kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.348.000   -50.000   -2,09%
  • USD/IDR 16.726   -19,00   -0,11%
  • IDX 8.370   -1,56   -0,02%
  • KOMPAS100 1.159   1,71   0,15%
  • LQ45 844   2,78   0,33%
  • ISSI 293   0,51   0,17%
  • IDX30 443   1,88   0,43%
  • IDXHIDIV20 509   1,38   0,27%
  • IDX80 131   0,22   0,17%
  • IDXV30 136   -1,02   -0,74%
  • IDXQ30 140   0,57   0,41%
SOSOK /

Blak-blakan Warren Buffett Soal Jenis Bisnis Terburuk Bagi Investor, Apa Katanya?


Senin, 15 September 2025 / 07:58 WIB
Blak-blakan Warren Buffett Soal Jenis Bisnis Terburuk Bagi Investor, Apa Katanya?
ILUSTRASI. Dalam suratnya kepada para pemegang saham Berkshire Hathaway pada tahun 2007, Warren Buffett menulis tentang jenis bisnis terburuk bagi investor.

Sumber: The Motley Fool | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Dalam suratnya kepada para pemegang saham Berkshire Hathaway pada tahun 2007, Warren Buffett berkata: 

"Jenis bisnis terburuk adalah bisnis yang tumbuh pesat, membutuhkan modal yang signifikan untuk menghasilkan pertumbuhan, dan kemudian menghasilkan sedikit atau bahkan tidak ada uang sama sekali."

Investor dapat belajar banyak dari satu wawasan sederhana ini.

Mengutip The Motley Fool, berikut penjelasan singkat mengenai nasihat Buffett tersebut. Secara umum, bisnis dengan potensi untuk tumbuh seiring waktu merupakan hal yang baik bagi investor. Namun, investor perlu memperhatikan apa yang terlibat dalam mencapai pertumbuhan tersebut.

Lewat pernyataannya itu, Buffett mengingatkan, sering kali pertumbuhan melibatkan investasi besar dalam peralatan atau mesin. Dan ini mengharuskan perusahaan untuk mengalokasikan dana yang seharusnya dapat dikembalikan kepada pemegang saham.

Hal ini sendiri bukanlah masalah. Namun, penting untuk memastikan bahwa proyek yang diinvestasikan oleh bisnis tersebut adalah proyek yang dapat menghasilkan pengembalian yang layak atas modal yang diinvestasikan.

Baca Juga: 10 Kebiasaan Minimalis Warren Buffett untuk Hidup Sederhana

Jika faktor-faktor lain sama, perusahaan yang meningkatkan laba sebesar Rp 1 miliar dengan berinvestasi sebesar Rp 6 miliar lebih baik daripada perusahaan yang membutuhkan Rp 12 miliar untuk mencapai pertumbuhan yang sama. 

Perusahaan pertama dapat mengembalikan Rp 6 miliar kepada investor sebagai dividen, sementara perusahaan kedua tidak. Dan inilah yang dimaksud Buffett dengan membutuhkan modal yang signifikan.

Perusahaan yang berinvestasi besar-besaran dengan tingkat pengembalian yang rendah disebut Buffett sebagai jenis bisnis terburuk. Dalam situasi ini, investor akan lebih diuntungkan dengan uang tunai sebagai dividen.

Tonton: BSI Cuma Kebagian Dana SAL Rp 10 Triliun, Ini Penjelasan Menkeu Purbaya

Bisnis dengan persyaratan modal tinggi tidak selalu merupakan investasi yang buruk. Investasi Buffett di anak perusahaan kereta api dan energi termasuk dalam kategori ini. Yang terpenting, Berkshire mendapatkan imbal hasil yang baik atas investasinya dalam operasi tersebut.

Secara umum, preferensi Buffett terhadap perusahaan yang tumbuh tanpa persyaratan modal yang tinggi patut diperhatikan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag

TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×