kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.290.000   -15.000   -0,65%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%
SOSOK /

Profil Hartono Bersaudara, Pemilik Klub Como 1907 dan Gurita Bisnisnya


Sabtu, 01 November 2025 / 05:54 WIB
Diperbarui Sabtu, 01 November 2025 / 06:54 WIB
Profil Hartono Bersaudara, Pemilik Klub Como 1907 dan Gurita Bisnisnya
ILUSTRASI. Suporter klub Como 1907 menyaksikan laga timnya melawan AC Pisa di Serie B Liga Italia pada 4 Desember 2021 di Stadion Giuseppe Sinigaglia, Como (Photo by Gabriele Masotti/LiveMedia/NurPhoto)NO USE FRANCE

Penulis: Bimo Kresnomurti

KONTAN.CO.ID - Simak profil pemilik Como yang merupakan Hartono Bersaudara. Banyak yang mungkin tidak menyangka bahwa di balik kejayaan Como terdapat dua nama besar asal Indonesia.

Keduanya merupakan pengusaha sekaligus pemilik Grup Djarum sekaligus orang terkaya di Tanah Air.

Kepemilikan atas Como menjadi simbol ekspansi bisnis global, memperlihatkan konglomerat Indonesia kini berperan dalam peta investasi internasional, termasuk dunia olahraga.

Lalu, seperti apa sepak terjang dari pemilik Como yang kian sukses di Serie A? Cek informasi selengkapnya.

Baca Juga: Mengenal KTT APEC 2025 yang Dihadiri Presiden Prabowo, Sejarah dan Isu yang Dibawa

Latar Belakang

Robert Budi Hartono

Sosok Michael Bambang Hartono lahir pada 2 Oktober 1939 di Kudus, Jawa Tengah, sedangkan adiknya, Robert Budi Hartono, lahir pada 28 April 1941 di Semarang.

Keduanya berasal dari keluarga Tionghoa-Indonesia dan merupakan anak dari Oei Wie Gwan, pendiri pabrik rokok Djarum Gramophon yang kemudian dikenal sebagai Djarum Group.

Setelah sang ayah meninggal dan pabrik mengalami kebakaran hebat pada tahun 1963, kedua bersaudara ini mengambil alih dan membangun kembali perusahaan tersebut, memperluasnya menjadi konglomerasi besar.

Baca Juga: Apa Itu Grokipedia? Platform Ensiklopedia Elon Musk Berbasis AI

Gurita Bisnis

Hartono bersaudara tidak hanya mempertahankan bisnis rokok, tetapi juga mengembangkan portofolio yang sangat luas di berbagai sektor:

  1. Rokok & Kretek: Djarum tetap menjadi pilar utama kekayaan mereka, dengan merek yang mendominasi pasar rokok kretek Indonesia.
  2. Perbankan: Melalui konsorsium yang mereka kendalikan, keduanya memegang mayoritas saham Bank Central Asia (BCA), salah satu bank swasta terbesar di Indonesia.
  3. Elektronik & Teknologi: Mereka memiliki perusahaan elektronik seperti Polytron dan aktif berinvestasi di berbagai startup melalui entitas seperti GDP Venture.
  4. Properti & Ritel: Hartono bersaudara memiliki portofolio properti besar, termasuk Grand Indonesia, gedung perkantoran, serta hotel-hotel mewah.
  5. Perkebunan & Agribisnis: Melalui entitas seperti HPI Agro, mereka mengelola berbagai perkebunan, termasuk kelapa sawit dan komoditas lainnya.
  6. Olahraga & Internasionalisasi: Pada tahun 2019, mereka memperluas investasi ke dunia olahraga internasional dengan mengakuisisi klub sepak bola Italia Como 1907, menunjukkan visi global dan diversifikasi aset non-tradisional.

Baca Juga: Apa Hari Besar Setiap 31 Oktober? Ada Halloween hingga Hari Menabung Sedunia

Perkembangan Terbaru dan Fakta Menarik

Melansir dari laman Como1907, Hartono bersaudara, melalui Sent Entertainment Ltd, secara resmi mengakuisisi klub sepak bola Como 1907 pada tahun 2019.

Saat itu, Como baru saja bangkit dari kebangkrutan dan terdegradasi ke kasta bawah sepak bola Italia. Setelah diambil alih oleh perusahaan milik Grup Djarum tersebut, klub mulai melakukan restrukturisasi manajemen, membangun kembali infrastruktur, dan memperkuat skuad.

Hartono bersaudara secara konsisten menempati posisi puncak daftar orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih yang mencapai ratusan triliun rupiah.

Baca Juga: Intip 7 Fenomena Astronomi Bulan November 2025, Ada Beaver Supermoon

Akuisisi Como 1907 bukan hanya sekadar investasi, melainkan bagian dari strategi “branding global” dan upaya diversifikasi ke sektor olahraga Eropa.

Meskipun industri rokok menghadapi tekanan regulasi yang ketat, kekayaan mereka tetap stabil berkat ekspansi ke sektor keuangan, properti, dan teknologi.

Walau sempat mengalami penurunan nilai kekayaan pada kuartal pertama 2025 akibat fluktuasi pasar global, posisi keduanya tetap kokoh sebagai konglomerat paling berpengaruh di Indonesia.

Baca Juga: Biografi Ratu Sirikit, Sosok Ibu Bangsa Thailand yang Wafat di Usia 93 Tahun

Kekayaan Hartono Bersaudara

Pada Agustus 2025 menurut MSCI, Hartono Bersaudara R. Budi Hartono dan Michael Hartono dengan kekayaan bersih senilai Rp 342,09 triliun dan Rp 329,06 triliun.

Michael dan Robert Hartono adalah contoh nyata pengusaha visioner yang berhasil mengubah bisnis tradisional menjadi imperium global.

Kepemilikan atas BCA dan Como 1907 menegaskan visi jangka panjang mereka dalam membangun kerajaan bisnis yang berkelanjutan lintas generasi.

Itulah informasi menarik terkait profil pemilik Como yang merupakan Pengusaha Asal Indonesia.

Tonton: Media Asing Soroti IKN, Terancam Menjadi Kota Hantu

Selanjutnya: BMKG: Prakiraan Cuaca Banten 1-9 November 2025, Waspada Hujan

Menarik Dibaca: Moto X70 Air Bersaing dengan iPhone Air, Desainnya Super Tipis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×