Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - Bermula sebagai penerjemah bahasa Inggris di sebuah bank, Sukatmo Padmosukarso kini dipercaya menjabat sebagai Pelaksana Tugas Ketua Dewan Direktur sekaligus Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI/Indonesia Eximbank). Namanya tidak asing bagi para pelaku industri keuangan di Indonesia—kariernya lebih dari empat dekade membuktikan kapasitas dan reputasinya sebagai pemimpin transformasi.
Karier Panjang di Industri Keuangan
Sukatmo, akrab disapa Pak Katmo, telah meniti karier di sektor keuangan Indonesia sejak 1980. Meski awalnya masuk dunia perbankan sebagai penerjemah di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), ia kemudian menekuni bidang ekonomi setelah menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1986.
Dengan bekal penguasaan bahasa Inggris dan gelar ekonomi, kariernya cepat menanjak. Ia kerap dipercaya menjadi analis kredit, penerjemah dalam forum internasional, dan perwakilan Bapindo di forum Bank Dunia. Tak berhenti di situ, ia menuntaskan gelar MBA di bidang Keuangan dari Curtin University of Technology, Australia, pada 1994.
Baca Juga: 10 Orang Terkaya Indonesia Akhir September 2025: Pendiri Grup Lippo Masuk Daftar
Ahli Transformasi Lembaga Keuangan
Reputasi Sukatmo menonjol dalam memimpin transformasi lembaga keuangan. Beberapa pengalaman pentingnya antara lain:
- Bapindo: Menangani krisis skandal kredit Golden Key awal 1990-an.
- Bank Mandiri: Vice President Risk Management, membangun kembali bank hasil merger empat lembaga bermasalah pasca-krisis moneter 1999.
- Bank Internasional Indonesia (BII): Wakil Presiden Direktur (2002–2009), memulihkan kepercayaan pasar.
- PT Pos Indonesia: Wakil Direktur Utama (2009–2013), memimpin proses transformasi.
- Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan: Direktur Utama Indonesia Infrastructure Finance (IIF, 2014–2016) dan Komisaris Independen Sarana Multi Infrastruktur (SMI, 2016–2024).
- Kini, di LPEI, Sukatmo kembali menghadapi tantangan berat. Ia menyebut pengalaman puluhan tahun menangani lembaga keuangan bermasalah memberinya keyakinan bahwa LPEI akan bangkit kembali dengan kerja sama tim yang solid.
Baca Juga: Tips Sukses ala Munger: Jamin Karier Moncer, Hidup Bahagia!
Awal Ketertarikan pada Bahasa Inggris dan Seni
Uniknya, cikal bakal karier Sukatmo bukan di bidang ekonomi, tapi bahasa Inggris. Ketertarikan itu lahir dari kisah seorang anak kepala desa tetangganya yang sukses sebagai pemandu wisata asing. Sejak SMP, Sukatmo aktif belajar bahasa Inggris, bahkan meraih nilai 9 dalam ujian sekolah menengah pertama dan bergabung dengan English Study Forum pada usia 15 tahun.
Selain bahasa, Sukatmo juga memiliki kecintaan pada seni. Saat SMA, ia aktif melukis dan memenangkan lomba tingkat Karesidenan Surakarta. Ia bahkan menjadi asisten guru lukisnya untuk produksi karya di galeri Jakarta, sekaligus mendapatkan dukungan biaya hidup.
Dorongan untuk kuliah muncul dari guru seni lukisnya, awalnya untuk jurusan seni rupa. Namun, saran teman mendorongnya memilih Bahasa Inggris sebagai prioritas utama, membuka peluang kerja lebih cepat, dan tetap menyalurkan minat seni melalui beasiswa dan pekerjaan sampingan sebagai ilustrator.
Kepemimpinan Kolaboratif dan Membumi
Sukatmo dikenal menerapkan gaya kepemimpinan kolaboratif, setara dengan anggota timnya. Ia menekankan harmoni, kerja sama, dan menghindari konflik personal. Filosofi ini membuatnya efektif memimpin lembaga dalam masa transformasi dan krisis.
Di balik deretan jabatan prestisius, Sukatmo tetap memiliki hobi sederhana yang membumi: berjalan kaki dan melukis. Jalan kaki menjadi cara menjaga kebugaran dan menenangkan pikiran, sementara seni tetap hadir melalui koleksi lukisan di rumah, menandai perjalanan hidup dan kenangan personal.
Baca Juga: Andre Agassi dan Steffi Graf: Sejoli Tenis Paling Sukses dan Paling Tajir
Sosok Rendah Hati dan Aktif Mengabdi
Selain prestasi profesional, Sukatmo dikenal sebagai sosok rendah hati dan ringan tangan. Bahkan setelah pensiun dari jabatan besar, ia tetap aktif mengabdi di lingkungan sekitar, menjadi pengurus RT, bendahara BPRS, hingga pengurus institusi pendidikan.
Ketekunan belajar bahasa Inggris sejak SMP, kecintaan pada seni, dan kemampuan memimpin transformasi membuat Sukatmo menjadi inspirasi bagi generasi bankir Indonesia, menunjukkan bahwa kombinasi disiplin, kreativitas, dan kepemimpinan kolaboratif bisa membawa karier ke puncak tertinggi.
Selanjutnya: Inilah Harga Diskon & Promo Motor Baru IMOS 2025, Ada Cash Back Rp 2 Juta
Menarik Dibaca: Tayang 2 Oktober, Begini Sinopsi Film Tukar Takdir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News