kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.367.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.741   31,00   0,19%
  • IDX 8.399   32,43   0,39%
  • KOMPAS100 1.165   6,18   0,53%
  • LQ45 848   5,56   0,66%
  • ISSI 292   1,35   0,46%
  • IDX30 446   4,15   0,94%
  • IDXHIDIV20 513   2,69   0,53%
  • IDX80 131   0,66   0,51%
  • IDXV30 138   0,36   0,26%
  • IDXQ30 141   1,02   0,73%
SOSOK /

Kisah Alain & Gerard Wertheimer, Sang Pewaris Bisnis Mewah Chanel


Rabu, 12 November 2025 / 08:41 WIB
Kisah Alain & Gerard Wertheimer, Sang Pewaris Bisnis Mewah Chanel
ILUSTRASI. Alain & Gerard Wertheimer, Sang Pewaris Bisnis Mewah Chanel

Sumber: CPP Luxury,Business of Fashion,Business of Fashion | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Merek mewah Chanel saat ini dikendalikan oleh kakak beradik Alain & Gerard Wertheimer. Keduanya merupakan pewaris bisnis Chanel yang dibangun oleh kakek mereka.

Sang kakak, Alain Ernest Wertheimer lahir pada 28 September 1948. Sedangkan sang adik, Gerard Paul Philippe Wertheimer lahir pada 17 April 1951. Keduanya berasal dari Prancis.

Keduanya saat ini sama-sama mengendalikan House of Chanel, salah satu merek mewah paling berpengaruh di dunia. Bisnis keluarga ini dikenal sangat tertutup terhadap publik.

Baca Juga: Kisah Tim Berners-Lee, Penemu WWW yang Tidak Mengejar Kekayaan

Profil Wertheimer Bersaudara

Alain dan Gerard adalah cucu Pierre Wertheimer, yang sejak awal menjalin kemitraan bisnis dengan Gabrielle “Coco” Chanel di bidang parfum pada tahun 1924. Ayah mereka, Jacques Wertheimer, melanjutkan kepemilikan keluarga atas Chanel.

Alain dan Gerard tumbuh dalam lingkungan bisnis produk mewah, pacuan kuda, dan kebun anggur. Deretan kebiasaan mewah itu kemudian menjadi bagian dari identitas mereka.

Alain belajar di University of Paris. Sayangnya, tidak ada catatan publik yang jelas mengenai disiplin ilmu apa yang dipelajarinya. 

Hal yang sama juga terjadi pada Gerard. Beberapa sumber menyebut bahwa ia pernah berkuliah di University of Paris. 

Gaya hidup sangat tertutup dan fokus pada bisnis keluarga, detail akademik mereka sepertinya sengaja tidak banyak dipublikasikan secara terbuka.

Baca Juga: CEO IBM Arvind Krishna: Dari India Pimpin Raksasa Teknologi Dunia

Masuk ke Tubuh Chanel

Mengutip CPP Luxury, mereka secara bertahap mengambil alih manajemen operasional Chanel. Misalnya, pada awal 1970-an Alain mulai terlibat lebih aktif dalam pengelolaan perusahaan keluarga. Salah satu sumber menyebut bahwa Alain mengambil alih peran operasional sekitar tahun 1974.

Salah satu titik penting yang sering disebut adalah pengangkatan Karl Lagerfeld sebagai creative director Chanel pada tahun 1983, yang kemudian merevitalisasi citra merek Chanel secara global. 

Setelah Jacques Wertheimer wafat pada pertengahan 1990-an, Alain dan Gerard secara resmi menjadi pemilik utama Chanel. Perubahan kepemimpinan ini menandai era baru ekspansi dan peningkatan performa merek. 

Sekarang, Alain dan Gerard menjadi pemilik bersama Chanel dan generasi ketiga yang menjalankan perusahaan barang mewah tersebut.

Alain bekerja di New York sebagai Chairman global Chanel, dan dikenal sebagai figur yang memimpin strategi utama Chanel. Sementara itu, Gerard berbasis di Jenewa dan memegang tanggung jawab fokus pada divisi-jam tangan & perhiasan, serta pengawasan bisnis di Eropa.

Baca Juga: Forrest Li: Otak di Balik Garena dan Shopee, Salah Satu Orang Terkaya di Singapura

Meningkatkan Level Chanel

Di bawah kakak beradik ini, Chanel tetap menjadi perusahaan tertutup (privately held) yang tidak tercatat di bursa. Business of Fashion mencatat, keluarga Wertheimer memiliki struktur holding yang kompleks untuk kepemilikan global dan tidak dipublikasikan ke publik.

Salah satu cara keduanya untuk meningkatkan level Chanel adalah mengurangi outlet penjualan. Langkah ini dilakukan Alain di awal kepemimpinannya pada sekitar tahun 1974.

Langkah ini dilakukan agar Chanel terlihat lebih eksklusif dan menghindari over-exposure. Di akhir era 1970-an, Chanel mulai fokus lebih serius ke ready-to-wear fashion.

Alain juga pernah menyatakan bahwa keluarga mereka sengaja tidak melisensikan nama Chanel ke produk massal yang murah, karena itu bisa menurunkan prestige merek.

Untuk memperkuat bisnis utama, keluarga Wertheimer mengakuisisi kebun anggur seperti Château Rauzan‑Ségla (1994) dan Château Canon (1996) sebagai bagian dari portofolio. 

Mengutip FashionNetwork, keluarga mewah ini juga mengembangkan portofolio investasi melalui bisnis keluarga mereka, seperti investasi di bank investasi, ritel produk kecantikan, dan teknologi melalui Mousse Partners.

Baca Juga: 10 Orang Terkaya di Industri Fashion Dunia Tahun 2025

Masuk Jajaran Orang Terkaya di Dunia

Bloomberg Linea, dividen yang dibayarkan ke keluarga Wertheimer pada tahun 2023 mencapai US$5,7 miliar. Jika ditotal sejak tahun 2021, keluarga Wertheimer mengantongi lebih dari US$12 miliar selama tiga tahun.

Sementara itu, catatan Forbes Real-Time Billionaires List per tanggal 12 November 2025 menunjukkan bahwa Alain dan Gerard memiliki kekayaan US$39,8 miliar. Keduanya mengisi peringkat 46 dan 47 dalam daftar orang terkaya di dunia.

Jika melihat popularitas Chanel yang belum kunjung luntur, posisi keduanya di jajaran orang terkaya di dunia sepertinya belum akan merosot dalam waktu dekat.

Baca Juga: Kagemasa Kozuki, Pendiri Konami Group yang Kuasai Pasar Game Global

Selanjutnya: Tengok Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Rabu (12/11) UBS, GALERI 24

Menarik Dibaca: Dynamite Kiss dan 6 Drakor Romantis Tentang Si Kaya dan Si Miskin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×