kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.044.000   9.000   0,44%
  • USD/IDR 16.451   12,00   0,07%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%
SOSOK /

Bapak Value Investing: 6 Pelajaran dari Graham


Senin, 01 September 2025 / 15:28 WIB
Bapak Value Investing: 6 Pelajaran dari Graham
ILUSTRASI. Bapak Value Investing: 6 Pelajaran dari Graham.

Sumber: The Economic Times | Editor: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Benjamin Graham, seorang ekonom dan investor legendaris, dikenal sebagai "bapak value investing." 

Karyanya yang paling terkenal, The Intelligent Investor, dianggap sebagai buku wajib bagi para investor. 

Meskipun ditulis puluhan tahun lalu, prinsip-prinsip yang ia ajarkan tetap relevan hingga saat ini. 

Baca Juga: AHY: Demo yang Destruktif Bakal Hambat Investasi

Berikut adalah enam pelajaran utama yang dapat dipetik dari buku tersebut, dirangkum dari media ekonomi, Economic Times.

Berinvestasi, Bukan Spekulasi

Graham menekankan perbedaan fundamental antara investasi dan spekulasi. Berinvestasi adalah tentang memiliki sebagian dari suatu bisnis dan berfokus pada kinerja jangka panjang perusahaan. 

Sebaliknya, spekulasi adalah tentang mencoba mendapatkan keuntungan cepat dari pergerakan harga pasar jangka pendek. Seorang investor sejati fokus pada menciptakan kekayaan jangka panjang, bukan keuntungan instan.

Jadikan "Bapak Pasar" sebagai Mitra

Graham menggunakan analogi "Bapak Pasar" (Mr. Market) untuk menggambarkan pasar saham sebagai mitra bisnis yang suasana hatinya mudah berubah. 

Terkadang Bapak Pasar sangat optimistis dan menawarkan harga tinggi, sementara di lain waktu ia pesimistis dan menawarkan harga rendah. 

Investor yang cerdas tidak akan terpengaruh oleh suasana hati ini, melainkan memanfaatkan volatilitasnya untuk membeli saham ketika harganya rendah.

Jaga Margin Keamanan

"Margin of safety" atau "margin keamanan" adalah aturan emas bagi investor. Prinsip ini mengharuskan investor untuk membeli aset dengan harga yang jauh di bawah nilai intrinsiknya. 

Margin ini berfungsi sebagai perlindungan terhadap kesalahan penilaian dan juga sebagai penyangga saat terjadi penurunan pasar yang tidak terduga.

Tonton: Manufaktur Indonesia Menggeliat, PMI Tembus 51,5 di Agustus 2025

Sesuaikan Gaya Investasi dengan Temperamen

Graham menganjurkan investor untuk memilih gaya investasi yang sesuai dengan temperamen, waktu, dan pengetahuan mereka, apakah itu gaya defensif atau agresif. 

Setelah memilih gaya yang tepat, penting untuk tetap berpegang teguh pada rencana tersebut tanpa terpengaruh oleh tren sesaat.

Kendalikan Emosi

Salah satu pelajaran terpenting dari Graham adalah tidak membiarkan emosi seperti ketakutan dan keserakahan mendikte keputusan investasi. 

Ia berpendapat bahwa disiplin dan rasionalitas adalah alat terpenting yang harus dimiliki oleh seorang investor untuk membuat keputusan yang bijaksana.

Fokus pada Jangka Panjang

Graham menekankan pentingnya menciptakan kekayaan jangka panjang melalui kesabaran dan bunga majemuk. Graham percaya bahwa sering melakukan perdagangan hanya akan menguntungkan pialang, bukan investor itu sendiri. 

Oleh karena itu, kunci sukses adalah fokus pada pertumbuhan jangka panjang dan menghindari perdagangan yang tidak perlu.

Selanjutnya: BSI Fasilitasi Pembiayaan Booking Seat Travel Umrah

Menarik Dibaca: Mengulik Kandungan Nutrisi dan 5 Manfaat Makan Tomat bagi Kesehatan Tubuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

×