kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.287.000   27.000   1,19%
  • USD/IDR 16.718   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.337   18,53   0,22%
  • KOMPAS100 1.160   0,24   0,02%
  • LQ45 848   0,76   0,09%
  • ISSI 288   1,37   0,48%
  • IDX30 443   -2,30   -0,52%
  • IDXHIDIV20 511   -0,47   -0,09%
  • IDX80 130   0,11   0,09%
  • IDXV30 137   0,41   0,30%
  • IDXQ30 141   -0,81   -0,57%
SOSOK /

Profil David Solomon: CEO Goldman Sachs, DJ, dan Inovator


Kamis, 06 November 2025 / 17:03 WIB
Profil David Solomon: CEO Goldman Sachs, DJ, dan Inovator
ILUSTRASI. Profil David Solomon: CEO Goldman Sachs, DJ, dan Inovator. REUTERS/Kevin Lamarque

Sumber: Forbes,Bloomberg | Editor: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Memimpin lembaga keuangan sebesar Goldman Sachs tentu bukan tugas ringan, tetapi David Solomon membuktikan dirinya mampu menghadapi tantangan itu.

Sejak menjabat sebagai Chief Executive Officer pada 2018, ia membawa arah baru bagi bank investasi legendaris tersebut, dengan gaya kepemimpinan yang modern dan terbuka.

Sosoknya dikenal bukan hanya karena perannya di dunia keuangan, tetapi juga karena kepribadiannya yang unik di luar ruang rapat.

Baca Juga: Mengenal Thomson Reuters: Pionir Informasi Digital dan Strategi Masa Depan

Awal Karier dan Latar Belakang

David Michael Solomon lahir di Hartsdale, New York, dan menempuh pendidikan sarjana di Hamilton College dengan gelar Bachelor of Arts di bidang ilmu politik.

Setelah lulus, ia memulai karier di dunia keuangan melalui beberapa lembaga, sebelum akhirnya bergabung dengan Goldman Sachs pada 1999 sebagai partner.

Ia meniti karier dari bawah, memimpin divisi pembiayaan global, kemudian menjabat sebagai Presiden dan Chief Operating Officer, hingga akhirnya dipercaya memimpin seluruh perusahaan pada Oktober 2018.

Menurut laporan Bloomberg, Solomon adalah sosok yang memiliki ambisi besar untuk menyeimbangkan warisan klasik Wall Street dengan kebutuhan modern.

Ia dikenal disiplin dan berorientasi pada hasil, tetapi tetap terbuka terhadap ide baru, termasuk modernisasi sistem kerja dan peningkatan efisiensi melalui teknologi.

Gaya Kepemimpinan dan Strategi Bisnis

Sejak awal kepemimpinannya, Solomon fokus mendorong Goldman Sachs menjadi lebih adaptif terhadap perubahan zaman. Ia memperluas bisnis ke segmen konsumen dan manajemen kekayaan, sekaligus memperkuat posisi perusahaan di pasar investasi global.

Dalam wawancara bersama Forbes, Solomon menekankan pentingnya inovasi digital dan pemanfaatan teknologi finansial sebagai kunci pertumbuhan masa depan bank.

Namun, di sisi lain, Solomon tetap memegang nilai klasik yang melekat pada Goldman Sachs. Ia percaya bahwa interaksi langsung di kantor masih penting untuk membangun budaya kerja yang kuat, dan sempat menyebut kerja jarak jauh sebagai “penyimpangan” yang perlu dikembalikan ke keseimbangan normal.

Pendekatan ini mencerminkan pandangan konservatifnya terhadap disiplin dan kolaborasi di dunia perbankan.

Tantangan dan Sorotan Publik

Masa kepemimpinan Solomon tidak sepenuhnya mulus. Ekspansi Goldman Sachs ke bisnis konsumen sempat menghadapi kerugian besar, yang memaksa perusahaan untuk meninjau ulang arah strateginya.

Meskipun demikian, Bloomberg mencatat bahwa Solomon berhasil menjaga reputasi perusahaan tetap kuat di tengah tekanan ekonomi global dan perubahan pasar yang cepat.

Tonton: Kemenhaj Umumkan Daftar Penyakit yang Tak Lolos Syarat Kesehatan Haji 2026, Apa Saja?

Selain dunia keuangan, Solomon juga dikenal dengan kehidupan pribadinya yang menarik. Ia memiliki hobi bermusik dan sempat tampil sebagai DJ dengan nama panggung “D-Sol” di sejumlah acara besar.

Walau aktivitas itu menuai perhatian publik, ia menyebut musik sebagai caranya untuk menyeimbangkan kehidupan pribadi dan profesional.

Kompensasi dan Arah ke Depan

Di tengah tekanan bisnis dan kritik, Solomon tetap menjadi salah satu CEO dengan kompensasi tertinggi di Wall Street.

Forbes melaporkan bahwa pada awal 2025, ia menerima bonus retensi senilai sekitar US$80 juta untuk memastikan stabilitas kepemimpinan perusahaan dalam lima tahun ke depan.

Langkah ini menunjukkan besarnya kepercayaan dewan direksi terhadap visinya.

Ke depan, Solomon berencana terus mendorong digitalisasi dan pemanfaatan kecerdasan buatan dalam kegiatan investasi. Ia yakin masa depan perbankan global tidak hanya akan bergantung pada modal besar, tetapi juga pada kemampuan manusia untuk bekerja berdampingan dengan teknologi.

Selanjutnya: Bursa CFX Siapkan Jalur Pengajuan DAK On Demand untuk Perkuat Daya Saing

Menarik Dibaca: Poco C85 Resmi Meluncur, Usung RAM 16GB untuk Performa Gaming Maksimal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×