Sumber: PR Newswire,Awardco,FTC,CNBC | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Kisah Steve Sonnenberg yang bangkit dari kebangkrutan, lalu membangun perusahaan baru hingga mendapatkan status Unicorn layak untuk disimak.
Sonnenberg pernah memimpin perusahaan e-commerce WholesaleMatch dengan ratusan karyawan dan pendapatan yang tinggi.
Sayangnya, bisnis itu jatuh dalam krisis hukum ketika terlibat dalam gugatan dari Komisi Perdagangan Federal AS (FTC). Asetnya dibekukan, dan dia pun mengajukan kebangkrutan.
Baca Juga: Profil Lengkap Tobi Lutke, Founder Shopify yang Juga Pembalap Profesional
Kebangkrutan WholesaleMatch
Pada 2011 WholesaleMatch tercantum dalam gugatan sipil yang diajukan FTC terhadap jaringan pemasaran yang menuduh praktik menipu konsumen.
Kasus tersebut berujung pada penyelesaian gabungan senilai US$130 juta pada 2013, di mana beberapa entitas yang terkait termasuk dalam perintah penyelesaian. Nama Sonnenberg, serta Wholesalematch, tercantum di antara pihak yang disebut dalam dokumen penyelesaian.
Mengutip catatan FTC, laporan pengadilan memperlihatkan Sonnenberg dan entitas terkait diwajibkan menyimpan catatan keuangan dan laporan lainnya sebagai bagian dari penyelesaian hukum. Dia harus melepaskan aset dan memulai kembali dalam kondisi sangat terbatas.
Baca Juga: Kasus Korupsi & Penipuan: Wilmar Milik Robert Kuok Dihantam Dua Putusan Berat
Bangkit dan Mendirikan Awardco
Sonnenberg memulai kembali petualangannya di dunia digital dengan membeli domain Awardco.com menggunakan limit kartu kredit senilai US$5.000 atau hanya sekitar Rp 83,3 juta. Secara teknis, uang tersebut belum ia miliki.
Dari sana, dirinya mulai merakit konsep platform penghargaan karyawan yang terhubung ke pasar ritel besar. Di saat bersamaan, Sonnenberg bekerja penuh waktu di perusahaan perangkat lunak Qualtrics pada tahun 2014.
Dia bermitra dengan sepupunya, Mike Sonnenberg, dan Tanner Runia untuk membuat sistem penghargaan berbasis web. Mereka menciptakan MVP sederhana, dengan secara manual membeli hadiah di Amazon atas nama karyawan klien.
Pada 2015, Awardco memiliki sekitar 40 klien korporat dan telah mengarahkan transaksi senilai lebih dari US$300.000 ke Amazon setiap tahun, bahkan ketika istri Sonnenberg masih memproses pemesanan hadiah secara manual dari Amazon.
PR Newswire melaporkan, Sonnenberg menghubungi Amazon melalui jalur tidak resmi di LinkedIn. Permohonan itu jelas ditolak.
Namun, Sonnenberg terus mendaftar perusahaan sebagai klien, menggerakkan volume pembelian hadiah ke Amazon, dan lambat laun menarik perhatian. Hasilnya, Amazon tertarik untuk mengotomatisasi pemesanan lewat integrasi API, mengubah operasi manual menjadi sistem skala enterprise.
Baca Juga: Rumor Dibantah, Tim Cook Diprediksi Masih Jadi CEO Apple Hingga 2026
Keberhasilan Awardco Meraih Status Unicorn
Pada Mei 2025, perusahaan mengumumkan ronda pendanaan Seri B senilai US$165 juta, menjadikannya Unicorn dengan valuasi lebih dari US$1 miliar.
Saat ini, Awardco melayani lebih dari 6 juta pengguna di lebih dari 160 negara, dan menjalin kemitraan dengan perusahaan besar seperti AT&T, Adobe, dan Hertz.
Awardco juga telah memperluas jangkauan globalnya, membuka kantor di London dan meningkatkan integrasi penghargaan lokal untuk karyawan di berbagai negara.
Awardco adalah platform penghargaan karyawan yang digunakan perusahaan untuk memberikan apresiasi dan insentif kepada pegawai mereka.
Cara kerjanya seperti sistem poin, di mana karyawan bisa mendapatkan poin dari perusahaan atau rekan kerja, lalu menukarkannya dengan hadiah. Hadiah bisa langsung dipilih dari jutaan produk Amazon, karena platform ini terhubung dengan Amazon Business.
Perusahaan bisa mengatur penghargaan secara otomatis, misalnya untuk ulang tahun karyawan, pencapaian target, masa kerja, atau kontribusi tertentu.
Baca Juga: Gemini 3 Dongkrak Kekayaan Larry Page, Posisi Jeff Bezos Tergeser
Selanjutnya: Ini Waktu Terbaik Mengaplikasikan Essence untuk Menjaga Kelembapan Menurut Innisfree
Menarik Dibaca: Ini Waktu Terbaik Mengaplikasikan Essence untuk Menjaga Kelembapan Menurut Innisfree
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













