Sumber: The Guardian,TheIndependent.co.uk,The Guardian,Was | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Jefri Bolkiah, salah satu Pangeran dari Dinasti Bolkiah di Brunei Darussalam ini memiliki kisah menarik. Kontroversi kepemilikan 40 selir membuatnya dikenal sebagai 'playboy'.
Jefri Bolkiah lahir pada 6 November 1954 sebagai anggota keluarga inti Kerajaan Brunei. Sebagai adik Sultan Hassanal Bolkiah, Jefri memiliki status istimewa sejak kecil, baik dalam akses politik maupun porsi kekayaan keluarga kerajaan.
Untuk pendidikan, Jefri sempat bersekolah di luar negeri, termasuk di Victoria Institution, Kuala Lumpur, Malaysia. Setelahnya, Jefri kembali ke Brunei untuk menjalankan tugas-tugas kenegaraan.
Sejak awal, Pangeran Jefri Bolkiah diproyeksikan sebagai bagian penting dari struktur pemerintahan. Posisi ini kelak memberikan banyak kuasa sekaligus membuatnya jatuh ke dalam kontroversi.
Baca Juga: Kasus Korupsi & Penipuan: Wilmar Milik Robert Kuok Dihantam Dua Putusan Berat
Menjadi Menteri dan Mengatur Kas Negara
Karier politik Jefri mulai mencapai titik tinggi pada pertengahan 1980-an ketika ia ditunjuk menjadi Menteri Keuangan Brunei. Saat itu, Brunei berada dalam masa keemasan industri minyak dan gas.
Pangeran Jefri juga memimpin Brunei Investment Agency (BIA), lembaga pengelola kekayaan nasional. Posisi ini memberinya kuasa absolut atas aset negara. Dari sini, Jefri memegang kendali atas cadangan devisa, investasi global, hingga dana pribadi keluarga kerajaan.
Sebagai kepala BIA, Jefri juga memiliki wewenang untuk membeli aset global. Lewat posisi ini, namanya mulai dikenal dunia internasional sebagai pangeran yang gemar berbelanja tanpa batas.
Hidup Mewah di Era Kejayaan
Di era kejayaannya, Jefri dikenal dengan gaya hidup yang sangat mewah. Mengutip The Independent, koleksi asetnya konon mencakup ratusan hingga ribuan mobil mewah dari merek populer seperti Ferrari, Rolls-Royce, dan Aston Martin.
Sang Pangeran juga diketahui memiliki puluhan pesawat pribadi dan helikopter, yacht mewah, serta properti global termasuk hotel-hotel bintang lima di berbagai negara.
Sebagai pelengkap, dirinya juga gemar membeli lukisan-lukisan seni mahal, barang perhiasan mewah, dan benda-benda koleksi mahal.
Baca Juga: Mengungkap Harta Sheikh Hamdan, Putra Mahkota Dubai dan Aset Mewahnya
Kontroversi 40 Selir dan Skandal Finansial
Nama Pangeran Jefri semakin disorot dunia setelah muncul tuduhan bahwa dirinya memelihara 'harem' berisi puluhan wanita dari berbagai negara. Beberapa laporan populer menyebut ia memiliki hingga 40 selir yang tinggal dalam kompleks mewah miliknya.
Mengutip inkl, sebagian dari wanita ini disebut direkrut melalui jaringan internasional dan dibawa ke Brunei untuk tinggal di bawah pengawasan ketat.
Fakta ini terkuak setelah salah satu perempuan yang pernah berada dalam lingkaran tersebut menerbitkan memoar tentang kehidupan di harem Jefri. Di sana, ia menggambarkan gaya hidup yang penuh pesta, kemewahan, dan kontrol ketat dari sang pangeran.
Pada akhir tahun 1990-an, kehidupan Pangeran Jefri mengalami pukulan telak. Krisis ekonomi Asia dan menurunnya pendapatan minyak Brunei membuat pemerintah melakukan audit besar terhadap keuangan negara.
Hasilnya, auditor membuka dugaan penyalahgunaan dana BIA. Pemerintah Brunei menuduh Jefri melakukan pemborosan ekstrem dan menggunakan dana negara untuk membiayai gaya hidup mewahnya.
Menurut catatan The Washington Post, disebut bahwa Jefri membeli 2000 mobil, 17 pesawat, beberapa yacht, banyak perhiasan, dan banyak rumah menggunakan dana BIA selama sekitar 10 tahun.
Tuduhan penyelewengan dana negara terhadap Jefri mencakup uang negara yang dialihkan ke rekening pribadi, serta pembelian hotel, aset properti, dan gaya hidup mewah.
Sebagian besar aset mewah Jefri kemudian disita atau dikembalikan kepada BIA sebagai bagian dari penyelesaian hukum. Koleksi properti, kendaraan, dan barang mewah lainnya diambil alih oleh pemerintah.
Baca Juga: Saham Golden MV Turun 76%, Manuel Villar Kehilangan Status Orang Terkaya Filipina
Apa Kabar Pangeran Jefri Saat Ini?
Pangeran Jefri tetap menjadi bagian dari keluarga Kerajaan Brunei. Gulf News sempat melaporkan bahwa Jefri pernah tinggal di London setelah kasus besar pada tahun 2004.
Setelahnya, Jefri disebut telah kembali tinggal di Brunei dengan kehidupan yang lebih terkendali dibanding masa lalunya. Ia tetap berada di bawah pengawasan ketat pemerintah dan tidak lagi memiliki pengaruh dalam urusan negara.
Saat ini, di usia 71 tahun, sosok Pangeran Jefri sudah sangat jarang terlihat di publik.
Baca Juga: MacKenzie Scott: Rela Jual Saham Amazon demi Donasi Miliaran Dolar
Selanjutnya: Daftar Kode Redeem Genshin Impact November 2025: Dapat Reward Apa Saja? Cek di Sini
Menarik Dibaca: Promo Payday Bakmi GM sampai 30 November, Paket Bakmi Sultan & Minum Harga Spesial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













