kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.483.000   -4.000   -0,16%
  • USD/IDR 16.740   4,00   0,02%
  • IDX 8.569   -49,53   -0,57%
  • KOMPAS100 1.179   -4,28   -0,36%
  • LQ45 851   -0,56   -0,07%
  • ISSI 304   -2,31   -0,75%
  • IDX30 438   -1,74   -0,40%
  • IDXHIDIV20 510   -0,95   -0,19%
  • IDX80 133   -0,27   -0,20%
  • IDXV30 138   0,04   0,03%
  • IDXQ30 140   -0,66   -0,47%
SOSOK /

Filosofi Investasi Charlie Munger: Kunci Uang Besar Ada pada Menunggu


Jumat, 19 Desember 2025 / 09:33 WIB
Filosofi Investasi Charlie Munger: Kunci Uang Besar Ada pada Menunggu
ILUSTRASI. Filosofi Investasi Charlie Munger: Kunci Uang Besar Ada pada Menunggu(REUTERS/SCOTT MORGAN)

Sumber: The Economic Times | Editor: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -   Kesabaran kerap menjadi faktor yang diabaikan dalam praktik investasi modern yang semakin cepat dan reaktif.

Di tengah derasnya arus informasi, volatilitas pasar, serta dorongan untuk segera mengambil keputusan, banyak investor terjebak pada aktivitas jual beli yang terlalu sering. Padahal, sejumlah tokoh investasi legendaris justru menekankan pentingnya menunggu sebagai kunci membangun kekayaan secara berkelanjutan.

Salah satu pandangan tersebut datang dari Charlie Munger, sahabat lama sekaligus mitra bisnis Warren Buffett di Berkshire Hathaway.

Baca Juga: Siapa Jared Isaacman? Miliarder yang Kini Memimpin NASA

Dalam salah satu kutipan terkenalnya, Munger menyampaikan bahwa uang besar bukan berasal dari aktivitas membeli dan menjual, melainkan dari kesediaan untuk menunggu. 

Sosok Charlie Munger dan Jejak Pemikirannya

Charlie Munger dikenal luas sebagai investor, pengusaha, sekaligus filantropis asal Amerika Serikat. Ia menjabat sebagai wakil ketua Berkshire Hathaway dan berperan besar dalam membentuk pendekatan investasi perusahaan tersebut.

Munger memiliki latar belakang pendidikan yang tidak lazim bagi investor, mulai dari meteorologi saat Perang Dunia II hingga hukum di Harvard Law School, sebelum akhirnya menekuni dunia bisnis dan investasi.

Rekam jejaknya menunjukkan pendekatan yang disiplin, rasional, dan berorientasi jangka panjang. Ia juga dikenal hidup relatif sederhana serta aktif menyumbangkan dana ke berbagai institusi pendidikan.

Melansir The Economic Times, Munger memadukan berbagai disiplin ilmu dalam pengambilan keputusan investasi dan menolak cara berpikir sempit yang hanya berfokus pada pergerakan harga jangka pendek.

Makna Kutipan “The Big Money Is in the Waiting”

Pernyataan bahwa uang besar ada pada proses menunggu menantang anggapan umum bahwa keuntungan terbesar diperoleh dari ketepatan waktu masuk dan keluar pasar.

Dalam pandangan Munger, memiliki aset yang baik saja tidak cukup jika investor tidak memiliki kesabaran untuk membiarkan nilai aset tersebut bertumbuh seiring waktu.

Pendekatan ini menyoroti pentingnya kualitas bisnis yang mendasari suatu investasi. Perusahaan dengan fundamental kuat, model bisnis berkelanjutan, serta manajemen yang solid cenderung menciptakan nilai dalam jangka panjang.

Namun, nilai tersebut tidak selalu tercermin secara instan dalam harga pasar, sehingga membutuhkan waktu untuk terwujud sepenuhnya.

