Sumber: livemint.com | Editor: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Kehidupan pendiri perusahaan besar sering berubah drastis seiring pertumbuhan perusahaan yang ia bangun. Begitu pula dengan Sergey Brin, co-founder Alphabet dan Google, yang baru-baru ini mencatat rekor kekayaan pribadi sangat besar.
Dilansir dari Livemint, lonjakan nilai aset Brin terjadi seiring peningkatan signifikan saham Alphabet yang mendorong posisinya ke jajaran tiga besar orang terkaya di dunia.
Kekayaan Brin kini melonjak menjadi US$ 248,4 miliar. Lonjakan ini menempatkannya di posisi ketiga orang terkaya di dunia, tepat di belakang rekan sesama pendiri dan rivalnya.
Baca Juga: Lei Jun Tambah Kepemilikan Saham, Xiaomi Langsung Menguat
Lonjakan Kekayaan dan Posisi di Peringkat Dunia
Menurut daftar real-time dari Forbes, kekayaan Sergey Brin kini mencapai US$ 248,4 miliar setelah terjadi penambahan sekitar US$ 6,4 miliar hanya dalam sehari.
Lonjakan ini membuatnya menyalip beberapa tokoh besar dunia dan menempati posisi ketiga terkaya secara global.
Bersama rekannya di Alphabet, kekayaan mereka melonjak tajam dalam waktu berdekatan, mencerminkan optimisme investor terhadap kinerja perusahaan mereka.
Faktor di Balik Lonjakan: Saham Alphabet & Sentimen Pasar
Kenaikan kekayaan Brin erat kaitannya dengan performa saham perusahaan induk Google, Alphabet.
Saham perusahaan ini mendapat respons positif dari pasar, seiring semakin besarnya kepercayaan investor terhadap strategi Alphabet, terutama di sektor teknologi dan inovasi.
Kenaikan ini memicu apresiasi nilai saham yang langsung mempengaruhi nilai kekayaan para pemegang saham besar seperti Brin.
Siapa Sergey Brin dan Bagaimana Dia Membangun Kekayaannya
Sergey Brin lahir di Moskow dan bermigrasi ke Amerika Serikat saat masih kecil. Ia bersama rekannya mendirikan Google pada tahun 1998 ketika sama-sama menempuh pendidikan di Stanford.
Meski kini sudah tak lagi menjabat posisi operasional tertinggi, Brin tetap memegang saham besar di perusahaan induk yang kini menjadi raksasa teknologi dunia. Kepemilikan saham itulah yang menjadi sumber utama kekayaannya.
Tonton: Industri Kuliner Singapura Diterpa Krisis, 3.000 Gerai Gulung Tikar
Implikasi dan Dinamika Kekayaan di Sektor Teknologi
Kasus lonjakan kekayaan Brin menunjukkan bagaimana sektor teknologi, terutama perusahaan besar dengan skala global, dapat mendatangkan kekayaan luar biasa bagi pendirinya.
Akan tetapi, kekayaan seperti ini sangat bergantung pada valuasi pasar dan persepsi investor terhadap kinerja dan prospek perusahaan ke depan.
Fluktuasi saham, inovasi produk, dan tren industri dapat secara drastis mengubah posisi seseorang dalam daftar orang terkaya.
Perubahan posisi kekayaan Sergey Brin ini mengingatkan bahwa di dunia modern, perusahaan teknologi bukan sekadar bisnis, melainkan ekosistem yang mampu menghasilkan kekayaan besar sekaligus ketidakpastian tinggi.
Bagi mereka yang mencermati dinamika dunia finansial dan teknologi, perkembangan seperti ini menjadi pelajaran tentang bagaimana inovasi, saham, dan kepercayaan pasar bekerja secara simultan membentuk lanskap kekayaan global.
Selanjutnya: Ahtisa Manalo Tolak Gelar Asia Usai Miss Universe 2025
Menarik Dibaca: Katalog Promo JSM Alfamidi Spesial Gajian Periode 27-30 November 2025, Hanya 4 Hari!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













