kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.267.000   -15.000   -0,66%
  • USD/IDR 16.645   15,00   0,09%
  • IDX 8.087   -6,05   -0,07%
  • KOMPAS100 1.127   1,87   0,17%
  • LQ45 826   2,99   0,36%
  • ISSI 282   -0,40   -0,14%
  • IDX30 434   0,86   0,20%
  • IDXHIDIV20 502   3,25   0,65%
  • IDX80 127   0,64   0,51%
  • IDXV30 137   0,78   0,57%
  • IDXQ30 139   -0,18   -0,13%
SOSOK /

Miliarder John dan Laura Arnold Donasikan Separuh Kekayaan


Selasa, 28 Oktober 2025 / 15:55 WIB
Miliarder John dan Laura Arnold Donasikan Separuh Kekayaan
ILUSTRASI. Miliarder John dan Laura Arnold Donasikan Separuh Kekayaan.

Sumber: Fortune,Fortune | Editor: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Pasangan miliarder asal Amerika Serikat, John dan Laura Arnold, kembali menjadi sorotan publik setelah mengumumkan bahwa mereka telah menyumbangkan lebih dari setengah kekayaannya untuk kegiatan filantropi.

Mengutip Fortune, langkah ini menempatkan keduanya di antara sedikit miliarder yang benar-benar memenuhi komitmen The Giving Pledge, sebuah gerakan yang digagas Bill Gates dan Warren Buffett untuk mendorong para miliarder mendonasikan sebagian besar harta mereka bagi kepentingan sosial.

Baca Juga: Zhong Shanshan: Orang Terkaya di China, Raja Air Minum Kemasan

Komitmen Filantropi Sejak Dini

John Arnold, mantan trader energi di Enron yang kemudian mendirikan hedge fund miliknya sendiri, dan istrinya Laura Arnold, telah lama dikenal karena aktivitas sosial mereka.

Melalui lembaga Arnold Ventures, pasangan ini berfokus pada pembiayaan riset dan kebijakan publik di bidang pendidikan, keadilan sosial, kesehatan, dan ekonomi.

Menurut laporan Fortune, mereka berdua telah menyalurkan sebagian besar kekayaan yang diperkirakan mencapai 2,9 miliar dolar AS untuk berbagai proyek sosial yang terukur dan berbasis data.

Langkah ini menjadikan John dan Laura Arnold sebagai contoh nyata dari konsep “giving while living” atau memberi selagi hidup, bukan setelah meninggal dunia.

Mereka percaya bahwa dengan menyalurkan dana saat ini, dampaknya dapat dirasakan lebih cepat dan efektif bagi masyarakat luas.

Filosofi Memberi yang Berbeda

Dalam wawancaranya dengan Fortune, pasangan Arnold menekankan bahwa filantropi seharusnya tidak hanya berupa donasi besar tanpa tujuan jelas.

Mereka berupaya memastikan bahwa setiap dana yang disalurkan memiliki dampak nyata dengan cara membiayai penelitian dan mendorong reformasi kebijakan publik.

Pendekatan ini menunjukkan bahwa kekayaan dapat menjadi alat perubahan sosial yang sistematis jika dikelola dengan visi jangka panjang.

John Arnold menjelaskan bahwa mereka berdua ingin memastikan setiap dolar yang digunakan untuk kebaikan membawa hasil yang dapat diukur.

Oleh karena itu, Arnold Ventures dirancang seperti lembaga riset yang berfokus pada bukti dan hasil nyata, bukan sekadar amal tradisional.

Bagian dari Gerakan The Giving Pledge

Komitmen pasangan ini juga merupakan bagian dari gerakan The Giving Pledge, yang mengundang para miliarder dunia untuk menyumbangkan sedikitnya 50 persen kekayaannya.

Namun, seperti disampaikan Fortune, John dan Laura Arnold termasuk di antara segelintir peserta yang telah benar-benar menunaikan janji tersebut saat masih hidup.

Langkah mereka menjadi inspirasi bagi banyak dermawan lain untuk berkontribusi secara langsung, bukan sekadar simbolik.

Tonton: Umrah Mandiri Ditentang, Asosiasi Penyelenggara Umrah Akan Gugat ke MK

Inspirasi bagi Dunia Filantropi Modern

Tindakan pasangan Arnold memberikan pelajaran penting bahwa kekayaan tidak hanya dapat menjadi simbol kesuksesan pribadi, tetapi juga alat untuk menciptakan perubahan nyata.

Dengan pendekatan yang berbasis riset dan transparansi, mereka berhasil menunjukkan bahwa memberi bukan hanya tentang nominal, tetapi juga tentang tanggung jawab sosial yang berkelanjutan.

Langkah John dan Laura Arnold menegaskan bahwa filantropi modern tidak lagi sekadar memberi, melainkan tentang menciptakan sistem yang memastikan keberlanjutan dampak positif setelah dana disalurkan.

Selanjutnya: Ekonomi Global: Peringkat Negara dengan Utang Terbesar di Dunia 2025

Menarik Dibaca: Camilan Sehat yang Cocok Dikonsumsi saat Diet, Ini Daftarnya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×