Sumber: Traders Union,Forbes,Bloomberg | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Mari ikuti perjalanan karier Li Xiting, pengusaha medis yang kini menjadi orang terkaya di Singapura.
Li Xiting lahir di provinsi Anhui, China, dan menempuh pendidikan tinggi di University of Science and Technology of China, jurusan fisika.
Dalam catatan Bloomberg, sosok Li dikenal sebagai pribadi yang relatif tertutup tentang kehidupan keluarganya.
Li pindah dan mengambil kewarganegaraan Singapura beberapa tahun terakhir sebagai bagian dari langkah personal dan profesionalnya.
Baca Juga: 10 Orang Terkaya Dunia Akhir November 2025: Para Pendiri Google Meroket
Memulai Bisnis di Dunia Medis
Sebelum memasuki dunia bisnis, Li menjalani karier sebagai peneliti. Pada tahun 1970-an hingga 1980-an ia bekerja di berbagai institusi riset di China.
Pada awal 1990-an, bersama rekan-rekannya, Li mendirikan Shenzhen Mindray Bio-Medical Electronics (Mindray) di Shenzhen. Perusahaan ini fokus pada pengembangan dan produksi perangkat medis seperti monitor pasien, ventilator, sistem diagnostik, dan alat kesehatan lainnya.
Dilansir dari Traders Union, kontrak pertama Mindray bernilai sekitar 360.000 yuan. Perusahaan sempat tercatat di bursa saham Amerika Serikat (New York Stock Exchange) pada 2006, lewat proses IPO yang mengumpulkan dana sekitar US$ 270 juta.
Pada 2016, Li dan para pendiri lainnya, Xu Hang dan Cheng Minghe, melakukan buyout untuk membawa perusahaan menjadi privat kembali lewat deal sekitar US$ 1,9 miliar.
Baca Juga: Lei Jun Tambah Kepemilikan Saham, Xiaomi Langsung Menguat
Untung Besar Berkat Covid-19
Fase penting dalam bisnis Li Xiting yang membantunya menjadi orang terkaya di Singapura baru muncul di era pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu.
Mindray, sebagai produsen ventilator dan monitor pasien, mengalami lonjakan penjualan karena banyak rumah sakit membutuhkan peralatan gawat darurat.
Periode pandemi Covid-19 meningkatkan valuasi perusahaan. Sebagai pemegang saham utama, kekayaan Li Xiting melonjak signifikan. Pada satu periode tertentu, kekayaannya meningkat sekitar US$ 1 miliar setiap bulan akibat lonjakan saham.
Selain itu, keputusan strategis seperti pencatatan di bursa dan kemudian beberapa langkah korporasi besar membantu memperkuat posisi keuangan perusahaan.
Menurut data terbaru yang dikutip dari Min News, pada tahun 2024 Mindray mencatat pendapatan sebesar 36.726 miliar yuan, naik sekitar 5,14% dibanding tahun sebelumnya.
Pada periode yang sama, laba bersih perusahaan mencapai sekitar 11.668 miliar yuan.
Li Xiting tetap menjadi pemegang saham mayoritas, diperkirakan sekitar 27-28% dari total saham Mindray, sehingga kinerja perusahaan sangat berdampak langsung pada kekayaannya.
Baca Juga: Kasus Korupsi & Penipuan: Wilmar Milik Robert Kuok Dihantam Dua Putusan Berat
Menjadi Orang Terkaya di Singapura
Dalam catatan terbaru Forbes per tanggal 28 November 2025, kekayaan Li Xiting ada di angka US$11,7 miliar atau sekitar Rp 194,9 triliun. Jumlah itu sudah cukup untuk membuatnya menjadi orang terkaya di Singapura.
Dari beberapa publikasi Forbes edisi awal tahun, kekayaan Li sempat lebih tinggi, misalnya menyentuh angka US$13,0 miliar
Sumber kekayaan utamanya tetap berasal dari kepemilikan besar di Mindray.
Baca Juga: Saham Golden MV Turun 76%, Manuel Villar Kehilangan Status Orang Terkaya Filipina
Selanjutnya: Target Kontrak Baru Wijaya Karya Gedung (WEGE) Rp 3 Triliun di Tahun 2026
Menarik Dibaca: Bukan Obat, Ini 7 Makanan yang Bisa Membantu Meredakan Nyeri Menstruasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News










