerap disebut "Orde Baru". Pemerintahannya menekankan stabilitas politik, pembangunan ekonomi, industrialisasi, dan antikomunisme kuat. Gaya ini sangat memengaruhi arah politik, ekonomi, dan militer Indonesia selama era 70-an hingga 90-an.
Pemerintahannya juga dikritik keras karena otoritarianisme. Indonesia diwarnai pembatasan kebebasan politik, dominasi militer, pelanggaran HAM, hingga penumpukan kekayaan oleh keluarga dan mitra bisnisnya.
Krisis keuangan Asia 1997-1998 menutup catatan buruk pemerintahan Soeharto. Ketidakpuasan publik memicu demonstrasi massal. Hilangnya dukungan politik akhirnya membuat Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998.
Di luar itu, sejarah memberikan gelar "Bapak Pembangunan" kepadanya. Beberapa pencapaian yang kerap dibanggakan termasuk swasembada pangan, pembangunan infrastruktur, dan pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan dalam beberapa dekade awal.
Soeharto memimpin Indonesia selama sekitar 32 tahun, menjadikannya presiden dengan masa jabatan terlama dalam sejarah Republik Indonesia. Kini, Soeharto juga resmi menjadi pahlawan nasional baru Indonesia.
Baca Juga: CEO IBM Arvind Krishna: Dari India Pimpin Raksasa Teknologi Dunia
Selanjutnya: Usai Dua Kali Gagal, Akhirnya Soeharto Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional
Menarik Dibaca: iQOO Z10R HP Murah Harga Rp 3 Jutaan, Hadirkan Sensor Sony IMX882 di Kamera Utama
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













