kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.354.000   33.000   1,42%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%
SOSOK /

Jejak Investasi Buffett: Terbaik dan Terburuk Sepanjang Karier Investasinya


Jumat, 24 Oktober 2025 / 11:19 WIB
Jejak Investasi Buffett: Terbaik dan Terburuk Sepanjang Karier Investasinya
ILUSTRASI. Jejak Investasi Buffett: Terbaik dan Terburuk Sepanjang Karier Investasinya.

Sumber: Yahoo Finance | Editor: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Warren Buffett, investor legendaris sekaligus CEO Berkshire Hathaway, berencana mengundurkan diri dari jabatannya pada akhir tahun ini. 

Kabar tersebut mengejutkan banyak pihak karena pria berusia 94 tahun itu sebelumnya pernah menyatakan tidak memiliki rencana untuk pensiun. 

Dilansir dari Yahoo Finance, Buffett memimpin Berkshire sejak tahun 1965 ketika perusahaan itu masih bergerak di bidang tekstil, sebelum mengubahnya menjadi konglomerat besar dengan portofolio investasi di berbagai sektor.

Baca Juga: Kisah Jan Koum, Pendiri WhatsApp dari Keluarga Yahudi Miskin Ukraina

Selama hampir enam dekade kepemimpinannya, Buffett berhasil menjadikan Berkshire Hathaway simbol kesuksesan di dunia investasi. Ia dikenal luas dengan filosofi membeli perusahaan berkualitas pada harga wajar dan menahan saham dalam jangka panjang. 

Mengutip dari Yahoo Finance, berikut adalah rangkuman beberapa investasi terbaik dan terburuk Buffett selama menjabat sebagai CEO Berkshire Hathaway.

Investasi Terbaik Warren Buffett

  • National Indemnity dan National Fire & Marine

Dibeli pada tahun 1967, kedua perusahaan asuransi ini menjadi fondasi penting bagi model bisnis Berkshire. Dana premi yang bisa diinvestasikan sejak polis diterbitkan hingga klaim dibayarkan memberikan modal besar untuk investasi lain.

Kini, divisi asuransi Berkshire telah berkembang pesat dengan portofolio mencakup Geico, General Reinsurance, dan sejumlah perusahaan asuransi besar lainnya.

  • American Express, Coca-Cola, dan Bank of America

Buffett membeli saham-saham ini ketika pasar sedang meragukan prospek mereka. Keputusan tersebut terbukti tepat karena kini nilai kolektif ketiganya telah meningkat lebih dari US$100 miliar dibanding harga pembelian awal, belum termasuk dividen besar yang diterima setiap tahun.

  • Apple Inc.

Meskipun sempat ragu dengan saham teknologi, Buffett mulai membeli saham Apple pada tahun 2016 karena memahami perusahaan itu sebagai produsen barang konsumen dengan basis pelanggan setia.

Investasi senilai lebih dari US$31 miliar tersebut tumbuh hingga mencapai nilai puncak sekitar US$174 miliar sebelum ia mulai menjual sebagian kepemilikannya.

  • BYD

Atas rekomendasi mendiang Charlie Munger, Buffett membeli saham BYD, pabrikan kendaraan listrik asal Tiongkok, senilai US$232 juta pada tahun 2008.

Nilainya sempat melonjak menjadi lebih dari 9 miliar dolar AS sebelum sebagian dijual. Hingga kini, kepemilikan Berkshire di BYD masih bernilai sekitar US$1,8 miliar.

Baca Juga: Ki Anom Suroto Wafat Usia 77 Tahun, Simak Profil Singkat Sang Dalang Kondang Ini

  • See’s Candy

Pembelian See’s Candy pada tahun 1972 menjadi salah satu keputusan paling berpengaruh dalam karier Buffett.

Munger meyakinkannya bahwa membeli bisnis bagus dengan harga pantas lebih bijak daripada membeli bisnis biasa dengan harga murah.

Investasi sebesar US$25 juta ini menghasilkan laba sebelum pajak hingga lebih dari US$1,6 miliar hanya dalam beberapa dekade.

  • Berkshire Hathaway Energy

Unit energi ini menjadi sumber pendapatan stabil bagi konglomerat tersebut. Berkshire membeli MidAmerican Energy pada tahun 2000 dengan nilai US$2,1 miliar sebelum berganti nama menjadi Berkshire Hathaway Energy.

Perusahaan ini kini menjadi kontributor besar dengan laba mencapai lebih dari US$3,7 miliar pada tahun 2024.

Investasi Terburuk Warren Buffett

  • Berkshire Hathaway (Tekstil)

Ironisnya, investasi awal Buffett pada pabrik tekstil yang kemudian menjadi cikal bakal konglomeratnya justru termasuk keputusan yang ia anggap keliru.

Bisnis tekstil tersebut terus merugi hingga akhirnya ditutup pada 1985. Namun, dari sinilah ia mendapatkan modal awal untuk membangun kerajaan investasinya yang kini bernilai ratusan miliar dolar AS.

  • Dexter Shoe Co.

Pembelian perusahaan sepatu asal Maine ini pada tahun 1993 menjadi kesalahan yang sering diakui Buffett.

Ia menukar saham Berkshire senilai US$433 juta untuk membeli bisnis yang akhirnya gagal bersaing. Menurutnya, keputusan tersebut setara dengan memberikan sebagian kepemilikan Berkshire untuk aset yang tak berharga.

  • Kesempatan yang Hilang

Buffett juga mengakui bahwa beberapa kesalahan terburuknya bukan berasal dari investasi yang dilakukan, melainkan dari peluang yang dilewatkan.

Ia tidak berinvestasi di Amazon, Google, atau Microsoft saat masih di tahap awal, dan juga menyesal tidak membeli saham Walmart yang kini nilainya bisa mencapai miliaran dolar AS.

Tonton: Di Balik Langkanya Emas Batangan: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

  • Menjual Saham Bank Terlalu Cepat

Menjelang pandemi COVID-19, Buffett menjual sebagian besar saham bank yang dimiliki Berkshire, termasuk Wells Fargo dan JP Morgan, karena merasa kurang yakin terhadap kinerjanya.

Namun, harga saham kedua bank tersebut justru melonjak lebih dari dua kali lipat setelah penjualan dilakukan.

  • Blue Chip Stamps

Pada tahun 1970, Buffett dan Munger membeli perusahaan hadiah pelanggan Blue Chip Stamps yang saat itu memiliki penjualan besar. Namun, bisnis tersebut perlahan memudar karena sistem hadiah mulai ditinggalkan konsumen.

Meski begitu, dana dari Blue Chip kemudian digunakan untuk membeli See’s Candy, Wesco Financial, dan Precision Castparts, tiga akuisisi yang terbukti sangat menguntungkan bagi Berkshire.

Selanjutnya: Suku Bunga Deposito Digital SeaBank per Oktober 2025, Setoran Mulai Rp 1 Juta

Menarik Dibaca: Jadwal French Open 2025: Alwi, Fajar/Fikri, dan Sabar/Reza Tatap Semifinal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×