Sumber: Investopedia | Editor: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Warren Buffett dikenal sebagai contoh keberhasilan dalam dunia investasi berkat prinsip yang sederhana namun sangat efektif.
Perjalanannya dimulai sejak usia sebelas tahun ketika ia melakukan pembelian saham pertama dan momen itu menjadi awal dari filosofi investasinya.
Mengutip Investopedia, ada empat nasihat inti yang selalu ia tekankan kepada investor muda. Nasihat ini disampaikan agar generasi baru dapat belajar membangun portofolio tanpa tergesa-gesa serta memahami risiko dan proses secara lebih bijak.
Baca Juga: Sempat Kalahkan Elon Musk, Kekayaan Larry Page Turun 30% dalam Sekejap
Buffett percaya bahwa keberhasilan investasi tidak ditentukan oleh strategi, tetapi oleh kedisiplinan dan kemampuan memahami bisnis yang dibeli.
Investor muda sering terburu-buru ketika melihat peluang, padahal keputusan investasi yang baik membutuhkan waktu, data, dan pengamatan yang matang.
Oleh sebab itu, empat prinsip berikut relevan untuk setiap tahap awal perjalanan investasi.
Mulailah Sejak Dini
Buffett memulai investasi pada usia sebelas tahun, tetapi tidak semua orang harus mengikuti usia tersebut. Waktu tepat dapat dimulai ketika seseorang menerima penghasilan pertamanya karena pada masa ini belum banyak beban keuangan.
Waktu ideal untuk belajar mengelola uang dan memahami risiko investasi. Pengalaman awal tersebut membantu menanamkan pola pikir bahwa menabung saja tidak cukup untuk membangun kekayaan.
Dengan memulai sejak dini, waktu akan bekerja melalui efek penggandaan sehingga hasil investasi berpotensi jauh lebih besar di masa depan.
Kesabaran Memberikan Hasil Terbaik
Buffett menekankan bahwa pasar tidak stabil dan sorotan utama bukanlah pada pergerakannya, melainkan pada sikap investor dalam merespons perubahan.
Ia mengingatkan bahwa pasar dapat mentransfer uang dari mereka yang terlalu aktif kepada mereka yang sabar. Pernyataan itu menggambarkan bahwa reaksi spontan sering merugikan investor pemula.
Buffett bahkan menyampaikan bahwa periode memegang saham yang paling disukainya adalah selamanya. Prinsip ini mendorong investor memilih perusahaan yang mampu memberikan nilai jangka panjang.
Dalam jangka panjang, perusahaan berkualitas dapat tumbuh melalui kinerja stabil dan manajemen yang baik sehingga memberikan keuntungan kepada pemegang saham yang bersabar.
Selektif dalam Menentukan Pilihan
Buffett mengajarkan pentingnya tidak mengikuti kerumunan atau tren pasar tanpa analisis. Ia menekankan bahwa setiap keputusan investasi harus diperlakukan seperti memiliki jumlah kesempatan yang terbatas.
Prinsip ini digambarkan melalui analogi sebuah tiket dengan dua puluh slot investasi seumur hidup. Jika jumlah keputusan dibatasi, seseorang akan lebih berhati-hati dan fokus pada pilihan yang benar benar berkualitas.
Banyak keluarga kemudian mengajarkan anak mereka untuk mulai dengan instrumen yang terdiversifikasi seperti reksa dana indeks karena instrumen tersebut dapat mengurangi risiko tanpa menuntut analisis rumit.
Pendekatan ini membantu investor muda menghindari keputusan impulsif dan meningkatkan kedisiplinan dalam memilih instrumen.
Tonton: BSN Resmi Lahir: Spin-Off UUS BTN Jadi Bank Syariah Nasional
Mempelajari Bisnis secara Menyeluruh
Filosofi investasi Buffett menekankan pentingnya memahami bisnis sebelum membeli sahamnya. Ia hanya berinvestasi pada perusahaan yang dapat ia pahami model bisnisnya.
Prinsip ini disebut sebagai circle of competence. Investor tidak perlu merasa harus memahami banyak sektor, tetapi perlu mengenali batas pengetahuannya.
Dengan memahami produk atau layanan yang biasa digunakan, investor memiliki dasar yang lebih kuat dalam menilai perusahaan.
Pendekatan ini membuat proses analisis lebih terarah dan membantu menghindari investasi pada sektor yang tidak dipahami.
Dengan mengetahui apa yang diketahui dan apa yang tidak diketahui, investor bisa mengambil keputusan yang lebih akurat dan tidak mudah terjebak spekulasi.
Selanjutnya: 7 Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Edisi Hari Anak Sedunia 2025
Menarik Dibaca: Harga Emas Hari Ini Lanjut Naik Saat Pasar Saham Global Melemah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