Baca Juga: James Cameron Masuk Daftar Sineas Miliarder, Ini Daftar Film Terlarisnya

Risiko Overtrading dan Dampaknya bagi Investor

Salah satu pesan implisit dari kutipan Munger adalah kritik terhadap praktik overtrading. Aktivitas jual beli yang terlalu sering berpotensi meningkatkan biaya transaksi, beban pajak, serta risiko kesalahan akibat keputusan emosional.

Fluktuasi pasar jangka pendek sering kali dipicu oleh sentimen dan bukan perubahan fundamental, sehingga reaksi berlebihan justru dapat menggerus imbal hasil.

Dalam konteks ini, menunggu bukan berarti pasif tanpa analisis. Menunggu yang dimaksud Munger adalah tetap berpegang pada keputusan investasi yang telah dipertimbangkan secara matang, meskipun pasar bergerak tidak sesuai harapan dalam jangka pendek.

Disiplin semacam ini menjadi pembeda antara investor yang berorientasi jangka panjang dan spekulan jangka pendek.

Relevansi bagi Investor di Tengah Volatilitas Pasar

Prinsip kesabaran menjadi semakin relevan ketika pasar global diwarnai ketidakpastian ekonomi, perubahan kebijakan moneter, serta dinamika geopolitik.

Kondisi tersebut sering memicu volatilitas yang tinggi dan mendorong investor untuk bereaksi cepat. Namun, bagi investor yang memiliki tujuan jangka panjang, volatilitas justru dapat menjadi ujian terhadap konsistensi strategi.

Pendekatan menunggu memberi ruang bagi compounding atau pertumbuhan nilai secara berkelanjutan. Pertumbuhan yang terlihat kecil dari tahun ke tahun dapat menghasilkan akumulasi nilai yang signifikan dalam periode panjang.

Hal ini sejalan dengan filosofi Berkshire Hathaway yang lebih menekankan kepemilikan bisnis berkualitas dibandingkan perdagangan saham jangka pendek.

Kesabaran sebagai Keunggulan Kompetitif

Lebih jauh, pesan Munger tidak hanya relevan dalam investasi, tetapi juga dalam pengambilan keputusan bisnis dan kehidupan secara umum.

Kesabaran dipandang sebagai keunggulan kompetitif di tengah budaya yang mengagungkan kecepatan dan hasil instan. Kemampuan untuk menunggu, sambil tetap berpegang pada prinsip dan analisis yang rasional, memungkinkan seseorang menghindari keputusan tergesa-gesa.

Kutipan ini juga menegaskan bahwa peluang besar tidak selalu datang dalam jumlah banyak. Munger berulang kali menekankan pentingnya kesiapan mental dan intelektual untuk memanfaatkan peluang yang terbatas namun bernilai tinggi.

Dalam kerangka ini, menunggu bukan sekadar menahan diri, melainkan bagian dari strategi yang terencana.

Tonton: Lapor Presiden, Rosan: Proses Akusisi Lahan Kampung Haji di Arab Masuk Babak Akhir

Pelajaran Investasi yang Tetap Relevan

Warisan pemikiran Charlie Munger terus menjadi rujukan bagi investor lintas generasi. Kutipannya tentang kesabaran menyoroti esensi investasi yang sering terlupakan di tengah hiruk pikuk pasar.

Dengan menempatkan kualitas aset dan disiplin jangka panjang sebagai prioritas, investor diharapkan mampu membangun portofolio yang lebih tangguh.

Dikutip The Economic Times, pesan utama Munger adalah menolak godaan untuk selalu bertindak dan memilih untuk menunggu saat yang tepat.

Dalam dunia investasi yang semakin kompleks, kesederhanaan prinsip ini justru menjadi nilai tambah. Bagi investor, memahami bahwa waktu adalah sekutu, bukan musuh, dapat menjadi fondasi penting dalam mencapai tujuan keuangan jangka panjang.

Selanjutnya: Manchester United Siap Belanja Besar, Dana £200 Juta Akan Disiapkan

Menarik Dibaca: Harga Emas Galeri 24 dan UBS di Pegadaian Jumat (19/12/2025) Kompak Naik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

×