Sumber: UIN Sjech M. Djamil Djamb,Masjid Raya Sumbar | Editor: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Hajjah Rahmah El Yunusiyah dikenal sebagai salah satu pelopor pendidikan perempuan di Indonesia yang namanya kini diabadikan dalam sejarah bangsa.
Perjuangannya membuka akses pendidikan bagi perempuan menjadi tonggak penting dalam perkembangan pendidikan nasional.
Pada peringatan Hari Pahlawan, 10 November 2025, pemerintah resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Rahmah El Yunusiyah atas jasa dan pengabdiannya di bidang pendidikan serta perjuangan kemerdekaan.
Baca Juga: Sarwo Edhie Wibowo: Pahlawan Nasional 2025, Peran Krusial G30S/PKI
Mengutip dari laman resmi Masjid Raya Sumatera Barat, Rahmah El Yunusiyah lahir di Padang Panjang pada 26 Desember 1900 dari keluarga ulama terkemuka.
Ia merupakan adik dari Syekh Abdul Karim Amrullah, ayah dari Buya Hamka. Sejak kecil, Rahmah dikenal sebagai sosok cerdas, disiplin, dan berjiwa pemimpin.
Di masa ketika perempuan belum banyak mendapat kesempatan belajar, ia bertekad menjadikan pendidikan sebagai jalan perjuangan.
Mendirikan Diniyah Puteri Padang Panjang
Pada tahun 1923, Rahmah El Yunusiyah mendirikan Madrasah Diniyah Puteri di Padang Panjang, Sumatera Barat. Lembaga ini menjadi sekolah pertama di Indonesia yang secara khusus diperuntukkan bagi perempuan dengan sistem pendidikan Islam modern.
Mengutip dari laman Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Kampar, Rahmah memadukan kurikulum agama dan ilmu pengetahuan umum agar siswi dapat berperan aktif di masyarakat.
Ia juga menanamkan semangat kemandirian, kedisiplinan, dan cinta tanah air dalam setiap kegiatan belajar.
Melalui lembaga ini, Rahmah ingin membentuk generasi perempuan yang tidak hanya berilmu, tetapi juga berakhlak, tangguh, dan siap mengabdi kepada bangsa.
Diniyah Puteri menjadi simbol kemajuan perempuan dan salah satu lembaga pendidikan Islam tertua yang masih bertahan hingga kini.
Peran dalam Perjuangan Kemerdekaan
Selain dikenal sebagai pendidik, Rahmah El Yunusiyah juga aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Berdasarkan catatan UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, beliau turut membantu para pejuang dengan menyediakan tempat perlindungan bagi korban perang dan pengungsi di Padang Panjang.
Rahmah juga menggerakkan kaum perempuan untuk ikut serta mendukung perjuangan rakyat melalui kegiatan sosial, pendidikan, dan pemberdayaan.
Sikap tegas dan kepemimpinan Rahmah membuatnya disegani oleh berbagai kalangan, termasuk tokoh nasional dan ulama.
Ia memandang bahwa kemerdekaan sejati hanya bisa diraih jika perempuan turut serta dalam mencerdaskan bangsa.
Tonton: Selamat Jalan Antasari Azhar
Warisan dan Pengakuan Negara
Hingga kini, gagasan Rahmah El Yunusiyah tentang pendidikan perempuan masih menjadi inspirasi. Lembaga Diniyah Puteri yang ia dirikan tetap eksis dan terus melahirkan generasi perempuan berdaya di berbagai bidang.
Atas jasa-jasanya, pemerintah Indonesia melalui Keputusan Presiden yang diumumkan pada 10 November 2025 menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Hajjah Rahmah El Yunusiyah.
Pengakuan ini menjadi wujud penghormatan atas perjuangan panjang seorang pendidik yang memperjuangkan kesetaraan dan kemajuan perempuan Indonesia. Warisannya mengajarkan bahwa pendidikan adalah pintu utama menuju kemerdekaan yang sesungguhnya.
Selanjutnya: Fenomena Bulan Pagi Hari: Penjelasan Ilmiah Last Quarter Moon
Menarik Dibaca: Kenalan dengan Malware Android Herodotus, Bisa Menguras Saldo di Rekening Bank
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













