Sumber: Barchart | Editor: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Warren Buffett, salah satu investor paling berpengaruh di dunia, kembali memberikan nasihat berharga yang relevan bagi siapa saja yang terjun ke dunia bisnis maupun investasi.
Dalam wawancaranya, dikutip dari Barchart, Buffett menegaskan pentingnya memilih mitra yang tepat. Ia berkata, “Kami tidak pernah berhasil membuat kesepakatan yang baik dengan orang yang salah.”
Pesan sederhana ini menunjukkan bahwa keberhasilan sebuah kesepakatan tidak hanya diukur dari keuntungan finansial, tetapi juga dari kualitas dan integritas orang yang terlibat di dalamnya.
Baca Juga: Rupiah Menguat ke Rp 16.610 per Dolar AS pada Kamis (2/10) Siang
Belajar dari Kesalahan Buffett
Buffett secara terbuka mengakui bahwa ia pernah melakukan kesalahan dengan menggandeng mitra yang tidak tepat.
Menurutnya, inilah pelajaran mahal yang tidak boleh diulang. Kesalahan dalam memilih orang seringkali justru lebih merugikan dibanding kesalahan dalam menghitung angka.
Dilansir dari Barchart, Buffett menekankan bahwa integritas adalah fondasi utama dalam membangun bisnis. Tanpa itu, sebesar apa pun peluang keuntungan, hasil akhirnya tetap mengecewakan.
Salah satu contoh nyata adalah investasi Berkshire Hathaway pada Energy Future Holdings di tahun 2007. Saat itu, Buffett melihat prospek besar dari industri energi, tetapi ia mengakui keliru dalam menilai kualitas manajemen perusahaan.
Akibatnya, investasi senilai lebih dari US$ 2 miliar tersebut akhirnya amblas, dan Buffett menyebut keputusan itu sebagai salah satu kesalahan terbesarnya.
Karakter Lebih Penting daripada Angka
Dalam banyak kesempatan, Buffett selalu menempatkan karakter di atas angka. Kesepakatan yang terlihat menjanjikan bisa menjadi mimpi buruk jika dijalankan dengan orang yang tidak bisa dipercaya.
Sebaliknya, dengan mitra yang berintegritas, bahkan kesepakatan yang sederhana bisa berkembang menjadi kerja sama jangka panjang yang saling menguntungkan.
Contoh lain adalah pengalamannya dengan perusahaan Salomon Brothers pada awal 1990-an. Meskipun secara finansial perusahaan tersebut menjanjikan, Buffett harus turun tangan langsung setelah terungkap adanya skandal manipulasi obligasi oleh pihak manajemen.
Kasus ini menjadi bukti nyata bahwa ketika integritas diabaikan, bisnis sebesar apa pun bisa runtuh karena ulah segelintir orang.
Hal ini sejalan dengan prinsip Buffett yang selalu menekankan pentingnya kepercayaan, reputasi, dan hubungan jangka panjang dibanding sekadar keuntungan sesaat.
Tonton: Peredaran Elpiji Oplosan Masih Marak, Pertamina Ujicoba Seal Cap di Kemasan 50 Kg
Relevansi di Dunia Bisnis Saat Ini
Bagi para pelaku usaha maupun investor di Indonesia, pesan Buffett ini sangat relevan. Dalam praktik sehari-hari, banyak orang tergoda oleh tawaran yang terlihat menggiurkan tanpa memperhatikan siapa orang di baliknya.
Padahal, seperti diingatkan Buffett, kesalahan dalam memilih mitra bisa berujung pada kerugian besar, baik materi maupun reputasi.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan berbisnis atau menjalin kerja sama, penting untuk menilai terlebih dahulu rekam jejak, integritas, dan nilai-nilai yang dipegang oleh calon mitra.
Warren Buffett mengingatkan kita bahwa kunci kesuksesan dalam bisnis bukan hanya kecerdasan finansial, melainkan juga kebijaksanaan dalam memilih orang yang tepat.
Sebuah kesepakatan yang baik hanya bisa lahir dari pihak-pihak yang jujur, dapat dipercaya, dan berkomitmen menjaga hubungan jangka panjang.
Seperti yang disampaikan Buffett, “Kami tidak pernah berhasil membuat kesepakatan yang baik dengan orang yang salah.”. Nasihat ini menjadi pengingat abadi bahwa integritas selalu lebih berharga daripada keuntungan instan.
Selanjutnya: Belanja APBN 2026, Hampir Rp 1.500 T untuk Kementerian/Lembaga, Rp 650 T ke Daerah
Menarik Dibaca: Cara Mudah Siapkan Pendapatan Bulanan Pensiun ala Astra Life
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News