kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.412.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.645   2,00   0,01%
  • IDX 8.612   -5,26   -0,06%
  • KOMPAS100 1.185   -4,75   -0,40%
  • LQ45 849   -5,56   -0,65%
  • ISSI 307   1,40   0,46%
  • IDX30 438   -1,12   -0,26%
  • IDXHIDIV20 508   -0,68   -0,13%
  • IDX80 132   -0,67   -0,50%
  • IDXV30 139   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 139   -0,10   -0,07%
SOSOK /

Sheikh Mohamed bin Zayed: Arsitek Kemajuan Ekonomi dan Diplomasi UAE


Rabu, 03 Desember 2025 / 17:06 WIB
Sheikh Mohamed bin Zayed: Arsitek Kemajuan Ekonomi dan Diplomasi UAE
ILUSTRASI. Sheikh Mohamed bin Zayed: Arsitek Kemajuan Ekonomi dan Diplomasi UAE.

Sumber: Times of India | Editor: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan dikenal luas sebagai salah satu pemimpin paling berpengaruh di kawasan Timur Tengah.

Sosok yang akrab disapa MBZ ini memegang peranan sentral dalam membangun kekuatan politik serta ekonomi Uni Emirat Arab.

Perannya tidak hanya terlihat dalam kebijakan domestik, tetapi juga dalam langkah diplomatik regional yang menjadikan UAE semakin disegani di tingkat global.

Mengutip Times of India, MBZ tampil sebagai tokoh kunci dalam transformasi Abu Dhabi menuju pusat ekonomi dan politik dunia.

Baca Juga: Google Bangun Pusat Data Luar Angkasa: Solusi Energi AI?

Kekayaan Pribadi dan Aset Keluarga

Dilansir dari Times of India, kekayaan pribadi Sheikh Mohamed bin Zayed pada tahun 2025 diperkirakan mencapai US$30 miliar.

Nilai tersebut menempatkannya sebagai salah satu bangsawan dengan kekayaan tertinggi di dunia. Sumber kekayaannya berasal dari warisan keluarga kerajaan, pendapatan sektor minyak, serta berbagai investasi pribadi yang mencakup perbankan, energi, dan properti.

Keluarga Al Nahyan juga diketahui memiliki portofolio aset yang sangat besar pada tingkat internasional.

Selain kekayaan pribadinya, keluarga besarnya mengontrol aset kolektif yang nilainya diperkirakan melebihi US$300 miliar. Bloomberg pernah menyebutkan bahwa keluarga Al Nahyan merupakan keluarga kerajaan terkaya di dunia, dan sebagai kepala keluarga, MBZ menempati posisi sentral dalam pengelolaan serta arah strategis aset tersebut.

Penguasaan lahan luas, investasi global, dan kepemilikan perusahaan strategis semakin memperkuat posisi finansial MBZ di tingkat internasional.

Visi Ekonomi dan Langkah Diversifikasi

Upaya MBZ dalam memajukan perekonomian Abu Dhabi terlihat melalui kebijakan diversifikasi ekonomi yang berfokus pada pengurangan ketergantungan minyak.

Ia mendorong investasi besar dalam energi terbarukan, teknologi masa depan, pendidikan, dan sektor industri berbasis inovasi.

Salah satu proyek unggulan yang mendapatkan perhatian global adalah Masdar City, kota berwawasan lingkungan yang menjadi pusat penelitian energi bersih serta teknologi berkelanjutan.

Selain itu, Abu Dhabi memperluas jangkauan ekonominya melalui perusahaan seperti Emirates Global Aluminium yang berkontribusi pada ekspor non minyak negara tersebut.

MBZ juga memperkuat hubungan dengan perusahaan internasional untuk menarik modal dan meningkatkan daya saing ekonomi UAE. Pendekatan ini menjadikan Abu Dhabi sebagai pusat investasi yang diminati oleh banyak mitra global.

Baca Juga: Daftar 20 Orang Terkaya di Indonesia Awal Desember 2025: Prajogo Pangestu Memimpin

Peran MBZ dalam Diplomasi dan Kebijakan Regional

Kebijakan luar negeri UAE di bawah MBZ dikenal pragmatis serta tegas dalam menghadapi dinamika. Ia mengambil peran penting dalam keterlibatan militer UAE di Yaman sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas keamanan regional.

