Sumber: Times of India | Editor: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Investor legendaris Warren Buffett dikenal bukan hanya karena kejeniusannya dalam berinvestasi, tetapi juga karena pandangannya tentang pentingnya pendidikan keuangan sejak usia dini.
Ia meyakini bahwa kebiasaan mengelola uang yang baik tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan terbentuk dari latihan dan contoh yang diberikan sejak anak-anak.
Mengutip dari laporan Times of India, Buffett menilai bahwa literasi keuangan adalah pondasi bagi kehidupan yang mandiri dan bertanggung jawab.
Baca Juga: Filosofi Warren Buffett: Kebahagiaan Sejati Bukan dari Harta
Melalui kebiasaan sederhana seperti menabung, menunda keinginan, serta belajar membuat keputusan bijak dalam pengeluaran, anak-anak dapat membangun disiplin dan rasa tanggung jawab yang akan terbawa hingga dewasa.
Berikut lima pelajaran penting dari Warren Buffett yang bisa diterapkan orang tua untuk menanamkan nilai-nilai keuangan pada anak sejak dini.
1. Ajarkan Anak Mengelola Uang Sendiri
Buffett percaya bahwa anak perlu diberi kesempatan mengelola uang sendiri, bahkan dalam jumlah kecil.
Orang tua dapat memberi uang saku mingguan dan membimbing cara mengatur antara kebutuhan, keinginan, dan tabungan.
Dengan cara ini, anak belajar bahwa setiap keputusan keuangan memiliki konsekuensinya.
Dikutip dari Times of India, Buffett menekankan pentingnya pengalaman langsung.
Anak-anak tidak hanya mendengar teori tentang uang, tetapi juga berlatih membuat keputusan nyata, misalnya menabung sebagian dari uang sakunya atau menunda membeli barang yang tidak mendesak.
2. Biasakan Menunda Kepuasan
Salah satu prinsip Buffett yang paling kuat adalah nilai kesabaran dan penundaan kepuasan. Anak-anak perlu memahami bahwa menunggu sering kali menghasilkan hasil yang lebih baik.
Misalnya, menabung uang saku untuk membeli sesuatu yang benar-benar diinginkan dibanding menghabiskannya untuk hal kecil yang cepat habis manfaatnya.
Kebiasaan menunda kepuasan ini tidak hanya melatih disiplin keuangan, tetapi juga membentuk karakter.
Anak belajar bahwa kerja keras dan kesabaran membawa hasil jangka panjang yang lebih berharga dibanding hasil instan.
Baca Juga: Cara Jack Dorsey Pertahankan Status Miliarder Setelah Tinggalkan Twitter
3. Jadilah Teladan Keuangan bagi Anak
Buffett meyakini bahwa orang tua adalah guru pertama dalam hal keuangan. Anak-anak belajar bukan dari nasihat semata, tetapi dari perilaku yang mereka lihat setiap hari.
Saat orang tua menunjukkan kebiasaan menabung, berhemat, dan menghindari utang konsumtif, anak akan meniru pola yang sama.
Buffett sendiri mengaku bahwa pengalaman masa kecilnya, menjual permen karet, minuman ringan, hingga saham di usia muda, membentuk pemahamannya tentang uang.
Dari situ ia belajar bahwa kerja keras dan tanggung jawab atas keputusan finansial adalah kunci menuju kemandirian.
4. Libatkan Anak dalam Keputusan Keuangan
Melibatkan anak dalam keputusan sederhana, seperti menentukan prioritas belanja keluarga atau menabung bersama untuk tujuan tertentu, dapat meningkatkan kesadaran finansial mereka.
Buffett menyarankan agar orang tua memberi kesempatan anak untuk berpendapat dan melihat langsung dampak dari pilihan keuangan yang dibuat.
Dengan cara ini, anak tidak hanya belajar angka dan nominal, tetapi juga memahami nilai di balik uang.
Mereka akan mengerti bahwa setiap keputusan, sekecil apa pun, mempengaruhi kondisi keuangan keluarga dan masa depan.
5. Gunakan Uang sebagai Sarana Belajar Hidup
Bagi Buffett, pelajaran keuangan tidak berhenti pada uang itu sendiri. Ia menegaskan bahwa memahami nilai uang juga membantu anak mengembangkan keterampilan hidup lainnya seperti menetapkan tujuan, bersabar, dan bertanggung jawab.
Saat anak belajar menabung untuk sesuatu yang berarti, mereka juga belajar mengatur prioritas. Dan ketika mereka berhasil mencapai tujuan dari hasil kerja keras sendiri, rasa percaya diri mereka akan tumbuh.
Tonton: BSI Kantongi Izin Jasa Simpanan Emas
Buffett percaya bahwa kebiasaan ini akan membentuk generasi yang lebih disiplin, mandiri, dan berorientasi jangka panjang.
Melalui pandangan Warren Buffett, literasi keuangan bukan sekadar pelajaran ekonomi kecil di rumah, tetapi bagian dari pembentukan karakter dan pola pikir.
Dengan memulai lebih awal, anak-anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya pandai mengelola uang, tetapi juga bijak dalam menjalani kehidupan.
Selanjutnya: Porsi Pembiayaan Fintech Lending ke Sektor Produktif Capai 34,48% per September 2025
Menarik Dibaca: Edukasi Gizi dak Kesehatan Cara Optimalkan Tumbuh Kembang Balita
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













