Sumber: Yahoo Finance | Editor: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Memimpin perusahaan teknologi besar tidak selalu identik dengan sorotan publik yang gemerlap. Dalam banyak kasus, tanggung jawab itu justru menghadirkan tekanan yang tidak ringan dan tuntutan pengorbanan yang panjang.
Melansir dari Yahoo Finance, pandangan ini disampaikan oleh Jensen Huang dalam sebuah acara di depan para mahasiswa University of Cambridge.
Penjelasan tersebut membuka sisi lain dari perjalanan karier pendiri Nvidia yang jarang terlihat publik. Lewat cerita pribadinya, ia ingin menunjukkan bahwa kesuksesan tidak selalu berasal dari kecerdasan atau keberuntungan, melainkan dari kesiapan menghadapi kesulitan yang panjang.
Baca Juga: Tom Cruise Raih Oscar Kehormatan: Dedikasi Seumur Hidup pada Sinema
Pengorbanan dalam Kepemimpinan Menurut Huang
Huang menjelaskan bahwa memimpin Nvidia adalah sebuah kehormatan sekaligus pengorbanan besar. Nilai perusahaan yang kini mencapai triliunan dolar tidak lahir dari proses yang mudah.
Ia menyampaikan bahwa jalan yang ia tempuh penuh tantangan sejak awal ia merintis perusahaan pada 1993 bersama dua rekannya.
Ia mengatakan bahwa kepemimpinan bukan sekadar berada di puncak struktur organisasi, tetapi melayani kebutuhan perusahaan dan menciptakan kondisi agar orang lain dapat menjalankan pekerjaan terbaik mereka.
Huang juga menegaskan bahwa peran CEO dipenuhi keputusan sulit pada masa yang sangat menantang. Ia menyebut bahwa banyak orang membayangkan posisi puncak sebagai jabatan yang penuh kontrol, padahal kenyataannya sebagian besar adalah tentang berkorban.
Ia menekankan bahwa strategi bukan hanya memilih apa yang harus dilakukan, tetapi juga menentukan apa yang tidak dilakukan, yang menurutnya adalah bentuk pengorbanan terbesar dalam kepemimpinan bisnis.
Mantra Kesuksesan dan Etos Kerja Ekstrem
Dalam kesempatan itu, ia kembali menegaskan mantranya yang sederhana, yaitu tidak bosan dan tidak dipecat. Meskipun terdengar ringan, Huang mengingatkan bahwa persaingan dunia teknologi sangat keras dan menuntut komitmen yang luar biasa.
Ia menyampaikan bahwa dirinya bekerja sejak bangun tidur sampai waktu kembali beristirahat. Bahkan, ia mengaku tidak bisa menonton film tanpa memikirkan perusahaan yang ia pimpin.
Mengutip dari Yahoo Finance, Huang pernah menyebut bahwa dirinya adalah pemimpin yang menuntut kesempurnaan.
Ia ditanya mengenai anggapan bahwa ia adalah sosok yang menuntut, perfeksionis, dan tidak mudah diikuti.
Ia menjawab bahwa gambaran itu sesuai dengannya, karena menurut pandangannya, siapa pun yang ingin mencapai hal luar biasa harus siap menghadapi proses yang tidak mudah dan penuh tekanan.
Baca Juga: 4 Prinsip Investasi ala Warren Buffett untuk Investor Pemula
Peran Keluarga dalam Membentuk Mentalitas Kerja
Huang kemudian menceritakan bagaimana keluarganya membentuk mentalitas kerjanya sejak kecil. Ia mengatakan bahwa ayah dan ibunya berjuang membawa keluarga ke Amerika Serikat demi masa depan yang lebih baik.
Mereka pindah pada tahun 1973 ketika kondisi mereka masih sangat terbatas. Proses adaptasi itulah yang membuat dirinya terbiasa menghadapi tantangan dan tidak menganggap apa pun sebagai jaminan. Ia mengaku bahwa perjalanan hidup keluarganya adalah pelatihan kepemimpinan sejak dini.
Ia menyampaikan bahwa ibunya memainkan peran penting dalam menanamkan keyakinan diri. Ibunya percaya bahwa anaknya adalah pribadi yang istimewa dan mampu mencapai banyak hal.