MBZ juga memainkan peran utama dalam tercapainya Kesepakatan Abraham pada tahun 2020 yang menormalisasi hubungan antara UAE dan Israel, langkah yang dianggap berani dan strategis.

Pendekatan diplomasi MBZ memperlihatkan keseimbangan antara kepentingan geopolitik, keamanan regional, dan peluang ekonomi global.

Pengaruhnya terlihat dalam kemampuan UAE membangun identitas sebagai negara yang aktif mempromosikan stabilitas kawasan sekaligus membuka jalan bagi kerja sama lintas negara.

Pendidikan, Karier Militer, dan Perjalanan hingga Menjadi Presiden UAE

Sheikh Mohamed bin Zayed lahir pada tahun 1961 di Al Ain sebagai putra ketiga dari Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, Presiden pendiri UAE.

Ia menempuh pendidikan militer di Royal Military Academy Sandhurst di Inggris, tempat ia menerima pelatihan intensif dalam taktik, penerbangan, dan operasi lapis baja. Pengalaman militernya membentuk karakter kepemimpinan yang disiplin dan strategis.

Setelah kembali ke UAE, ia meniti karier di militer dan kemudian menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Bersenjata UAE.

Selama masa tugasnya, ia berperan dalam modernisasi pertahanan nasional dan peningkatan profesionalisme pasukan UAE.

Dukungan terhadap teknologi pertahanan dan pelatihan militer berstandar internasional membuat UAE dianggap sebagai salah satu kekuatan militer paling modern di kawasan.

Perjalanan kariernya berlanjut ketika ia diangkat menjadi Putra Mahkota Abu Dhabi pada tahun 2004 setelah wafatnya sang ayah.

Pada Mei 2022, ia kemudian terpilih sebagai Presiden UAE dan Penguasa Abu Dhabi setelah berpulangnya Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan.

Keluarga Bani Fatima dan Pengaruh dalam Pemerintahan

MBZ merupakan salah satu dari enam saudara kandung yang dikenal sebagai Bani Fatima, kelompok keluarga yang memegang peran strategis dalam pemerintahan, keamanan, dan ekonomi UAE.

Di antara saudara kandungnya, terdapat tokoh penting seperti Sheikh Mansour bin Zayed yang merupakan pemilik Manchester City Football Club, serta Sheikh Tahnoon bin Zayed yang berperan sebagai Penasihat Keamanan Nasional dan pemimpin sejumlah perusahaan besar di UAE.

Keterlibatan anggota keluarga dalam berbagai posisi penting memperkuat struktur pengaruh keluarga Al Nahyan dalam sistem pemerintahan dan pembangunan nasional UAE. Peranan kolektif ini menciptakan sinergi yang mendorong efektivitas kebijakan publik dan pengelolaan sumber daya nasional.

Tonton: Setelah Sumatera, Waspadai Bibit Siklon Tropis di Selatan Indonesia Jelang Nataru 2026

Kehidupan Pribadi dan Warisan Kepemimpinan

Di balik posisinya yang kuat, MBZ dikenal memiliki gaya hidup pribadi yang sederhana dan lebih fokus pada aspek strategis pembangunan nasional.

Ia menikah dengan Sheikha Salama bint Hamdan Al Nahyan dan dikaruniai sembilan anak. Pendekatan hidupnya yang tidak berlebihan sering menjadi sorotan positif di tengah posisinya sebagai salah satu pemimpin terkaya dunia.

Warisan kepemimpinannya tercermin melalui berbagai langkah transformasi yang memperkuat ekonomi, teknologi, dan diplomasi UAE. Fokusnya pada keberlanjutan, inovasi, dan stabilitas kawasan menjadi fondasi bagi masa depan Negeri Emirat.

Selanjutnya: OECD: Ekonomi RI dan Asia Tenggara Melampaui Proyeksi Meski Tekanan Global Tinggi

Menarik Dibaca: AIA Buka Kompetisi Proyek Sekolah Sehat AIA Healthiest Schools 2026, Daftar yuk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

×