Sumber: New Trader U | Editor: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Dalam dunia keuangan pribadi, prinsip pengeluaran yang bijak menjadi kunci untuk mencapai kebebasan finansial.
Salah satu tokoh yang dikenal dengan pendekatan tegas dalam hal ini adalah Dave Ramsey, pakar keuangan asal Amerika Serikat.
Ia terkenal dengan pandangannya yang sederhana namun tajam terhadap cara mengelola uang.
Baca Juga: Kisah Wang Chuanfu: Dari Petani Jadi Miliarder Mobil Listrik BYD
Dilansir dari situs New Trader U, Ramsey menolak menghabiskan uang untuk empat hal tertentu karena dianggap tidak memberikan nilai jangka panjang dan justru dapat menghambat pertumbuhan finansial.
Barang Murah yang Mudah Rusak
Dave Ramsey menolak membeli barang murah dengan kualitas rendah karena menurutnya hal itu justru membuat seseorang lebih boros dalam jangka panjang.
Ia menilai membeli produk berkualitas adalah investasi yang lebih cerdas dibanding terus menerus mengganti barang murahan yang cepat rusak.
Prinsip ini bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari, seperti saat membeli perabot rumah tangga, alat elektronik, atau pakaian.
Dengan memilih kualitas daripada sekadar harga, seseorang bisa menghemat lebih banyak dalam jangka panjang.
Kepemilikan Liburan Bergiliran atau Timeshare
Menurut Dave Ramsey, sistem kepemilikan bergiliran seperti timeshare adalah jebakan finansial bagi banyak orang. Ia menilai bahwa skema ini membuat seseorang menanggung biaya tahunan yang besar tanpa benar-benar memiliki properti tersebut.
Selain itu, biaya perawatan yang tidak menentu dan kesulitan menjual kembali membuat investasi ini kurang bijak.
Bagi Anda yang mulai tertarik dengan konsep serupa, penting untuk memahami risiko dan memastikan keputusan diambil dengan pertimbangan finansial yang matang.
Garansi Tambahan yang Tidak Diperlukan
Ramsey juga menolak mengeluarkan uang untuk garansi tambahan atau perpanjangan garansi. Ia berpendapat bahwa sebagian besar orang jarang memanfaatkannya karena cakupannya terbatas dan nilai perlindungannya tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.
Sebagai gantinya, ia menyarankan untuk membangun dana darurat yang bisa digunakan untuk menghadapi risiko kerusakan barang atau kebutuhan mendadak lainnya.
Pendekatan ini memberikan fleksibilitas lebih luas dan manfaat nyata bagi stabilitas keuangan.
Tonton: Main Saham Gak Pake Ribet Part 2: Cara Daftar Sekuritas Lewat Aplikasi
Pembelian Impulsif dan Barang Tak Bernilai
Kategori terakhir yang dihindari Ramsey adalah pembelian impulsif, yaitu membeli sesuatu tanpa perencanaan yang matang hanya karena tergoda momen.
Ia menekankan pentingnya berpikir sebelum membeli, terutama untuk barang-barang yang nilainya tidak bertahan lama.
Bagi Ramsey, setiap pengeluaran harus selaras dengan tujuan finansial dan memberikan manfaat jangka panjang.
Kebiasaan menunda keputusan pembelian selama beberapa hari bisa membantu seseorang terhindar dari penyesalan di kemudian hari.
Selanjutnya: Tier List Duet Night Abyss, Temukan Karakter yang Bagus untuk Build di Awal
Menarik Dibaca: Kelangsungan Bisnis Diragukan, Saham MENN Disuspensi Mulai Hari Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