Pesan tersebut, menurutnya, membuat ia tumbuh dengan keyakinan bahwa tidak ada tantangan yang terlalu berat untuk dihadapi. Sikap itu pula yang terus ia bawa hingga kini ketika mengelola perusahaan global.
Ia menegaskan bahwa keyakinan positif pada orang lain juga dapat membantu perusahaan tumbuh, termasuk ketika pemimpin memberi kepercayaan kepada timnya.
Keteladanan Orang Tua dan Perjalanan Pendidikan
Selain membangun kepercayaan diri, orang tuanya juga memberikan contoh tentang kedisiplinan dan etos kerja.
Ia mengingat kembali bagaimana ibunya mengajarkan bahasa Inggris kepada anak-anaknya, padahal dirinya sendiri belum mahir berbahasa tersebut.
Menurut Huang, semangat itu menjadi teladan bahwa perjuangan untuk berkembang harus dilakukan tanpa mengeluh dan tanpa menunggu kondisi sempurna.
Perjalanan pendidikan Huang juga mencerminkan ketekunannya. Ia menempuh studi di Oregon State dan kemudian melanjutkan ke Stanford University.
Ia menyatakan bahwa peluang tersebut ia dapatkan karena dukungan moral dari orang tuanya yang selalu meyakinkan bahwa dirinya mampu.
Baginya, dorongan tersebut menjadi pengingat bahwa pemimpin perlu terus menumbuhkan rasa percaya diri pada timnya, terutama ketika menghadapi tekanan besar.
Adaptasi dan Ketahanan di Industri Teknologi
Dalam menghadapi berbagai tantangan industri, Huang telah menunjukkan kemampuan beradaptasi yang tinggi. Ia menyampaikan bahwa tantangan adalah bagian dari perjalanan dan tidak seharusnya dihindari.
Sikap itu, menurutnya, merupakan bekal penting untuk memimpin perusahaan yang bergerak di industri teknologi yang berubah dengan sangat cepat. Ia percaya bahwa adaptasi yang berkelanjutan adalah kunci dalam mempertahankan keunggulan.
Perjalanan panjang Huang di Nvidia menunjukkan bahwa kepemimpinan tidak dapat dipisahkan dari kesediaan untuk berkorban demi tujuan bersama.
Tonton: Pemerintah Putuskan Insentif PPh Final UMKM Berlaku Permanen
Ia telah memimpin Nvidia sejak awal berdirinya dan tidak pernah memimpin perusahaan lain. Fakta ini menunjukkan bagaimana ia membangun kemampuannya dari pengalaman nyata di lapangan yang sering kali penuh ketidakpastian.
Ia mengatakan bahwa ilmu kepemimpinan tidak selalu datang dari teori, tetapi dari kemampuan bertahan menghadapi tantangan sehari-hari.
Pesan Kepemimpinan untuk Generasi Muda
Dengan berbagai pengalaman dan ajaran hidup yang ia bagikan, Huang ingin generasi muda memahami realita kepemimpinan yang sejati.
Baginya, menjadi pemimpin berarti menyiapkan diri menghadapi masa masa sulit dan tetap mempertahankan integritas dalam mengambil keputusan penting. Ia menekankan bahwa pengorbanan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari perjalanan menuju pencapaian besar.
Sebagai sosok yang telah memimpin perusahaan teknologi terbesar di dunia, pandangan Huang memberikan gambaran tentang sisi manusiawi di balik kesuksesan industri.
Ia mengingatkan bahwa perjalanan panjang itu tidak dapat dipisahkan dari dukungan keluarga, ketekunan pribadi, dan kesediaan terus belajar.
Pesan itulah yang ingin ia sampaikan kepada generasi penerus agar mereka memahami bahwa kesuksesan besar selalu lahir dari proses panjang yang penuh tantangan.
Selanjutnya: Bursa Asia Bervariasi di Pagi Ini (19/11), Indeks Hangseng Dibuka Menguat
Menarik Dibaca: Realme C85 Pro Kantongi MIL-STD-810H, Tahan di Kedalaman Air 6 meter Lo!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













