kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.464.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.704   22,00   0,13%
  • IDX 8.686   36,81   0,43%
  • KOMPAS100 1.194   2,51   0,21%
  • LQ45 854   1,47   0,17%
  • ISSI 310   2,31   0,75%
  • IDX30 438   -2,03   -0,46%
  • IDXHIDIV20 505   -3,69   -0,72%
  • IDX80 134   0,58   0,44%
  • IDXV30 139   0,23   0,16%
  • IDXQ30 139   -0,99   -0,71%
SOSOK /

CEO Microsoft AI, Mustafa Suleyman, Beberkan Perbedaan Filosofi Microsoft dan Meta


Selasa, 16 Desember 2025 / 12:37 WIB
CEO Microsoft AI, Mustafa Suleyman, Beberkan Perbedaan Filosofi Microsoft dan Meta
ILUSTRASI. CEO Microsoft AI dan salah satu pendiri Google DeepMind, Mustafa Suleyman (Dok./mustafa-suleyman.ai)

Sumber: Times of India,Bloomberg | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - CEO Microsoft AI, Mustafa Suleyman, angkat bicara soal ketatnya persaingan perebutan talenta kecerdasan buatan (AI) di Silicon Valley.

Dalam pernyataannya, Suleyman secara terbuka mempertanyakan strategi yang diterapkan Meta Platforms, induk perusahaan Facebook, yang dikenal agresif menawarkan paket kompensasi bernilai fantastis untuk merekrut para insinyur dan peneliti AI top dunia.

Berbicara di Bloomberg Podcasts, Suleyman mengkritik pendekatan CEO Meta Mark Zuckerberg yang dinilainya terlalu berfokus pada perekrutan individu, bukan membangun tim yang solid.

Tidak hanya itu, ia juga menyinggung laporan soal bonus tanda tangan (signing bonus) hingga US$100 juta yang ditawarkan Meta kepada para insinyur AI.

“Saya pikir Zuck mengambil pendekatan tertentu yang melibatkan perekrutan banyak individu, bukan menciptakan sebuah tim, dan saya rasa itu bukan pendekatan yang tepat,” ujar Suleyman, seperti dikutip Times of India.

Laporan lain bahkan menyebutkan bahwa beberapa peneliti AI level atas menerima bonus tanda tangan hingga US$250 juta.

Baca Juga: Pendiri DeepSeek Liang Wenfeng Raup Hampir 40 Juta Yuan dari IPO Moore Threads

Microsoft AI Tak Akan Ikuti Perang Gaji

Suleyman menegaskan bahwa Microsoft AI tidak akan meniru strategi tersebut. Baginya, angka kompensasi yang ditawarkan Meta berada di level yang sulit ditandingi oleh perusahaan lain.

"Saya rasa tidak ada siapa pun yang benar-benar menyamai angka-angka tersebut,” kata Suleyman.

Sebagai gantinya, Microsoft AI memilih fokus pada perekrutan yang lebih selektif, membangun budaya tim yang kuat, serta mengembangkan organisasi secara bertahap dan berkelanjutan.

Pendekatan ini diyakini lebih efektif dalam jangka panjang dibandingkan mengandalkan insentif finansial semata.

Baca Juga: 10 Orang Terkaya di Dunia Awal Desember 2025: Larry Ellison Geser Larry Page

Perebutan Telenta AI di Silicon Valley

Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah laporan media menyebut Meta telah melakukan ‘poaching’ atau membajak insinyur dan peneliti AI terkemuka dengan bayaran jutaan dolar.

Persaingan ini semakin memanas seiring meningkatnya kebutuhan perusahaan teknologi besar akan talenta AI kelas dunia.

Microsoft sendiri merekrut Mustafa Suleyman dari Google DeepMind. Namun, Suleyman menegaskan bahwa tidak ada kesepakatan ‘no poach’ dalam proses tersebut.

Selain perekrutan individu, Meta juga melakukan investasi strategis untuk memperkuat posisinya di bidang AI. Meta menggelontorkan dana sebesar US$14,3 miliar ke Scale AI, sekaligus merekrut CEO perusahaan tersebut, Alexandr Wang, awal tahun ini.

Tak jauh beda, Google juga menginvestasikan US$2,4 miliar untuk mengakuisisi para pemimpin di balik platform AI coding Windsurf.

Jika Meta memilih jalur agresif dengan kompensasi superbesar dan perekrutan individu, Microsoft AI justru menekankan pembangunan tim, budaya kerja, dan pertumbuhan jangka panjang.

Baca Juga: Idan Ofer & Eyal Ofer: Mengulas Portofolio Bisnis Dua Orang Terkaya di Israel

Selanjutnya: Simak Profil Emiten PPRE: Laba Naik Signifikan hingga Kontrak Terbaru

Menarik Dibaca: Nikmati 15 Promo Makanan & Minuman HUT BRI ke-130, J.CO hingga Marugame Harga Spesial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

×