Sumber: Reuters | Editor: Bimo Kresnomurti
KONTAN.CO.ID - Simak sosok Andry Nirina Rajoelina, Presiden Madagaskar yang membubarkan pemerintahannya sendiri. Konflik negara kembali menjadi sorotan dunia setelah mengambil keputusan drastis, terbaru adalah pemerintahan Madagaskar pada akhir September 2025.
Gelombang demonstrasi besar-besaran yang dipicu oleh krisis listrik berkepanjangan dan gangguan pasokan air bersih yang melumpuhkan aktivitas masyarakat.
Protes yang banyak digerakkan oleh kaum muda tersebut menyoroti lemahnya infrastruktur dasar serta tuntutan akan transparansi dan reformasi publik.
Situasi politik di Madagaskar kini memasuki fase genting, di mana Rajoelina berupaya menjaga stabilitas dengan membentuk pemerintahan baru sekaligus membuka ruang dialog dengan rakyatnya.
Lalu, seperti apa sepak terjak dan masalah yang terjadi di Madagaskar? Cek informasi selengkapnya.
Baca Juga: Buruh akan Demo 30/9/2025 Tuntut Upah Naik 10,5%, Cek UMP 2025 & Perhitungan 2026
Profil Andry Rajoelina
Melansir dari IFAD.org, sosok Andry Nirina Rajoelina lahir pada 30 Mei 1974 di Antsirabe, Madagaskar. Ia dikenal sebagai pengusaha muda sukses sebelum terjun ke dunia politik.
Kariernya dimulai di bidang percetakan dan media, lalu berkembang ke dunia hiburan sebagai promotor acara dan DJ.
Dari situ, ia dikenal luas oleh kalangan muda dan masyarakat perkotaan.
Baca Juga: Tetap Pertahankan Komisi Aplikator 20% Pasca Demo Ojol, Grab: Kami Ikut Regulasi
Pada tahun 2007, Rajoelina terjun ke politik dan terpilih sebagai Wali Kota Antananarivo. Popularitasnya meningkat pesat karena gaya kepemimpinannya yang energik dan dekat dengan kaum muda. Namun, pada 2009 ia memimpin gerakan oposisi yang menumbangkan Presiden Marc Ravalomanana.
Setelah itu, Rajoelina menjadi Presiden Otoritas Transisi Madagaskar (2009–2014).
Setelah sempat absen dari jabatan eksekutif, ia kembali ke panggung politik dan memenangkan pemilu presiden pada 2018.
Baca Juga: Gara-Gara Toyota Prado, Timor Leste Rusuh Susul Nepal & Indonesia
Rajoelina resmi menjabat sebagai Presiden Republik Madagaskar pada Januari 2019, dan kembali terpilih pada Desember 2023.
Kepemimpinannya kerap dikaitkan dengan gaya populis, kedekatan dengan rakyat muda, serta fokus pada pembangunan infrastruktur.
Meski begitu, pemerintahannya juga menghadapi kritik terkait krisis listrik, kekurangan air, dan kesenjangan sosial yang masih tinggi.
Pada September 2025, ia mengambil langkah besar dengan membubarkan pemerintahan setelah gelombang protes besar-besaran, sebagai upaya merespons ketidakpuasan publik.
Baca Juga: Profil Sushila Karki: Sosok PM Nepal Ad Interim di Tengah Demo Gen Z
Pembubaran Pemerintahan Sendiri
Mengutip dari Reuters, Presiden Andry Rajoelina membubarkan pemerintahan sendiri pada 29 September 2025 setelah gelombang demonstrasi besar-besaran yang dipimpin oleh kaum muda.
Aksi protes ini dipicu oleh pemadaman listrik berkepanjangan dan gangguan air bersih yang terjadi secara rutin.
Tuntutan massa juga mencakup reformasi publik, transparansi, serta perbaikan infrastruktur dasar. Kerusuhan yang terjadi menyebabkan sejumlah korban luka dan beberapa korban jiwa.
Baca Juga: Sejarah Baru Nepal: Sushila Karki Jadi PM Interim, Dipilih Lewat Discord
Dalam pidato resminya, Rajoelina mengumumkan bahwa Perdana Menteri Christian Ntsay beserta seluruh kabinetnya dipecat.
Meski demikian, mereka tetap diberi mandat untuk menjalankan tugas sementara sampai terbentuknya pemerintahan baru.
Presiden juga membuka kesempatan bagi pengajuan nama calon perdana menteri baru dalam waktu tiga hari setelah pembubaran pemerintahan.
Baca Juga: Evakuasi WNI di Nepal, Sebanyak 78 akan Dipulangkan
Langkah Pasca Pembubaran
1. Formasi Pemerintahan Baru: Pemerintah akan segera membentuk kabinet baru dengan perdana menteri pengganti yang dipilih dalam waktu dekat.
2. Dialog dengan Kaum Muda: Presiden mengajak para pengunjuk rasa, khususnya generasi muda, untuk berdialog agar aspirasi terkait kebutuhan dasar seperti listrik dan air dapat ditindaklanjuti.
3. Dukungan Ekonomi: Pemerintah berjanji memberikan bantuan ekonomi kepada pelaku usaha yang terdampak akibat kerusuhan, termasuk kasus pembakaran dan penjarahan.
4. Penegakan Ketertiban: Untuk mencegah eskalasi konflik, pemerintah memberlakukan jam malam di beberapa kota besar, terutama di ibu kota Antananarivo.
Baca Juga: Rencanakan Pemilu Maret 2026, Nepal Tunjuk Sushila Karki jadi PM Sementara
Profil Singkat Madagaskar
Berikut ini profil singkat dari negara Madagaskar.
1. Lokasi & Geografi
Madagaskar adalah sebuah negara kepulauan besar di Samudra Hindia, sekitar 400 km di sebelah timur pantai Mozambik, Afrika Timur. Pulau ini merupakan pulau terluas keempat di dunia dan pulau negara terbesar kelima setelah Greenland, Papua Nugini, dan Borneo.
2. Penduduk & Bahasa
Populasi Madagaskar diperkirakan sekitar 30 juta jiwa (2023). Bahasa resmi mereka adalah Malagasy dan Prancis.
3. Perekonomian
Perekonomiannya sangat bergantung pada pertanian (seperti vanila, kopi, dan rempah), pariwisata, serta sumber daya alam.
Sebagian besar penduduk masih tinggal di pedesaan dengan akses terbatas pada infrastruktur dasar. Negara ini juga rentan terhadap perubahan iklim dan bencana alam.
Itulah informasi menarik terkait Andry Nirina Rajoelina sosok Presiden Madagaskar yang membubarkan pemerintahannya sendiri.
Tonton: Kemenkeu Semakin Tegas Kejar Penunggak Pajak
Selanjutnya: Ekspor Batubara Menyusut 2,99% per Agustus 2025
Menarik Dibaca: Review Xiaomi 14T yang Dukung Refresh rate 144 Hz, Visualnya Smooth
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News