Sumber: Forbes | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Miliarder Kwek Leng Beng memanfaatkan menguatnya pasar properti Singapura dengan menjual 84% unit hunian mewah Zyon Grand, yang dikelola oleh perusahaannya, City Developments Ltd. (CDL).
Forbes mengabarkan, penjualan besar itu berhasil dilakukan hanya dalam waktu singkat, yakni pada akhir pekan kemarin.
Baca Juga: 5 Fakta Chen Zhi: Miliarder Kamboja Terduga Dalang Kejahatan Siber Global
Hunian Mewah di Pusat Singapura
Proyek Zyon Grand milik CDL berlokasi di Zion Road dekat distrik belanja Orchard Road yang ramai turis. Kompleks tersebut terdiri dari dua menara hunian setinggi 62 lantai dengan total 706 unit.
Dalam penjualan terbaru, Kwek Leng Beng melepas 590 unit dengan harga rata-rata S$3.050 (sekitar Rp 36 juta) per kaki persegi.
Selain hunian mewah, kompleks ini juga mencakup berbagai fasilitas seperti restoran, supermarket, serta menara 36 lantai yang menjadi serviced apartment jangka panjang pertama di Singapura.
CEO CDL, Sherman Kwek, mengatakan bahwa tingginya permintaan mencerminkan kepercayaan pasar terhadap properti premium di Singapura.
"Sebagai salah satu proyek terbesar yang diluncurkan tahun ini, penerimaan positif mencerminkan kepercayaan pasar terhadap pengembangan terpadu yang penting ini dan permintaan nyata akan rumah-rumah khas di lingkungan yang diminati," kata Sherman, dikutip Forbes (27/10/2025).
Baca Juga: Kisah Jan Koum, Pendiri WhatsApp dari Keluarga Yahudi Miskin Ukraina
Harga Hunian di Singapura Terus Menanjak
Zyon Grand bukan satu-satunya proyek yang mencatat penjualan tinggi. Beberapa proyek lain juga menerima manfaat.
Di antaranya adalah Faber Residence milik GuocoLand, yang dikendalikan miliarder Quek Leng Chan, telah telah terjual 86% dari total 399 unit. Ada juga Skye at Holland, proyek kolaborasi antara UOL Group dan CapitaLand Development, yang menjual hampir seluruh 666 unit.
Data dari Urban Redevelopment Authority (URA) menunjukkan, harga properti residensial swasta di Singapura naik 0,9% pada kuartal ketiga 2024. Itu adalah kenaikan selama empat kuartal berturut-turut.
Kenaikan ini diduga merupakan hasil dari suku bunga pinjaman domestik yang menurun, serta masuknya warga asing kaya dan penduduk tetap baru.
Sepanjang tahun 2024, Singapura menerima 22.766 warga negara baru dan 35.264 penduduk tetap baru. Banyak di antaranya mencari hunian vertikal. Pengamat menilai, Singapura masih menjadi tempat aman untuk investasi properti jangka panjang.
Baca Juga: Berkenalan dengan Aliko Dangote: Orang Terkaya di Afrika, Raih Kekayaan US$30 Miliar
Selanjutnya: Catat Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Selasa (28/10) UBS, GALERI 24
Menarik Dibaca: Merosot, Ini Harga Emas Galeri 24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini Selasa (28/10)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













