Sumber: Motley Fool | Editor: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Investasi yang sukses tidak selalu bergantung pada perhitungan rumit atau prediksi pasar yang akurat.
Tiga investor legendaris, yaitu Warren Buffett, John C. Bogle, dan Ray Dalio, membuktikan bahwa prinsip sederhana justru bisa menghasilkan kinerja luar biasa.
Dilansir dari The Motley Fool Australia, ketiganya memiliki filosofi berbeda tetapi saling melengkapi dalam membangun strategi investasi jangka panjang yang efektif.
Baca Juga: Update Peringkat 10 Orang Terkaya di Dunia Awal November 2025 Versi Forbes
Strategi Warren Buffett: Pahami Bisnis yang Anda Miliki
Warren Buffett menekankan pentingnya berinvestasi pada bisnis yang benar-benar dipahami dan memiliki keunggulan kompetitif.
Ia selalu berpikir seperti pemilik bisnis, bukan sekadar pembeli saham. Fokus utama Buffett adalah nilai intrinsik perusahaan, bukan fluktuasi harga pasar, sehingga ia cenderung menahan saham dalam jangka panjang untuk mendapatkan hasil maksimal.
Prinsip Nilai dan Margin Keamanan
Buffett dikenal sebagai penganut investasi nilai atau value investing. Ia mencari perusahaan undervalued dengan manajemen yang solid serta selalu mempertimbangkan margin keamanan, yaitu membeli saham ketika harganya memberikan ruang perlindungan terhadap kesalahan analisis.
Prinsip ini membantu mengurangi risiko dan menjaga potensi keuntungan jangka panjang bagi investor yang sabar dan disiplin.
Strategi John C. Bogle: Investasi Indeks Biaya Rendah
John C. Bogle, pendiri Vanguard Group, memperkenalkan konsep investasi indeks berbiaya rendah yang kini banyak diikuti di seluruh dunia.
Ia berpendapat bahwa sebagian besar investor tidak perlu mencoba mengalahkan pasar, melainkan cukup mengikuti pasar melalui indeks dengan biaya rendah.
Dengan cara ini, hasil jangka panjang bisa lebih konsisten tanpa beban biaya dan risiko berlebihan.
Ikuti Pasar, Bukan Prediksi Pasar
Menurut filosofi Bogle, terlalu sering berpindah investasi atau mencoba menebak arah pasar hanya akan merugikan.
Dengan mengikuti pasar melalui indeks luas, investor dapat memperoleh hasil yang stabil dan efisien. Pendekatan ini sangat cocok bagi mereka yang ingin membangun portofolio jangka panjang tanpa perlu terus memantau pergerakan harga.
Strategi Ray Dalio: Diversifikasi Cerdas
Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates, mengembangkan pendekatan investasi berbasis diversifikasi dan keseimbangan aset.
Ia percaya tidak ada seorang pun yang dapat memprediksi masa depan ekonomi dengan pasti, sehingga portofolio harus disusun untuk menghadapi berbagai kondisi pasar.
Pendekatan ini menjadi dasar dari konsep investasinya yang paling terkenal.
Tonton: Inflasi Oktober 2025 Turun! Penyebab?
Portofolio All Weather
Dalio memperkenalkan portofolio “All Weather”, yaitu strategi alokasi aset yang dapat bertahan dalam segala situasi ekonomi. \
Dengan membagi portofolio ke dalam berbagai kelas aset seperti saham, obligasi jangka panjang, dan komoditas, investor dapat menjaga stabilitas kinerja portofolio di tengah ketidakpastian pasar. Strategi ini menunjukkan pentingnya keseimbangan dan manajemen risiko yang matang.
Ketiga tokoh ini menunjukkan bahwa kesederhanaan dan disiplin adalah kunci utama dalam dunia investasi.
Buffett menekankan pentingnya memahami bisnis dan kesabaran, Bogle mengajarkan efisiensi biaya dan konsistensi, sedangkan Dalio menyoroti pentingnya diversifikasi untuk menghadapi ketidakpastian. Strategi terbaik bukanlah yang paling rumit, melainkan yang dapat dijalankan dengan konsisten dan berkelanjutan.
Selanjutnya: 20 Perusahaan Paling Berharga di Dunia di 2025, Nvidia hingga Microsoft
Menarik Dibaca: Jadwal Hylo Open 2025 Babak Final, Tiga Wakil Indonesia Siap Rebut Podium Tertinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













