Sumber: Investopedia | Editor: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Warren Buffett dikenal secara luas sebagai salah satu investor paling sukses di dunia dengan pendekatan yang sederhana tetapi konsisten.
Filosofi investasinya tidak dibangun dari spekulasi jangka pendek, melainkan dari pemahaman bisnis, kesabaran, dan disiplin yang kuat. Ia kerap menegaskan bahwa keberhasilan investasi lebih ditentukan oleh perilaku investor dibandingkan strategi rumit atau teknologi canggih.
Perjalanan Buffett di dunia investasi dimulai sejak usia sebelas tahun ketika ia membeli saham pertamanya.
Baca Juga: Estimasi Kekayaan Anna Kournikova & Enrique Iglesias Capai US$160 Juta
Pengalaman awal tersebut membentuk cara pandangnya bahwa waktu merupakan aset terpenting dalam membangun kekayaan. Dari proses panjang itulah lahir prinsip investasi yang terus ia pegang hingga saat ini.
Mengutip Investopedia, Buffett secara konsisten menyampaikan empat nasihat utama kepada investor muda agar tidak terburu buru dalam mengambil keputusan.
Nasihat ini ditujukan untuk membantu generasi baru membangun portofolio secara bertahap, memahami risiko dengan rasional, serta memiliki ekspektasi jangka panjang yang realistis. Keempat prinsip ini relevan bagi siapa pun yang baru memulai perjalanan investasi.
Mulai Berinvestasi Sejak Dini
Warren Buffett memulai investasi sejak usia yang sangat muda, namun ia tidak menekankan angka usia sebagai syarat mutlak.
Menurut pandangannya, waktu terbaik untuk mulai berinvestasi adalah ketika seseorang mulai memiliki penghasilan sendiri dan belum terbebani banyak kewajiban finansial. Pada fase ini, kesalahan kecil masih dapat diperbaiki dengan waktu.
Memulai investasi sejak dini memberikan ruang untuk belajar memahami risiko serta membangun kebiasaan keuangan yang sehat. Investor muda dapat lebih fokus pada proses daripada hasil instan, sehingga tidak mudah panik ketika pasar berfluktuasi.
Pengalaman awal ini juga membantu menanamkan pemahaman bahwa menabung saja tidak cukup untuk menciptakan pertumbuhan aset jangka panjang.
Keuntungan terbesar dari memulai lebih awal adalah efek penggandaan yang bekerja seiring waktu. Dengan periode investasi yang panjang, imbal hasil berpotensi berkembang secara signifikan meskipun dimulai dari nominal yang relatif kecil. Prinsip ini menjadikan waktu sebagai sekutu utama investor.
Baca Juga: Dari Balet Hingga Miliarder Muda, Simak Kisah Luana Lopes Lara
Kesabaran Sebagai Kunci Hasil Optimal
Buffett berulang kali menegaskan bahwa pasar saham bersifat tidak stabil dan penuh ketidakpastian dalam jangka pendek.
Namun, ia menilai bahwa fokus investor seharusnya bukan pada pergerakan pasar harian, melainkan pada kualitas aset yang dimiliki. Kesabaran menjadi pembeda utama antara investor yang sukses dan yang gagal bertahan.
Ia pernah menyampaikan bahwa pasar saham merupakan mekanisme yang secara alami memindahkan uang dari pihak yang tidak sabar kepada mereka yang bersabar.
Pernyataan ini menggambarkan bahwa reaksi cepat terhadap gejolak pasar justru sering merugikan investor pemula. Menjual saham karena panik atau membeli karena euforia sering berakhir dengan keputusan yang tidak rasional.
Buffett bahkan menyatakan bahwa periode kepemilikan saham favoritnya adalah selamanya. Prinsip ini mendorong investor untuk memilih perusahaan dengan fundamental kuat, manajemen yang baik, serta prospek bisnis yang berkelanjutan. Dalam jangka panjang, perusahaan berkualitas cenderung menciptakan nilai yang stabil bagi pemegang saham.
Selektif dalam Memilih Investasi
Salah satu prinsip penting yang diajarkan Buffett adalah tidak mengikuti tren pasar atau keputusan mayoritas tanpa analisis yang matang. Ia mengingatkan bahwa setiap keputusan investasi sebaiknya diperlakukan seolah kesempatan tersebut sangat terbatas. Pendekatan ini membantu investor menjadi lebih selektif dan disiplin.
Buffett menggambarkan konsep ini melalui analogi tiket dengan dua puluh lubang yang mewakili jumlah keputusan investasi seumur hidup.
Jika setiap keputusan terasa bernilai, investor akan lebih berhati hati dalam memilih aset yang benar benar berkualitas. Pendekatan ini mendorong fokus pada kualitas, bukan kuantitas transaksi.
Bagi investor muda, langkah awal yang sering dianjurkan adalah berinvestasi pada instrumen terdiversifikasi seperti reksa dana indeks.
Instrumen ini memungkinkan penyebaran risiko tanpa memerlukan analisis perusahaan secara mendalam. Dengan strategi ini, investor dapat menghindari keputusan impulsif sekaligus membangun portofolio yang stabil.
Tonton: 119 Juta Warga Diprediksi Bepergian Saat Nataru, Ini Titik Rawan Macet
Memahami Bisnis sebelum Membeli Saham
Filosofi investasi Buffett sangat menekankan pentingnya memahami bisnis sebelum memutuskan untuk membeli sahamnya. Ia hanya berinvestasi pada perusahaan yang model bisnisnya dapat ia pahami dengan jelas. Prinsip ini dikenal sebagai circle of competence.
Buffett tidak menganggap perlu memahami semua sektor industri. Ia justru menilai bahwa mengenali batas pengetahuan sendiri jauh lebih penting. Dengan fokus pada sektor atau bisnis yang familiar, investor dapat menilai kinerja perusahaan secara lebih objektif dan rasional.
Memahami produk atau layanan yang digunakan sehari hari sering kali menjadi titik awal analisis yang baik. Dari sana, investor dapat menilai keunggulan kompetitif, potensi pertumbuhan, serta risiko yang mungkin dihadapi perusahaan. Pendekatan ini membantu menghindari investasi spekulatif pada sektor yang tidak dipahami dengan baik.
Dengan mengetahui apa yang dipahami dan apa yang tidak, investor muda dapat mengambil keputusan yang lebih terukur. Prinsip ini membantu menciptakan proses investasi yang konsisten, tidak mudah terpengaruh rumor, serta lebih tahan terhadap tekanan pasar jangka pendek.
Selanjutnya: IHSG Berpotensi Terkoreksi, Berikut Rekomendasi Saham BNI Sekuritas Selasa (9/12)
Menarik Dibaca: IHSG Berpotensi Terkoreksi, Berikut Rekomendasi Saham BNI Sekuritas Selasa (9/12)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













