Sumber: TechCrunch,Cointelegraph,Business Insider,TechCrun | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Mari intip profil dan kisah perjalanan bisnis Pavel Durov, ahli teknologi muda kelahiran Rusia yang kini menjadi pendiri aplikasi pesan populer Telegram.
Pavel Valeryevich Durov lahir pada 10 Oktober 1984 di Leningrad, Uni Soviet, yang kini menjadi St. Petersburg di Rusia.
Durov tumbuh di keluarga akademisi, karena ayahnya adalah seorang profesor filsafat di Saint Petersburg State University. Durov juga sempat hijrah ke Italia saat masih kecil untuk mengikuti ayahnya mengajar di salah satu universitas di sana.
Pendidikan dasar dan menengahnya ditempuh di Academic Gymnasium, sekolah unggulan yang berfokus pada bahasa dan ilmu komputer. Durov melanjutkan pendidikan di Saint Petersburg State University, mengambil jurusan filologi atau ilmu bahasa.
Menurut Cointelegraph, Durov sering membuat situs web kecil dan proyek digital pribadi semasa kuliah. Salah satunya adalah forum mahasiswa internal yang menjadi cikal bakal ketertarikannya pada layanan jejaring sosial.
Baca Juga: CEO IBM Arvind Krishna: Dari India Pimpin Raksasa Teknologi Dunia
Memulai Bisnis dan Berkonflik dengan Pemerintah
Durov lulus dari kampusnya pada tahun 2006 dengan predikat cum laude. Di tahun yang sama, dirinya mendirikan VKontakte (VK) bersama kakaknya Nikolai Durov.
VKontakte adalah platform jejaring sosial khusus pengguna berbahasa Rusia yang terinspirasi oleh kesuksesan Facebook. Layanan ini dengan cepat menjadi fenomena nasional, serta negara-negara bekas Uni Soviet.
Mengutip Cointelegraph, VKontakte sempat menguasai lebih dari 80% pangsa pasar media sosial Rusia hanya dalam waktu beberapa tahun.
Di tengah jalan, Durov sempat berselisih dengan pemerintah Rusia yang menuntut akses terhadap data pengguna dan kontrol atas konten politik.
Durov menolak permintaan tersebut, dengan menyebut tindakan itu sebagai pelanggaran terhadap kebebasan berbicara. Penolakannya membuatnya ditekan untuk menjual sahamnya, hingga akhirnya keluar dari VK pada tahun 2014.
Durov meninggalkan Rusia dan berjanji tak akan kembali selama internet di sana masih dikontrol ketat oleh pemerintah. Saat ini Durov memiliki kewarganegaraan Saint Kitts and Nevis, Prancis, hingga Uni Emirat Arab.
Baca Juga: Kisah Sundar Pichai: Dari India Menuju Kursi CEO Alphabet
Telegram Lahir dengan Dasar Kebebasan
Telegram sebenarnya sudah lahir setahun sebelum dirinya meninggalkan VK, tepatnya pada tahun 2013. Durov melahirkan Telegram sebagai aplikasi pesan instan yang menonjol karena sistem enkripsi dan komitmen terhadap privasi pengguna.
Dalam wawancaranya dengan TIME, Durov menyebut bahwa Telegram dibangun sebagai tempat yang aman dari pengawasan pemerintah dan iklan yang mengganggu.
Misi yang dibawa Durov lewat Telegram cukup sederhana, yaitu menciptakan alat komunikasi cepat, aman, dan bebas sensor. Visinya kemudian meluas menjadi simbol kebebasan digital global.
"Kami membangun Telegram bukan untuk menjadi perusahaan besar, tapi untuk melayani miliaran orang yang ingin berbicara bebas," kata Durov dalam wawancara dengan majalah TIME tahun 2024.
Kebijakan menarik diambil untuk menjaga independensi. Telegram tidak memiliki kantor pusat tetap dan servernya tersebar di berbagai negara.
Durov juga dengan tegas menolak tawaran akuisisi dari raksasa teknologi dunia, termasuk Facebook, demi mempertahankan kendali penuh atas perusahaannya.
Baca Juga: Kisah Jan Koum, Pendiri WhatsApp dari Keluarga Yahudi Miskin Ukraina
Menjadi Orang Terkaya di Uni Emirat Arab
Telegram kini berkembang pesat di seluruh dunia. Mengutip catatan Business Insider pada awal 2025, aplikasi ini telah menembus satu miliar pengguna aktif bulanan.
Di beberapa pasar besar seperti India, Brasil, dan Indonesia, pertumbuhannya bahkan melampaui WhatsApp. Keuntungan semakin bertambah setelah Telegram memperkenalkan layanan berbayar “Telegram Premium” pada 2022.
Dilansir dari TechCrunch, Durov mengonfirmasi bahwa Telegram telah mencapai profitabilitas dengan pendapatan tahunan lebih dari US$ 1 miliar pada akhir Desember 2024.
Sekarang, Pavel Durov tercatat sebagai orang terkaya di Uni Emirat Arab. Dalam catatan Forbes Real-Time Billionaires List per 11 November 2025, kekayaan Durov ada di angka US$17,1 miliar.
Menariknya, dalam laporan Le Monde, Durov pernah mengaku hanya menerima 1 dirham UEA per tahun sebagai gaji simbolis. Miliarder ini sering menggambarkan dirinya sebagai seorang minimalis ekstrem dan jarang tampil di publik.
Baca Juga: Kisah Michael Dell Sukses Masuk 10 Besar Orang Terkaya di Dunia
Selanjutnya: Inilah Faktor yang Memengaruhi Cuaca Ekstrem di Indonesia Menurut BMKG
Menarik Dibaca: 13 Daftar Promo 11.11 Kuliner Favorit November 2025, JCO hingga HokBen Serba Hemat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













