Sumber: BRIN | Editor: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si. resmi ditunjuk sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggantikan pejabat sebelumnya.
Sosok akademisi ini dikenal luas sebagai pemimpin visioner dengan rekam jejak panjang di dunia pendidikan tinggi dan kebijakan publik.
Dengan latar belakang sebagai rektor dua periode di Institut Pertanian Bogor (IPB) dan pengalaman dalam berbagai lembaga riset nasional, Arif Satria dinilai mampu membawa arah baru bagi riset dan inovasi Indonesia ke tingkat global.
Baca Juga: Prestasi Lagi, Lionel Messi Masuk Daftar 11 Pemain Terbaik MLS 2025
Penunjukannya sejalan dengan upaya pemerintah memperkuat sinergi antara riset ilmiah, kebijakan publik, dan inovasi teknologi untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
Dilansir dari situs resmi BRIN, prosesi pelantikan Kepala BRIN berlangsung pada 11 November 2025 di Auditorium Gedung B.J. Habibie, Jakarta.
Dalam siaran pers tersebut disebutkan bahwa pergantian kepemimpinan ini menjadi tonggak baru transformasi riset dan inovasi nasional, dengan harapan agar lembaga ini dapat memperkuat ekosistem riset yang adaptif, kolaboratif, dan berorientasi pada hasil nyata bagi masyarakat.
Riwayat Hidup dan Pendidikan
Dilansir dari laman resmi IPB University, Arif Satria lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, pada 17 September 1971.
Ia menempuh pendidikan dasar hingga menengah di Pekalongan, kemudian melanjutkan studi sarjana pada Program Studi Penyuluhan Pertanian, Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian IPB, dan lulus pada tahun 1995.
Ia kemudian melanjutkan studi magister pada bidang Sosiologi Pedesaan di IPB dan lulus pada tahun 1999.
Gelar doktor diperolehnya dari Kagoshima University, Jepang, pada tahun 2006 dengan fokus pada kebijakan kelautan (marine policy).
Latar belakang akademiknya mencerminkan ketertarikan mendalam pada isu ekologi, kebijakan sumber daya, serta pemberdayaan masyarakat pesisir.
Baca Juga: Kisah Tim Berners-Lee, Penemu WWW yang Tidak Mengejar Kekayaan
Perjalanan Karier Akademik
Bersumber dari situs pribadi Arif Satria di lingkungan IPB, ia memulai karier sebagai dosen di Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan pada tahun 1997.
Selama karier akademiknya, Arif dikenal sebagai sosok yang produktif dalam penelitian dan publikasi ilmiah, khususnya di bidang ekologi politik dan tata kelola sumber daya alam.
Ia menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB selama dua periode (2010-2017), sebelum akhirnya terpilih menjadi Rektor IPB University pada tahun 2017.
Kepemimpinannya kemudian diperpanjang untuk periode kedua, yaitu 2023-2028. Pada tahun 2019, Arif juga dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap di Fakultas Ekologi Manusia IPB.
Kiprahnya di dunia pendidikan tinggi menunjukkan kemampuannya mengintegrasikan riset akademik dengan kebijakan publik, terutama dalam konteks pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Kiprah dalam Dunia Riset dan Kebijakan Publik
Selain berkiprah di dunia akademik, Arif Satria juga dikenal aktif dalam berbagai lembaga strategis nasional.
Berdasarkan informasi dari situs resmi IPB University, ia pernah menjadi anggota tim ahli di Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta terlibat dalam perumusan kebijakan nasional yang berhubungan dengan pembangunan kelautan dan perikanan.
Keterlibatannya yang luas dalam kebijakan publik menunjukkan kepeduliannya terhadap pembangunan berbasis ilmu pengetahuan.
Pendekatan yang ia gunakan kerap memadukan antara penelitian akademik, kearifan lokal, dan kebutuhan praktis masyarakat.
Visi dan Gaya Kepemimpinan
Dalam berbagai kesempatan resmi di IPB University, Arif Satria menyampaikan visinya untuk mengembangkan konsep Techno-Socio Entrepreneurial University.
Konsep ini menekankan pentingnya sinergi antara teknologi, inovasi sosial, dan semangat kewirausahaan akademik.
Sebagai Kepala BRIN, visi tersebut diyakini akan terus ia bawa dalam upaya memperkuat ekosistem riset nasional.
Ia juga mendorong kolaborasi internasional serta penggunaan hasil riset untuk memecahkan persoalan konkret di masyarakat, bukan hanya untuk publikasi ilmiah semata.
Tonton: Banyak Tol Sepi, Perencanaan Tak Realistis Dinilai Salah Satu Penyebabnya
Harapan untuk BRIN di Bawah Kepemimpinannya
Dengan pengalamannya memimpin institusi pendidikan dan terlibat dalam kebijakan nasional, Arif Satria diharapkan mampu memperkuat tata kelola riset dan inovasi di Indonesia.
Kepemimpinannya di BRIN diharapkan dapat memacu kolaborasi antar lembaga penelitian, memperkuat jejaring ilmiah global, serta meningkatkan relevansi hasil riset terhadap kebutuhan pembangunan nasional.
Langkah ini sejalan dengan misi pemerintah untuk menjadikan riset sebagai pilar utama transformasi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Dalam keterangan resmi BRIN, pergantian kepemimpinan ini juga disebut sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan menuju Indonesia yang maju melalui riset dan inovasi, dengan fokus pada peningkatan kapasitas peneliti, penguatan infrastruktur riset, serta perluasan kerja sama dengan sektor industri.
Selanjutnya: Masuk Indeks MSCI, Begini Respons Manajemen Barito Renewables Energy (BREN)
Menarik Dibaca: Harga Jual Emas Anting Sebelah, Apakah Nilainya Turun Drastis?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













