kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.501.000   -95.000   -3,66%
  • USD/IDR 16.785   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.647   2,68   0,03%
  • KOMPAS100 1.194   -2,61   -0,22%
  • LQ45 847   -5,47   -0,64%
  • ISSI 309   -0,04   -0,01%
  • IDX30 437   -2,15   -0,49%
  • IDXHIDIV20 510   -4,16   -0,81%
  • IDX80 133   -0,62   -0,47%
  • IDXV30 139   0,36   0,26%
  • IDXQ30 140   -0,77   -0,54%
SOSOK /

Belajar dari Morrison: Donasi Rp 19,4 T MacKenzie Scott untuk Kemajuan Pendidikan


Selasa, 30 Desember 2025 / 14:44 WIB
Belajar dari Morrison: Donasi Rp 19,4 T MacKenzie Scott untuk Kemajuan Pendidikan
ILUSTRASI. Belajar dari Morrison: Donasi Rp 19,4 T MacKenzie Scott untuk Kemajuan Pendidikan. (NULL/Istimewa)

Sumber: Fortune,Fortune | Editor: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Filantropi dunia saat ini tengah menyoroti langkah masif MacKenzie Scott dalam menyalurkan kekayaannya untuk sektor pendidikan dan keadilan sosial.

Scott, yang merupakan mantan istri pendiri Amazon Jeff Bezos, dilaporkan telah mendonasikan lebih dari US$ 1,2 miliar atau setara dengan Rp 19,4 triliun (kurs Rp 16.200) khusus untuk perguruan tinggi dan universitas kulit hitam (HBCUs).

Langkah Scott yang progresif ini dinilai sangat kontras dengan tren beberapa pemimpin perusahaan teknologi besar yang mulai mengurangi pendanaan untuk inisiatif keragaman, ekuitas, dan inklusi (DEI).

Baca Juga: Industri AI Ciptakan Lebih dari 50 Miliarder Baru Sepanjang 2025

Fokus Scott pada pemberdayaan pendidikan ini ternyata memiliki akar yang kuat dari hubungan mentornya dengan penulis legendaris peraih Nobel, Toni Morrison.

Filosofi Filantropi dan Hubungan dengan Toni Morrison

Jejak kedermawanan MacKenzie Scott tidak dapat dipisahkan dari bimbingan Morrison saat ia masih menempuh studi di Universitas Princeton.

Morrison bukan sekadar pengajar, melainkan sosok yang membuka jalan bagi karier awal Scott, baik di dunia literasi maupun profesional.

Mengutip laporan dari Fortune, Scott bahkan menyebut Morrison sebagai teladan nyata tentang bagaimana menjalani kehidupan dengan dedikasi penuh pada lebih dari satu panggilan hidup.

Hubungan korespondensi antara keduanya berlangsung selama bertahun-tahun, di mana Scott sering berbagi keluh kesah mengenai perjuangan awal kariernya sebelum akhirnya sukses di dunia bisnis dan literasi.

Dedikasi Scott terhadap dunia pendidikan tercermin melalui skema pemberian hibah yang tidak mengikat (unrestricted grants).

Hal ini memberikan fleksibilitas penuh bagi pihak universitas untuk mengelola dana sesuai kebutuhan mendesak mereka.

Salah satu bentuk penghormatan Scott terhadap mentornya adalah kontribusi sebesar US$ 3 juta kepada Howard University yang digunakan untuk mendirikan posisi Toni Morrison Endowed Chair in Arts and Humanities.

Baca Juga: Peringatan CEO Nvidia: AS Bisa Kalah AI dari China

Realisasi Donasi MacKenzie Scott Tahun 2025

Sepanjang tahun 2025, Scott terus menunjukkan komitmennya sebagai penandatangan Giving Pledge, sebuah janji untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaannya selama masa hidupnya.

Berikut adalah rincian penyaluran donasi MacKenzie Scott sebagaimana dilansir oleh Fortune:

  • Total Donasi 2025: Mencapai US$ 7,1 miliar yang disalurkan ke berbagai organisasi nirlaba.
  • Alokasi untuk HBCUs: Lebih dari US$ 700 juta diberikan khusus kepada perguruan tinggi kulit hitam pada tahun ini.
  • Akumulasi Sejak 2019: Scott tercatat telah menyumbangkan lebih dari US$ 26 miliar dalam kurun waktu enam tahun terakhir.
  • Total Hibah Pendidikan Tinggi: Gabungan donasi untuk lembaga pendidikan kulit hitam kini melampaui angka US$ 1,2 miliar setelah memulai kontribusi signifikan sebesar US$ 500 juta pada tahun 2020.

Kekayaan Scott saat ini diperkirakan berada di angka US$ 40 miliar. Meski terus melakukan aksi jual saham Amazon untuk mendanai kegiatan filantropisnya, posisi finansialnya tetap kokoh seiring dengan kinerja pasar modal global.

Akar Kesuksesan di Sektor Finansial

Sebelum menjadi salah satu tokoh penting di balik berdirinya raksasa e-commerce Amazon, MacKenzie Scott memulai kariernya di sektor keuangan.

Menariknya, rekomendasi dari Toni Morrison pula yang membantu Scott mendapatkan posisi di perusahaan pengelola dana lindung nilai (hedge fund) D.E. Shaw.

Tonton: Prabowo Beli 100 Jembatan Bailey dari Luar Negeri untuk Bencana Sumatera

Dalam surat-surat yang diungkap, Scott mengakui bahwa ia mendapatkan pekerjaan tersebut sebagian besar berkat rekomendasi telepon dari sang mentor.

Di perusahaan inilah ia pertama kali bertemu dengan Jeff Bezos yang kemudian menjadi suaminya. Keduanya kemudian memutuskan untuk mengundurkan diri pada tahun 1994 untuk merintis Amazon dari sebuah garasi di Bellevue, Washington.

Melansir informasi dari wawancara terdahulu dengan Charlie Rose, Morrison memuji Scott sebagai salah satu mahasiswa terbaik yang pernah ia ajar.

Pengaruh intelektual dan bimbingan Morrison terhadap Scott kini bertransformasi menjadi modal sosial dan finansial yang berdampak besar bagi dunia pendidikan global.

Strategi filantropi Scott yang tanpa banyak publisitas namun berdampak langsung pada operasional institusi pendidikan terus menjadi model baru bagi para miliarder dalam mengelola kekayaan mereka demi kebermanfaatan publik.

Selanjutnya: OJK dan BEI Targetkan Aturan Kenaikan Free Float Tuntas pada Tahun 2026

Menarik Dibaca: Promo Hypermart Beli Banyak Lebih Hemat sampai 1 Januari, Kecap Bango Beli 2 Murah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

×