Sumber: Business Insider | Editor: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Kekayaan CEO Meta Platforms Inc, Mark Zuckerberg, terus bertambah signifikan dalam waktu relatif singkat.
Dalam kurun kurang dari 15 bulan, nilai kekayaan bersih pendiri Facebook tersebut meningkat sekitar US$ 23 miliar atau sekitar Rp 361,1 triliun.
Namun, lonjakan tersebut belum cukup untuk mempertahankan posisinya di jajaran teratas orang terkaya dunia, seiring laju pertumbuhan kekayaan para bos teknologi lain yang lebih agresif.
Baca Juga: Filosofi Investasi Charlie Munger: Kunci Uang Besar Ada pada Menunggu
Perubahan posisi ini mencerminkan dinamika kinerja saham perusahaan teknologi global serta sentimen investor terhadap sektor kecerdasan buatan atau artificial intelligence.
Pergerakan tersebut juga menunjukkan bahwa kenaikan kekayaan tidak selalu berbanding lurus dengan peringkat dalam daftar miliarder dunia.
Kekayaan Bertambah, Peringkat Justru Turun
Mark Zuckerberg sempat menjadi orang terkaya kedua di dunia untuk pertama kalinya pada Oktober 2024, setelah melampaui pendiri Amazon Jeff Bezos.
Sejak saat itu, kekayaan bersihnya meningkat menjadi sekitar US$ 229 miliar atau sekitar Rp 3.595 triliun. Namun, berdasarkan penutupan perdagangan terbaru, posisinya kini turun ke peringkat keenam dalam Bloomberg Billionaires Index.
Penurunan peringkat ini terjadi bukan karena kekayaan Zuckerberg berkurang, melainkan karena kekayaan para miliarder teknologi lainnya tumbuh lebih cepat.
Dilansir dari Business Insider, Zuckerberg kini tertinggal dari sejumlah tokoh besar industri teknologi yang mencatat lonjakan kekayaan jauh lebih besar dalam periode yang sama.
Elon Musk Makin Jauh di Puncak
Di posisi teratas, Elon Musk terus memperlebar jarak dengan pesaingnya. CEO Tesla dan SpaceX tersebut kini memiliki kekayaan bersih sekitar US$ 632 miliar atau setara Rp 9.922 triliun.
Angka ini melonjak tajam, seiring kenaikan nilai saham Tesla dan peningkatan valuasi SpaceX.
Pada Oktober tahun lalu, selisih kekayaan antara Musk dan Zuckerberg masih sekitar US$ 50 miliar atau sekitar Rp 785 triliun. Kini, jarak tersebut melebar menjadi lebih dari US$ 400 miliar atau sekitar lebih dari Rp 6.280 triliun.
Lonjakan ini menegaskan dominasi Musk di puncak daftar orang terkaya dunia, didorong oleh optimisme pasar terhadap kendaraan listrik, teknologi luar angkasa, dan prospek kecerdasan buatan.
Baca Juga: Siapa Jared Isaacman? Miliarder yang Kini Memimpin NASA
Page dan Brin Melonjak Berkat Alphabet
Pendiri Alphabet, Larry Page dan Sergey Brin, juga mencatat pertumbuhan kekayaan yang sangat kuat. Keduanya masing masing menambah sekitar US$ 100 miliar atau sekitar Rp 1.570 triliun pada nilai kekayaan bersih mereka dalam periode kurang dari 15 bulan.
Larry Page kini memiliki kekayaan sekitar US$ 256 miliar atau setara Rp 4.019 triliun dan melonjak ke posisi kedua dunia.
Sergey Brin menyusul di peringkat keempat dengan kekayaan sekitar US$ 238 miliar atau sekitar Rp 3.737 triliun.
Kenaikan ini didorong oleh performa saham Alphabet yang melonjak tajam, seiring optimisme investor terhadap peran perusahaan tersebut dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan.
Bezos dan Ellison Tetap di Barisan Atas
Jeff Bezos, pendiri Amazon, juga mencatat kenaikan kekayaan yang solid. Kekayaan bersih Bezos bertambah sekitar US$ 39 miliar atau sekitar Rp 612,3 triliun menjadi US$ 244 miliar atau sekitar Rp 3.831 triliun, menempatkannya di peringkat ketiga dunia.
Kinerja saham Amazon yang naik sekitar 22 persen turut menopang posisinya di daftar miliarder global.
Sementara itu, pendiri Oracle Larry Ellison berada di peringkat kelima dengan kekayaan sekitar US$ 231 miliar atau setara Rp 3.627 triliun.
Ellison menambah sekitar US$ 52 miliar atau sekitar Rp 816,4 triliun sejak Oktober tahun lalu. Selain kepemilikan saham Oracle, kepemilikan hampir separuh saham perusahaan serta investasi di Tesla turut memperkuat nilai kekayaannya.
Meta Tertinggal dari Raksasa Teknologi Lain
Perubahan peringkat ini tidak lepas dari perbedaan kinerja saham perusahaan teknologi besar. Tesla dan Alphabet memimpin dengan kenaikan masing masing sekitar 94 persen dan 78 persen dalam periode tersebut. Amazon menyusul dengan kenaikan sekitar 22 persen.
Sebaliknya, saham Meta hanya naik sekitar 11 persen. Oracle mencatat kenaikan sekitar 7 persen, sementara LVMH hanya naik tipis di bawah 2 persen. Kinerja saham Meta yang relatif lebih lambat membuat pertumbuhan kekayaan Zuckerberg tertinggal dibandingkan para pesaingnya.
Menurut laporan Business Insider, perbedaan laju kenaikan saham inilah yang menjadi faktor utama pergeseran peringkat para miliarder teknologi, meskipun sebagian besar dari mereka tetap mencatat kenaikan kekayaan secara nominal.
Tonton: Harga Emas Dunia Dekati Rekor, Sentimen Inflasi AS Jadi Pendorong
Dinamika Daftar Orang Terkaya Dunia
Selain Zuckerberg, CEO LVMH Bernard Arnault juga mengalami penurunan peringkat. Arnault turun dari posisi keempat ke peringkat ketujuh dunia, meski kekayaannya bertambah sekitar US$ 11 miliar atau setara Rp 172,7 triliun menjadi US$ 204 miliar atau sekitar Rp 3.203 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa persaingan di papan atas daftar orang terkaya dunia semakin ketat.
Meski kini berada di peringkat keenam, posisi Zuckerberg masih sangat dinamis. Selisih kekayaannya dengan Larry Page di posisi kedua hanya sekitar US$ 27 miliar atau sekitar Rp 423,9 triliun.
Dengan pergerakan saham teknologi yang sangat fluktuatif, perubahan peringkat bisa terjadi dalam waktu singkat.
Bagi investor, pergeseran ini menegaskan bahwa valuasi perusahaan teknologi sangat dipengaruhi oleh ekspektasi pasar terhadap pertumbuhan jangka panjang, khususnya di bidang kecerdasan buatan.
Kenaikan kekayaan para pendiri dan pemimpin perusahaan teknologi pun menjadi cerminan langsung dari sentimen tersebut.
Selanjutnya: Prakiraan Cuaca Jabodetabek 19 Desember 2025: BMKG Prediksi Hujan Ringan
Menarik Dibaca: Cara Membagikan Ulang Story Instagram Tanpa Ditandai, Ikuti Panduan Singkatnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News












