Sumber: The Economic Times | Editor: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Benjamin Graham, seorang ekonom dan investor legendaris, dikenal sebagai "bapak value investing."
Karyanya yang paling terkenal, The Intelligent Investor, dianggap sebagai buku wajib bagi para investor.
Meskipun ditulis puluhan tahun lalu, prinsip-prinsip yang ia ajarkan tetap relevan hingga saat ini.
Baca Juga: AHY: Demo yang Destruktif Bakal Hambat Investasi
Berikut adalah enam pelajaran utama yang dapat dipetik dari buku tersebut, dirangkum dari media ekonomi, Economic Times.
Berinvestasi, Bukan Spekulasi
Graham menekankan perbedaan fundamental antara investasi dan spekulasi. Berinvestasi adalah tentang memiliki sebagian dari suatu bisnis dan berfokus pada kinerja jangka panjang perusahaan.
Sebaliknya, spekulasi adalah tentang mencoba mendapatkan keuntungan cepat dari pergerakan harga pasar jangka pendek. Seorang investor sejati fokus pada menciptakan kekayaan jangka panjang, bukan keuntungan instan.
Jadikan "Bapak Pasar" sebagai Mitra
Graham menggunakan analogi "Bapak Pasar" (Mr. Market) untuk menggambarkan pasar saham sebagai mitra bisnis yang suasana hatinya mudah berubah.
Terkadang Bapak Pasar sangat optimistis dan menawarkan harga tinggi, sementara di lain waktu ia pesimistis dan menawarkan harga rendah.
Investor yang cerdas tidak akan terpengaruh oleh suasana hati ini, melainkan memanfaatkan volatilitasnya untuk membeli saham ketika harganya rendah.
Jaga Margin Keamanan
"Margin of safety" atau "margin keamanan" adalah aturan emas bagi investor. Prinsip ini mengharuskan investor untuk membeli aset dengan harga yang jauh di bawah nilai intrinsiknya.
Margin ini berfungsi sebagai perlindungan terhadap kesalahan penilaian dan juga sebagai penyangga saat terjadi penurunan pasar yang tidak terduga.
Tonton: Manufaktur Indonesia Menggeliat, PMI Tembus 51,5 di Agustus 2025
Sesuaikan Gaya Investasi dengan Temperamen
Graham menganjurkan investor untuk memilih gaya investasi yang sesuai dengan temperamen, waktu, dan pengetahuan mereka, apakah itu gaya defensif atau agresif.
Setelah memilih gaya yang tepat, penting untuk tetap berpegang teguh pada rencana tersebut tanpa terpengaruh oleh tren sesaat.
Kendalikan Emosi
Salah satu pelajaran terpenting dari Graham adalah tidak membiarkan emosi seperti ketakutan dan keserakahan mendikte keputusan investasi.
Ia berpendapat bahwa disiplin dan rasionalitas adalah alat terpenting yang harus dimiliki oleh seorang investor untuk membuat keputusan yang bijaksana.
Fokus pada Jangka Panjang
Graham menekankan pentingnya menciptakan kekayaan jangka panjang melalui kesabaran dan bunga majemuk. Graham percaya bahwa sering melakukan perdagangan hanya akan menguntungkan pialang, bukan investor itu sendiri.
Oleh karena itu, kunci sukses adalah fokus pada pertumbuhan jangka panjang dan menghindari perdagangan yang tidak perlu.
Selanjutnya: BSI Fasilitasi Pembiayaan Booking Seat Travel Umrah
Menarik Dibaca: Mengulik Kandungan Nutrisi dan 5 Manfaat Makan Tomat bagi Kesehatan Tubuh
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News