kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.396.000   29.000   1,23%
  • USD/IDR 16.754   23,00   0,14%
  • IDX 8.400   11,08   0,13%
  • KOMPAS100 1.163   0,71   0,06%
  • LQ45 846   -1,41   -0,17%
  • ISSI 294   1,96   0,67%
  • IDX30 444   -2,48   -0,56%
  • IDXHIDIV20 509   -4,19   -0,82%
  • IDX80 131   0,10   0,07%
  • IDXV30 138   -0,39   -0,28%
  • IDXQ30 140   -0,91   -0,65%
SOSOK /

Filosofi Warren Buffett: Kebahagiaan Sejati Bukan dari Harta


Kamis, 13 November 2025 / 09:49 WIB
Filosofi Warren Buffett: Kebahagiaan Sejati Bukan dari Harta
ILUSTRASI. Filosofi Warren Buffett: Kebahagiaan Sejati Bukan dari Harta

Sumber: Fortune,Fortune | Editor: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Banyak pengusaha bermimpi mencapai status miliarder sebagai simbol keberhasilan. Namun, menurut Warren Buffett, kekayaan besar bukan ukuran sejati dari kehebatan seseorang.

Mengutip dari Fortune, dalam surat terakhirnya kepada pemegang saham Berkshire Hathaway, Buffett menulis bahwa kebesaran tidak lahir dari harta, popularitas, atau kekuasaan.

Sang investor kondang ini menegaskan bahwa nilai sejati seseorang terlihat dari cara ia memperlakukan orang lain. Ia percaya bahwa kebaikan memiliki nilai yang tak ternilai dan bisa menjadi sumber kebahagiaan yang lebih abadi dibandingkan kekayaan materi.

Baca Juga: Cara Jack Dorsey Pertahankan Status Miliarder Setelah Tinggalkan Twitter

“Kebesaran tidak datang dari menumpuk uang, publisitas, atau kekuasaan besar. Kebaikan itu tak berbiaya, namun tak ternilai,” tulis Buffett dalam suratnya.

Tetap Sederhana Meski Bergelimang Kekayaan

Meski memiliki kekayaan sekitar US$150 miliar, Buffett tetap hidup sederhana. Ia masih makan di McDonald’s, mengemudi mobil lama, dan tinggal di rumah yang sama di Omaha, Nebraska, sejak 1958.

Rumah itu dibelinya seharga US$31.500, dan kini nilainya diperkirakan sekitar US$1,3 juta.

Baginya, rumah tersebut memiliki nilai emosional yang jauh lebih besar daripada nilai pasarnya. Buffett mengatakan bahwa ia tidak akan menukarnya dengan properti mewah mana pun, karena rumah itu menyimpan kenangan saat ia membesarkan tiga anaknya.

Gaya Hidup Hemat: Kupon, Mobil Tua, dan McDonald’s

Buffett dikenal gemar makan sederhana. Ia sering mampir ke McDonald’s untuk sarapan murah di bawah US$4, seperti dua roti sosis atau telur dan keju.

Bahkan, ia pernah mengajak Bill Gates makan di sana dan dengan santai membayar menggunakan kupon potongan harga.

Kisah tersebut menjadi simbol dari pandangan hidup Buffett yang hemat dan rendah hati. Ia tidak merasa perlu membuktikan statusnya melalui kemewahan, bahkan ketika berada di antara para miliarder dunia.

Selain makanan, kebiasaan hematnya juga tampak dalam pilihan kendaraan. Buffett pernah mengemudikan mobil berusia 20 tahun karena dianggap lebih aman dan tidak mencolok.

Salah satu mobil lamanya bahkan memiliki pelat bertuliskan “THRIFTY,” yang berarti hemat.

Filosofi Hidup: Kebaikan Lebih Berharga dari Kemewahan

Bagi Buffett, kekayaan materi hanya memberikan kebahagiaan hingga titik tertentu. Setelah itu, menurutnya, peningkatan standar hidup tidak selalu membuat seseorang lebih bahagia.

Dalam pernyataannya pada pertemuan pemegang saham Berkshire Hathaway tahun 2014, Buffett mengatakan bahwa memiliki banyak rumah atau barang mewah justru bisa mengurangi kenyamanan hidup.

“Standar hidup tidak selalu sebanding dengan biaya hidup. Hidup saya tidak akan lebih bahagia jika punya enam rumah atau berbagai hal mahal lainnya,” ujarnya.

Baginya, kebahagiaan sejati datang dari tindakan kebaikan. Buffett percaya bahwa membantu orang lain, sekecil apa pun bentuknya, dapat memberi makna lebih dalam hidup seseorang.

Ia bahkan menegaskan bahwa setiap orang, dari petugas kebersihan hingga pimpinan perusahaan, layak mendapatkan perlakuan yang sama dengan rasa hormat.

Tonton: Diduga Terpapar Radioaktif Cs-137, Dua Kontainer Alas Kaki RI Ditolak AS

Warisan Nilai dari “Sang Dukun dari Omaha”

Pandangan hidup Warren Buffett menunjukkan bahwa kesederhanaan dan kebaikan memiliki nilai abadi yang tak bisa dibeli dengan uang.

Meski dikenal sebagai salah satu investor paling sukses di dunia, ia lebih dikenal karena integritas dan cara pandangnya terhadap hidup yang penuh rasa syukur.

Dengan tetap hidup sederhana di tengah kekayaan luar biasa, Buffett memberi contoh bahwa makna sejati dari kesuksesan bukan diukur dari seberapa besar harta yang dimiliki, melainkan seberapa besar pengaruh positif yang bisa diberikan kepada sesama.

Selanjutnya: Profil Masayoshi Son: Orang Terkaya Jepang, Pakar Investasi Teknologi

Menarik Dibaca: Rekomendasi Menu Diet Tanpa Nasi untuk Turunkan Berat Badan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×