Sumber: Business Insider Africa | Editor: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Naguib Sawiris, miliarder asal Mesir yang dikenal sebagai orang terkaya di Afrika Utara, kembali menjadi sorotan setelah kekayaannya turun di bawah US$10 miliar.
Penurunan ini terjadi seiring dengan merosotnya harga emas di pasar global dan menurunnya valuasi saham perusahaan tambang miliknya.
Mengutip dari Business Insider Africa, Sawiris kehilangan lebih dari US$170 juta hanya dalam waktu kurang dari satu bulan.
Baca Juga: Mengenal Thomson Reuters: Pionir Informasi Digital dan Strategi Masa Depan
Kekayaan Turun Akibat Harga Emas Melemah
Kekayaan bersih Naguib Sawiris menurun dari US$10 miliar menjadi sekitar US$9,83 miliar sejak awal Oktober 2025.
Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh anjloknya harga emas dunia yang merupakan salah satu aset utama dalam portofolio investasinya.
Sawiris dikenal sebagai salah satu investor global paling berpengaruh di sektor pertambangan emas.
Melalui perusahaan investasinya yang bernama La Mancha, ia memiliki kepemilikan besar di beberapa perusahaan tambang emas ternama di dunia.
Ketika harga emas melemah, nilai portofolio La Mancha otomatis ikut turun dan berdampak langsung pada total kekayaannya.
Kinerja Perusahaan La Mancha
La Mancha, perusahaan investasi milik Naguib Sawiris, memiliki portofolio dengan nilai sekitar US$2,44 miliar.
Perusahaan ini memegang saham besar di dua perusahaan tambang utama, yaitu Endeavour Mining dan Evolution Mining.
Kedua perusahaan tersebut tercatat memproduksi sekitar 751 kilogram emas dan 76 kilogram tembaga sepanjang tahun ini, sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pada bulan Oktober, La Mancha juga menambah kepemilikan sahamnya di Greenheart Gold Inc. sebanyak dua juta lembar, sehingga total kepemilikannya meningkat menjadi sekitar lima persen.
Langkah ini menunjukkan bahwa Sawiris tetap optimis terhadap potensi jangka panjang sektor pertambangan emas, meskipun harga komoditas tersebut tengah melemah.
Dampak Pasar Global terhadap Kekayaan Sawiris
Harga emas dunia sempat menembus rekor di atas US$4.350 per ons pada awal tahun ini, namun kemudian turun ke bawah US$4.000 per ons dalam beberapa minggu terakhir.
Penurunan ini terjadi karena investor global mulai mengurangi ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga di Amerika Serikat, yang sebelumnya menjadi faktor pendorong utama kenaikan harga logam mulia tersebut.
Sawiris yang selama ini dikenal sebagai pendukung kuat investasi emas, sebelumnya diuntungkan oleh kenaikan harga emas selama paruh pertama tahun ini.
Namun, pelemahan pasar yang terjadi belakangan ini berdampak langsung pada nilai kekayaan pribadinya yang sebagian besar tertanam di sektor pertambangan.
Ekspansi ke Sektor Properti
Selain aktif di dunia pertambangan, Naguib Sawiris juga memiliki investasi besar di sektor properti melalui perusahaannya, Ora Developers.
Pada bulan Mei 2025, perusahaan tersebut meluncurkan proyek Bayn di Uni Emirat Arab dengan nilai investasi mencapai US$10 miliar.
Tonton: Dinonaktifkan, Ahmad Sahroni, Nafa Urbach dan Eko Patrio Tetap Anggota DPR
Proyek ini merupakan kompleks hunian mewah di kawasan pesisir yang menandai ekspansi Sawiris ke pasar properti premium Timur Tengah.
Langkah ini menunjukkan diversifikasi strategis yang dilakukan Sawiris dalam menjaga stabilitas portofolionya.
Dengan kombinasi bisnis tambang, properti, dan investasi global lainnya, ia terus memperkuat posisinya sebagai salah satu pengusaha paling berpengaruh di kawasan Afrika dan Timur Tengah.
Tetap Bertahan di Daftar Miliarder Dunia
Meskipun kekayaannya turun hingga di bawah US$10 miliar, Naguib Sawiris masih mempertahankan posisinya sebagai salah satu miliarder papan atas di Afrika.
Ia tetap menjadi sosok penting dalam sektor investasi global dengan jaringan bisnis yang tersebar di berbagai negara.
Penurunan ini diperkirakan bersifat sementara karena nilai aset pertambangan dan properti miliknya masih memiliki potensi pemulihan dalam jangka menengah.
Sawiris juga dikenal sebagai investor dengan pandangan jangka panjang yang selalu memanfaatkan momentum pasar untuk memperluas portofolio investasinya.
Selanjutnya: Industri Tekstil Dorong Efisiensi dan Daya Saing Lewat Kolaborasi dengan Pemerintah
Menarik Dibaca: Poco C85 Resmi Meluncur, Usung RAM 16GB untuk Performa Gaming Maksimal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













