Sumber: CNBC | Editor: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Keluarga Walton, pemilik raksasa ritel asal Amerika Serikat, Walmart, terus memperkokoh posisi mereka sebagai keluarga terkaya di dunia pada tahun 2025.
Dengan estimasi kekayaan mencapai US$ 482 miliar, keluarga ini menerapkan strategi pengelolaan kekayaan yang kompleks namun efisien untuk menjaga pertumbuhan aset di tengah fluktuasi pasar global.
Lonjakan harga saham Walmart sebesar 25% sepanjang tahun ini telah mendorong kapitalisasi pasar perusahaan menuju angka US$ 1 triliun.
Baca Juga: Dominasi Scale AI: Peran Keluarga dan Strategi Alexandr Wang di Meta
Meskipun anggota keluarga Walton tidak lagi terlibat langsung dalam operasional harian perusahaan, mereka masih menguasai 45% saham di peritel terbesar di Amerika tersebut.
Mengenal Model Investasi Hub and Spoke
Dalam mengelola dana yang masif, keluarga Walton mengadopsi struktur yang dikenal sebagai model hub and spoke.
Strategi ini menempatkan satu entitas sebagai pusat kendali investasi utama, sementara anggota keluarga secara individu memiliki kantor investasi sendiri untuk mengejar minat yang lebih spesifik.
Melansir CNBC, pusat dari ekosistem keuangan ini adalah Walton Enterprises. Firma investasi yang beroperasi secara tertutup ini bertindak sebagai pusat (hub) untuk pengelolaan saham mayoritas di Walmart serta kegiatan filantropi besar.
Model ini memungkinkan keluarga Walton untuk mendapatkan manfaat dari skala ekonomi yang besar, termasuk akses ke dana ekuitas swasta (private equity) dan modal ventura (venture capital) kelas atas yang sulit dijangkau oleh investor individu.
Sejumlah ahli manajemen kekayaan menilai bahwa struktur ini mirip dengan model yang dipelopori oleh keluarga Rockefeller.
Dengan menyatukan sumber daya di entitas pusat, keluarga dapat menekan biaya layanan akuntansi, perpajakan, dan manajemen properti, sembari tetap memberikan kebebasan bagi generasi penerus untuk beralih ke sektor yang mereka minati.
Baca Juga: Li Ka-shing Rombak CK Hutchison, Restrukturisasi di Tengah Rivalitas AS-China
Diversifikasi Melalui Kantor Keluarga Individu
Sementara Walton Enterprises fokus pada aset konservatif seperti ETF dan obligasi, generasi kedua dan ketiga keluarga Walton menggunakan kantor keluarga (family office) masing-masing untuk melakukan taruhan yang lebih berisiko dan modern.
Berdasarkan data yang dilansir CNBC, berikut adalah beberapa portofolio investasi individu anggota keluarga Walton:
- Rob Walton: Putra sang pendiri, Sam Walton, mengakuisisi tim NFL Denver Broncos senilai US$ 4,65 miliar pada tahun 2022. Ia juga mengelola kekayaan melalui Madrone Capital Partners.
- Lukas Walton: Melalui Builders Vision, ia telah melakukan investasi dampak (impact investment) senilai US$ 15 miliar dalam satu dekade terakhir, dengan fokus pada bahan bakar berkelanjutan dan konservasi laut.
- Tom dan Steuart Walton: Menggunakan firma RZC Investments untuk mendanai proyek gaya hidup dan infrastruktur, termasuk taman sepeda gunung di Arkansas.
- Christy Walton: Berinvestasi dalam upaya konservasi laut dan peternakan ramah lingkungan melalui Innovaciones Alumbra.
Pemisahan ini memungkinkan keluarga untuk melakukan diversifikasi ke sektor-sektor baru seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence), energi bersih, dan olahraga tanpa mengganggu stabilitas aset utama di pusat.
Tantangan Transisi Antargenerasi
Transisi kekayaan dari generasi kedua ke generasi ketiga sering kali menjadi periode yang krusial bagi kantor keluarga tunggal.
Para konsultan investasi mencatat bahwa tantangan terbesar muncul ketika nilai-nilai dan prioritas anggota keluarga mulai beragam.
Generasi yang lebih muda cenderung lebih vokal terhadap isu lingkungan dan sosial dibandingkan generasi pendahulunya.
Dikutip dari CNBC, keluarga Walton mulai memberikan otoritas lebih besar kepada generasi cucu Sam Walton. Setahun yang lalu, mereka diberikan hak suara atas kepemilikan saham Walmart keluarga.
Langkah ini dipandang sebagai upaya untuk menjaga keutuhan keluarga sembari mengakomodasi perubahan arah investasi ke sektor teknologi dan isu global lainnya.
Tonton: Efektivitas Subsidi LPG 3 Kg: Perpres Baru Perlu Pengawasan
Strategi Penjualan Saham yang Terukur
Keluarga Walton juga menunjukkan kemahiran dalam memonetisasi sebagian kepemilikan mereka tanpa kehilangan kendali atas perusahaan.
Sejak awal tahun 2020, keluarga ini dan dana perwalian mereka dilaporkan telah menjual saham Walmart senilai US$ 25,3 miliar.
Hasil penjualan tersebut kemudian dialirkan ke berbagai instrumen investasi di luar ritel. Langkah ini dianggap sebagai praktik manajemen risiko yang sehat, mengingat besarnya eksposur kekayaan mereka terhadap satu emiten.
Penempatan modal pada sektor-sektor masa depan seperti startup teknologi dan keberlanjutan memastikan bahwa kekayaan keluarga tetap relevan dengan perkembangan ekonomi global di tahun-tahun mendatang.
Efektivitas model hub and spoke yang diterapkan keluarga Walton menjadi tolok ukur bagi banyak keluarga ultra-high-net-worth lainnya di dunia.
Dengan menggabungkan efisiensi biaya di tingkat pusat dan fleksibilitas investasi di tingkat individu, mereka berhasil menjaga warisan Sam Walton tetap tumbuh melintasi berbagai generasi dan siklus ekonomi.
Selanjutnya: Portofolio Kripto Keluarga Trump Anjlok, WLFI Turun Lebih dari 40% pada 2025
Menarik Dibaca: Promo Alfamart Kebutuhan Dapur 16-31 Desember 2025, Beli 1 Gratis 1 Kaldu Sedaap
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













