CEO Ford Jim Farley Akui Keunggulan Xiaomi SU7: Ini Apple dari China

Selasa, 09 Desember 2025 / 11:14 WIB

ILUSTRASI. CEO Ford, Jim Farley

Sumber: Ford,Car News China,Car News China | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Cara unik diambil oleh CEO Ford, Jim Farley, untuk mengetahui kemampuan dan keunggulan mobil listrik buatan China yang kini mulai menguasai pasar.

Farley terang-terangan menggunakan kendaraan listrik buatan China untuk perjalanan hariannya, termasuk Xiaomi SU7.

Statusnya sebagai CEO Ford tidak membuat Farley mengakui keunggulan kompetitor. Dirinya bahkan menyebut mobil listrik Xiaomi tersebut menawarkan pengalaman digital yang sekelas dengan produk Apple.

"Saya sangat terkesan dengan Xiaomi. Tidak heran mereka begitu sukses. Mereka adalah Apple dari China,” ujar Farley dalam wawancara bersama media Argentina, La Nación.

Dengan bangga, Farley menjelaskan keunggulan sistem digital Xiaomi SU7, seperti teknologi pengenalan wajah, asisten kecerdasan buatan (AI) di dalam kabin, dan kemampuan akselerasi 0-100 km/jam hanya dalam tiga detik.

"Anda masuk ke mobil dengan ponsel Anda tanpa perlu pairing karena sistemnya otomatis mengenali. Ada teknologi pengenalan wajah, asisten AI di dalam kabin, dan akselerasi 0100 km/jam hanya dalam tiga detik. Rasanya seperti mengendarai Porsche Taycan," lanjutnya, seperti dikutip Car News China (3/12/2025).

Mengakui Kekalahan Ford

**Mobil listrik Xiaomi SU7**

**© Foto oleh Sipa USA via Reuters**

Farley sudah beberapa kali mengakui bahwa produsen China jauh lebih maju secara teknologi. Saat merekrut Doug Field, mantan chief engineer Tesla Model 3 dan eks anggota proyek mobil Apple, fakta mengungkap bahwa teknologi Ford tertinggal 25 tahun.

"Doug bilang ke saya, 'Jim, sistem rilis suku cadang Anda, arsitektur IT, dan perangkat desain CAD tertinggal 25 tahun. Anda tidak bisa bersaing dengan BYD. Anda butuh keahlian nyata',” ungkap Farley.

Setelah berkunjung ke China tahun lalu, Farley memerintahkan tim manajemennya untuk memilih lima kendaraan listrik terbaik dari negara tersebut.

Semua mobil itu kemudian diterbangkan ke Chicago dan dikendarai menuju markas Ford di Michigan. Farley dan tim kini memakai kendaraan-kendaraan itu untuk kebutuhan harian demi memahami kompetisi secara lebih mendalam.

“Ford pernah tertinggal dari Jepang, Ford juga tertinggal dari Korea Selatan, jadi kami tidak boleh kembali tertinggal dari China,” tegas Farley.

Profil Jim Farley Sang CEO Ford

Jim Farley menjabat sebagai President & CEO Ford Motor Company sejak Oktober 2020. Sebelum bergabung ke Ford, Farley menghabiskan lebih dari satu dekade di Toyota.

Ia pernah menjabat sebagai group vice president dan general manager merek mewah Toyota, yaitu Lexus. Di sana, ia menangani penjualan, pemasaran, dan kepuasan pelanggan.

Selama di Toyota juga, ia terlibat dalam peluncuran merek baru, Scion, sebagai bagian dari strategi pemasaran dan penetrasi pasar

Farley bergabung ke Ford pada November 2007. Sejak saat itu, ia memegang sejumlah posisi penting internal. Mulai dari memimpin pemasaran global, penjualan, layanan, hingga posisi sebagai eksekutif yang bertanggung jawab atas pasar global Ford.

Selain memimpin Ford, ia juga menjabat sebagai anggota dewan direksi di Harley‑Davidson.

Ia dikenal sebagai pemimpin yang berani mengambil langkah agresif di era elektrifikasi, termasuk melakukan restrukturisasi besar-besaran dan mempercepat pengembangan kendaraan listrik Ford.

Menurut estimasi beberapa lembaga finansial seperti Quiver Quantitative, kekayaan Jim Farley hingga akhir tahun 2025 ada di kisaran US$51,4 juta. Sebagian besar berasal dari kepemilikan sahamnya di Ford.