kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.940.000   8.000   0,41%
  • USD/IDR 16.442   107,00   0,66%
  • IDX 7.936   30,42   0,38%
  • KOMPAS100 1.106   -3,16   -0,28%
  • LQ45 813   -4,14   -0,51%
  • ISSI 266   0,45   0,17%
  • IDX30 421   -2,53   -0,60%
  • IDXHIDIV20 488   -3,70   -0,75%
  • IDX80 123   -0,68   -0,55%
  • IDXV30 131   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 136   -1,35   -0,98%
SOSOK /

Sosok Djoko Susanto, Pendiri Alfamart yang Kini Ribuan Gerai dan Harta Kekayaannya


Rabu, 27 Agustus 2025 / 12:56 WIB
Sosok Djoko Susanto, Pendiri Alfamart yang Kini Ribuan Gerai dan Harta Kekayaannya
ILUSTRASI. Pendiri Alfamart, Djoko Susanto, dok. Youtube Podsmart Alfamart

Penulis: Bimo Kresnomurti

KONTAN.CO.ID - Simak profil Djoko Susanto yang merupakan pemilik Alfamart. Perkembangan Alfamart berlangsung pesat sekaligus menambah berbagai varian produk yang tersedia.

Djoko menjadi pendiri Alfamart yang telah mencapai lebih dari 22.000 gerai di seluruh Indonesia dan 2.000 gerai di Filipina.

Pada 2022, perusahaannya membeli saham senilai 30 juta dolar AS di Bank Aladin Syariah, yang menyediakan layanan keuangan berbasis syariah. Sosok Djoko Susanto memiliki peran penting dalam mengembahkan retail modern.

Lalu, seperti apa profil Pemilik Alfamart Djoko Susanto? Simak jejak karier, perkembangan, dan harta kekayaan.

Baca Juga: Perusahaan Logistik Djoko Susanto (BLOG) Akan IPO, Rajin Bagi Dividen Sejak 2022

Profil Djoko Susanto

Djoko Susanto atau Kwok Kwie Fo merupakan pengusaha sukses asal Indonesia yang dikenal sebagai pendiri dan pemilik utama jaringan minimarket Alfamart.

Ia lahir di Jakarta pada 9 Februari 1950 dari keluarga sederhana keturunan Tionghoa. Semasa muda, ia membantu orang tuanya berjualan di toko kelontong kecil.

Dari pengalaman inilah Djoko membangun insting bisnis ritel yang kemudian membawanya menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia versi Forbes.

Baca Juga: Alfamart Bidik Pembukaan 800 Gerai Baru Sepanjang Tahun 2025

Jejak Karier Awal

Sebagai anak ke-6 dari 10 bersaudara, Djoko mulai mengelola warung Sumber Bahagia di Jakarta pada usia 17 tahun.

Melansir dari Buku Tokoh-Tokoh Etnis Tionghoa Di Indonesia (2008) oleh Sam Setyautama, perjalanan bisnis Djoko dimulai dari usaha rokok. Ia bermitra dengan pengusaha rokok kretek Putera Sampoerna untuk membuka kios serupa.

Ketika Putera menjual bisnis rokoknya kepada Philip Morris pada 2005, Susanto membeli bisnis ritelnya dan mengembangkannya menjadi jaringan Alfamart.

Ketekunannya dalam membangun jaringan distribusi membuatnya dipercaya dalam berbagai kerja sama usaha, sebelum akhirnya memutuskan fokus pada bisnis ritel.

Baca Juga: Lebih dari 500 Gerai Alfamart Tutup, Apa Penyebabnya?

Awal Berdirinya Alfamart

Bisnis pertama Djoko Susanto ini adalah PT Alfa Retailindo pada 1989 usai mengubah gudang Sampoerna di Jl Lodan No. 80.

Alfamart kemudian lahir pada tahun 1999, usah berubah nama menjadi PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT). Awalnya minimarket ini bernama Alfa Minimart dengan konsep toko serba ada yang menyediakan kebutuhan sehari-hari dengan harga terjangkau.

Konsep toko modern ini berkembang pesat karena bisa menyaingi toko kelontong tradisional, namun tetap hadir di lokasi-lokasi dekat permukiman sehingga mudah dijangkau masyarakat.

Seiring waktu, Alfamart mengubah citra menjadi toko ritel modern dengan berbagai layanan tambahan, termasuk pembayaran tagihan, isi ulang pulsa, hingga pengiriman uang.

Baca Juga: Kekayaan Orang Kaya Meningkat, Tabungan Rakyat Bawah Tertekan

Alfamart Kini

Saat ini Alfamart telah menjadi salah satu jaringan ritel terbesar di Indonesia, dengan lebih dari 20.000 gerai yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, bahkan merambah ke Filipina. Perusahaan ini juga tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham AMRT.

Selain fokus pada ritel, Alfamart juga mengembangkan berbagai lini usaha, termasuk Alfamidi, bisnis e-commerce, hingga kemitraan dengan UMKM lokal.

Djoko Susanto kini tidak hanya dikenal sebagai pengusaha ritel, tetapi juga sosok yang berpengaruh besar dalam perkembangan industri distribusi dan perdagangan modern di Indonesia.

Baca Juga: 7 Hukum Kekayaan: Prinsip Orang Kaya yang Diabaikan Sebagian Besar Orang

Harta Kekayaan

Menurut laporan Forbes, kekayaan Djoko Susanto saat ini tercatat sebesar $3,2 miliar, turun sebesar $70 juta atau sekitar 2,11 %.

Mengacu pada nilai tukar mid-market Wise yang terkini, yaitu sekitar Rp 16.356,5 per dolar AS, maka estimasi kekayaannya dalam rupiah berada pada kisaran Rp 52,35 triliun, mengalami penurunan sekitar Rp 1,15 triliun.

Sehingga, harta ini membaut Djoko Susanto berada di peringkat 14 orang terkaya Indonesia (2024) dan 1227 terkaya di dunia (2025).

Baca Juga: Superstar dengan Kekayaan Bersih Rp 9 Triliun Ini Hampir Dijual oleh Orang Tuanya

Tidak hanya Alfamart, Djoko Susanto memiliki sejumlah perusahaan lain seperti PT Midi Utama Indonesia Tbk (Alfamidi), Alfa Express, Lawson Indonesia, dan Dan+Dan.

Selain itu, ada juga produk Alfagift (Alfa Digital), PT Sumber Indah Lestari, Produksi Private Label Alfamart, hingga Alfa Foundation.

Terbaru, Djoko Susanto melakukan IPO Perusahaan Logistik PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juli 2025 lalu.

Demikian informasi menarik terkait profil Djoko Susanto yang merupakan pemilik Alfamart.

Tonton: Danantara Dikabarkan Bakal Menerbitkan Patriot Bond Senilai Rp 50 Triliun

Selanjutnya: Ditjen Pajak Perketat Syarat Restitusi Pajak, Ini Ketentuan Terbaru

Menarik Dibaca: Cara Jitu Merdeka Finansial di Masa Depan, yuk Persiapkan dari Sekarang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

×