kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.501.000   -95.000   -3,66%
  • USD/IDR 16.784   -21,00   -0,12%
  • IDX 8.609   -35,19   -0,41%
  • KOMPAS100 1.191   -4,92   -0,41%
  • LQ45 846   -5,70   -0,67%
  • ISSI 308   -0,88   -0,28%
  • IDX30 437   -2,20   -0,50%
  • IDXHIDIV20 508   -5,80   -1,13%
  • IDX80 132   -0,69   -0,52%
  • IDXV30 139   -0,15   -0,11%
  • IDXQ30 140   -1,24   -0,88%
SOSOK /

Industri AI Ciptakan Lebih dari 50 Miliarder Baru Sepanjang 2025


Selasa, 30 Desember 2025 / 11:29 WIB
Industri AI Ciptakan Lebih dari 50 Miliarder Baru Sepanjang 2025
ILUSTRASI. Edwin Chen, Pendiri Surge AI (Dok./Spotify)

Sumber: Forbes | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Ledakan teknologi kecerdasan buatan (AI) alias AI boom di sepanjang tahun 2025 berhasil mencetak banyak miliarder baru. 

Forbes mencatat, lonjakan valuasi perusahaan AI berhasil menciptakan lebih dari 50 miliarder baru, berasal dari para pendiri model AI, pengembang infrastruktur, hingga pembuat aplikasi.

Berikut beberapa figur paling menonjol yang resmi menyandang status miliarder berkat bisnis AI mereka tahun ini.

Baca Juga: Kekayaan Top 3 Miliarder Malaysia Naik Tajam di 2025, Ini Rahasianya

Edwin Chen, Pendiri Surge AI

Edwin Chen berhasil membangun Surge AI menjadi raksasa perusahaan pelabelan data tanpa dukungan modal ventura yang dilaporkan dalam waktu kurang dari lima tahun.

Pada 2024, Surge AI mencatat pendapatan sebesar US$1,2 miliar, dengan klien besar seperti Google, Meta, Microsoft, serta laboratorium AI terkemuka Anthropic dan Mistral.

Mengutip Forbes, Surge AI diperkirakan bernilai sekitar US$24 miliar. Dengan kepemilikan sekitar 75%, kekayaan Chen ditaksir mencapai US$18 miliar.

Baca Juga: 10 Orang Terkaya Dunia Akhir 2025, Elon Musk Melesat Jauh di Puncak

Bret Taylor dan Clay Bavor, Pendiri Sierra

Bret Taylor dan Clay Bavor, resmi menjadi miliarder pada September setelah startup mereka, Sierra, mengamankan pendanaan US$350 juta dengan valuasi US$10 miliar.

Didirikan pada 2023, Sierra mengembangkan agen AI yang menggantikan layanan pelanggan konvensional untuk ratusan perusahaan besar.

Klien Sierra mencakup merek global seperti The North Face dan produsen kendaraan listrik Rivian. Saat ini, lebih dari separuh pelanggan Sierra memiliki pendapatan tahunan di atas US$1 miliar, dan sekitar 20% bahkan melampaui US$10 miliar.

Menurut estimasi Forbes, Taylor dan Bavor masing-masing memiliki sekitar 25% saham perusahaan.

Baca Juga: Kekayaan Pham Nhat Vuong Salip Jack Ma, Resmi Jadi Miliarder Terkuat Asia Tenggara

Brendan Foody, Adarsh Hiremath, dan Surya Midha dari Mercor

Brendan Foody, Adarsh Hiremath, dan Surya Midha mencatat sejarah sebagai miliarder self-made termuda sepanjang masa di usia 22 tahun pada Oktober 2025 lalu.

Prestasi ini diraih setelah startup mereka, Mercor, menggalang pendanaan US$350 juta yang menilai perusahaan di angka US$10 miliar.

Mercor didirikan pada 2023 dan berfokus membantu laboratorium AI besar seperti OpenAI, Anthropic, dan Meta dalam melatih model AI mereka.

Forbes memperkirakan masing-masing pendiri memegang sekitar 22% saham Mercor, mengalahkan rekor Mark Zuckerberg yang menjadi miliarder pada usia 23 tahun hampir dua dekade lalu.

Baca Juga: 10 Orang Terkaya Dunia Akhir 2025, Elon Musk Melesat Jauh di Puncak

Anton Osika dan Fabian Hedin, Pendiri Lovable

Lovable mengantarkan dua pendirinya, Anton Osika dan Fabian Hedin, menjadi miliarder pada Desember. Perusahaan ini mengamankan pendanaan US$330 juta dengan valuasi US$6,6 miliar.

Bukan cuma itu, Lovable mencatatkan diri sebagai perusahaan software dengan pertumbuhan tercepat sepanjang sejarah.

Lovable mampu mencapai lebih dari US$100 juta pendapatan tahunan teranualisasi hanya dalam delapan bulan. Forbes memperkirakan Osika dan Hedin masing-masing memiliki sekitar 24% saham perusahaan.

Baca Juga: Profil Kuok Meng Ru: Putra Pendiri Wilmar yang Menguasai Industri Musik Global

Lucy Guo, Cofounder Scale AI

Orang kaya muda Lucy Guo

Lucy Guo, di usia 31 tahun, sempat menggusur Taylor Swift sebagai perempuan miliarder self-made termuda di dunia setelah Meta membeli 49% saham Scale AI.

Guo mendirikan perusahaan pelabelan data tersebut bersama Alexandr Wang pada 2016, meski ia keluar dari perusahaan dua tahun kemudian.

Meski kepemilikannya terdilusi menjadi sekitar 3%, nilai saham tersebut tetap signifikan. Kekayaan bersih Guo diperkirakan mencapai US$1,4 miliar. 

Baca Juga: Wee Ee Cheong Ungkap Rahasia UOB Bertahan Hampir Satu Abad

Michael Truell, Aman Sanger, Sualeh Asif, dan Arvid Lunnemark dari Cursor

Selanjutnya ada Startup AI coding tool Cursor berhasil menggalang dana US$2,3 miliar pada November, dengan valuasi mencapai US$29,3 miliar.

Menurut estimasi Forbes, keempat pendirinya masing-masing memegang sekitar 4% saham perusahaan. Klien Cursor meliputi perusahaan global seperti Nvidia, Adobe, Uber, Shopify, dan PayPal.

Mati Staniszewski dan Piotr Dabkowski dari ElevenLabs

Dalam 12 bulan terakhir, ElevenLabs membukukan pendapatan hampir US$200 juta. Startup audio asal Eropa ini mencapai valuasi US$6,6 miliar pada Oktober setelah mengumpulkan total pendanaan US$300 juta.

Forbes memperkirakan Mati Staniszewski dan Piotr Dabkowski masing-masing memiliki sekitar 17% saham perusahaan.

Baca Juga: Strategi Jensen Huang Menaklukkan Geopolitik dengan Chip Nvidia

Selanjutnya: 30 Contoh Caption Sambut Tahun Baru 2026 dalam Bahasa Inggris

Menarik Dibaca: Jangan Ditunda Lagi! Ini 7 Tanda Tubuh Harus Mulai Diet dari Sekarang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

×