Sumber: Investopedia | Editor: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Dalam dunia investasi, Warren Buffett dikenal sebagai sosok yang lebih memilih bertindak tenang daripada ikut arus pasar. Saat banyak investor bergegas mencari keuntungan cepat, Buffett justru mengambil langkah yang disebut sebagai quiet moves atau gerakan diam.
Mengutip dari laporan Investopedia, strategi ini mencerminkan pandangannya terhadap kondisi pasar saham yang dinilai terlalu mahal serta fokusnya pada nilai jangka panjang.
Melalui tiga langkah utama yang ia ambil, Buffett memberi pelajaran penting tentang bagaimana menghadapi pasar yang tidak pasti.
Baca Juga: Rahasia Investasi Sukses: Belajar dari Buffett, Bogle, Dalio
Strateginya tidak berisik, tetapi sangat bermakna bagi investor yang ingin menjaga disiplin dan hasil investasi yang berkelanjutan.
Menunggu Saat Valuasi Terlalu Tinggi
Dilansir dari Investopedia, Buffett menahan diri dari pembelian besar karena menilai pasar sedang berada pada level valuasi yang tidak masuk akal.
Cadangan kas dan surat berharga jangka pendek Berkshire Hathaway bahkan mencapai sekitar US$340 miliar, angka tertinggi sepanjang sejarah perusahaan.
Ia juga menghentikan pembelian kembali saham perusahaannya sendiri karena merasa harganya sudah tidak lagi menarik.
Langkah ini menunjukkan betapa pentingnya kesabaran dalam berinvestasi. Buffett lebih memilih menunggu hingga valuasi turun ke tingkat yang wajar sebelum menambah portofolio.
Bagi investor, pelajarannya jelas: terkadang keputusan terbaik adalah menahan diri dan bersiap saat peluang sejati muncul.
Memangkas Saham Pemenang dan Mencari Nilai Baru
Buffett juga melakukan penyesuaian portofolio dengan menjual sebagian saham Apple, sekitar 20 juta lembar, meski perusahaan itu tetap menjadi investasi terbesarnya.
Ia kemudian mulai melirik sektor lain yang sedang melemah namun memiliki prospek jangka panjang yang kuat, seperti asuransi, konstruksi rumah, dan energi.
Langkah tersebut menunjukkan bahwa disiplin lebih penting daripada loyalitas buta terhadap satu saham. Buffett tidak segan menjual sebagian aset yang sudah naik terlalu tinggi demi mengalihkan dana ke sektor yang undervalued.
Prinsip ini menegaskan pentingnya mengevaluasi portofolio secara berkala dan tidak terjebak dalam euforia pasar.
Memilih Aset Nyata yang Menghasilkan Arus Kas
Meski sebagian besar langkahnya terkesan hati-hati, Buffett tetap melakukan investasi besar di unit petrokimia milik Occidental Petroleum (OxyChem) senilai sekitar US$9,7 miliar.
Keputusan ini menunjukkan fokus Buffett pada aset nyata atau real assets yang memiliki arus kas stabil serta kekuatan harga yang baik.
Tonton: BPS Bakal Rilis Kinerja Ekonomi Kuartal III, Ekonom Prediksi Cuma 4,8%
Langkah ini sekaligus menegaskan keyakinannya bahwa bisnis dengan pendapatan nyata dan model usaha yang kokoh akan tetap bertahan di tengah gejolak ekonomi.
Aset seperti energi, infrastruktur, dan utilitas bisa menjadi penyeimbang yang solid di dalam portofolio jangka panjang.
Melalui strategi “langkah diam” yang ia jalankan, Buffett menunjukkan bahwa sukses dalam investasi tidak selalu tentang seberapa sering kita membeli atau menjual saham.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip sederhana namun kuat ini, investor dapat membangun strategi jangka panjang yang lebih stabil dan bijaksana, seperti yang telah dibuktikan oleh Warren Buffett selama puluhan tahun kiprahnya di dunia investasi.
Selanjutnya: Laju IHSG Bakal Dipengaruhi Data Ekonomi Domestik, Begini Prediksinya
Menarik Dibaca: Xiaomi 17 Ultra Sematkan Lensa 200MP, Xiaomi Mengincar Pasar Kamera Kelas Atas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













